14

669 141 19
                                        

Enough

Jaehwan resah. Sejak pulang dari mansion keluarga Kwon, Jisung tidak mengangkat telepon juga tidak membalas pesannya.

Ia mulai menerka-nerka apakah semua karena dia yang tiba-tiba mengungkapkan perasaan kepada Jisung?

Jujur saja, Jaehwan ingin sekali pergi ke apartemen Jisung dan memeriksa keadaannya tapi kemudian ia mendapat sebuah chat masuk.




Minhyun Hyung

Apapun yang lo pikirin, bukan waktu yang tepat buat ke rumah Jisung Hyung

Ada apa Hyung? Jisung Hyung kenapa?

Maaf Hwan, gue bukannya ga mau bilang, tapi gue ga bisa. Biarin Jisung sendiri yang bilang ke elo kalo lo memang mau tau






Jaehwan makin bingung. Entah kenapa dia tiba-tiba teringat dengan pertemuan pertamanya dengan Jisung.

Jisung menangis.

"Apakah karena itu?" Gumamnya.



.
.
.



Jisung masih terisak dalam dekapan Minhyun. Jujur saja Minhyun juga kebingungan bagaimana harus mengurusi Jisung.

Karena ini permasalahan hati. Minhyun bisa apa.

Setelah agak tenang, Minhyun memberikan Jisung air untuk meredakan tenggorokannya.

Minhyun mengusap lembut punggung Jisung. Jisung menatapnya sendu kemudian menunduk.

"Maaf ya Hyun, gue nyusahin lo terus,"

Minhyun tertawa, "gapapa Hyung. Gue ga masalah sama sekali,"

Mereka diem-dieman. Pikiran Jisung entah kemana, Minhyun begitu setia menunggu Hyungnya ini bercerita.


"Jaehwan--dia mengungkapkan perasaannya kemarin,"


Minhyun mengangguk masih menatap Jisung, menunggu lanjutan ceritanya.

"Gue seneng, tentu. Tapi Hyun--" nafasnya tercekat, ia menatap Minhyun.

Matanya kembali berkaca-kaca, Minhyun membawanya ke dalam pelukan, sesekali memberikan usapan pada punggung Hyungnya itu.

"Gue takut. Gue bahkan ga tau sejak kapan dia suka gue, gue bahkan ga tau apakah gue bakal cuma jadi pelampiasan dia. Gue takut Hyun kejadian satu tahun lalu terulang lagi,"


Ya, Minhyun tau jelas kejadian satu tahun lalu. Yang melibatkan air mata dan hati yang terluka.







Jisung terluka, karena seorang lelaki yang tidak benar-benar mencintainya. Menjadi pelampiasan seseorang dan kau baru menyadarinya setelah satu tahun hubungan, kau pikir itu mudah untuk dilupakan?

Tidak. Tidak bagi Jisung yang benar-benar jatuh dalam pesona 'kekasih'nya saat itu.

Terlalu menyakitkan untuk melihat 'kekasih'mu bercumbu dengan seorang wanita yang diyakini adalah 'mantan'nya saat hari natal. Sungguh hadiah natal yang luar biasa.

Hei, bukan salah Jisung sudah memergoki mereka dan menghamburkan segala barang di apartemen lelaki itu. Jisung hanya muak dengan segala kebohongan dan ucapan manis dari lelaki itu.

'Kamu yang terbaik,'

'Aku bahkan tidak lagi mencintai wanita itu,'

'Percayalah padaku hanya kamu satu-satunya,'

Hingga...


'Maafkan aku. Dia punya anakku, sudah lahir dan berumur tiga bulan,'


Keparat!



Jisung jelas marah, tapi dia bisa apa? Dia jelas mencurigai lelaki itu sejak bulan ketiga hubungan mereka. Lelaki itu terus berkata ingin ke rumah sakit karena masalah otot.

Tapi Jisung bisa apa? Toh, kenyataan bahwa dia tidak akan bisa memberikan sebuah nyawa berharga kepada lelaki itu, begitu menyakitkan.

Saat itulah Jisung berlari dan masuk ke dalam sebuah kafe, dan bertemu dengan Jaehwan yang menatap matanya lekat seakan mencoba untuk menenangkannya.

Tanpa sadar Jisung sudah terperangkap dalam pesona Kim jaehwan.



Tbc

✔Enough (Kim Jaehwan X Yoon Jisung)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon