Enough
Jisung membuka mata dengan berat. Dia lirik ke samping, ga ada siapa-siapa.
Oh, apakah kemarin malam hanya mimpi?
Engga. Jisung engga diapa-apain kok. Tubuhnya masih lengkap dengan balutan piyama. Aman.
Tapi, apa bener semalem Jinwoo datang? Uh, Jisung ga tau tapi kepalanya berat banget.
Setelah cukup lama, akhirnya ia ingat. Semalam sambil berciuman dengan Jinwoo ia tiba-tiba menangis yang ngebuat Jinwoo jadi harus menenangkannya semalaman.
Jisung juga ga ngerti kenapa dia nangis. Dia cuma ngerasa dia salah ngelakuin ini. Dia tiba-tiba kepikiran Jaehwan, dan dia jadi nangis.
Jisung mengusap wajahnya kemudian memilih untuk keluar dari kamar karena mendengar suara berisik.
Jisung yang belum sadar 100% itu langsung membelalakan matanya begitu melihat dua orang lelaki di depan pintu.
"Gue pikir cowo mana yang dengan lancangnya nyium Jisung Hyung semalem, ternyata cuma mantan,"
"Sebentar--lo siapa ya?"
"Gue? Masa depan Jisung Hyung,"
"Jaehwan!"
.
.
.Jaehwan kesel, pasalnya setelah ia dipersilakan masuk oleh Jisung yang kaget, Jinwoo malah selalu mengganggu dia dan Jisung untuk berbicara.
Jaehwan tu mau ngusir Jinwoo. Dia udah tau siapa Jinwoo, semalem sehabis pulang dengan rasa sesak di dada, dia rusuhin Minhyun. Dia cerita apa yang dia liat ke Minhyun, Minhyun langsung naik pitam. Sebenernya malem itu juga mau Minhyun samperin dan amukin Jinwoo sampe babak belur.
Tapi ditahan Jaehwan. Jaehwan juga mau gitu, tapi dia harus berpikir sebelum bertindak.
Tumben bapak bener.
Dan... tadaa di sinilah dia melipat kedua tangan di depa dada sambil melihat Jinwoo dan Jisung masak sarapan berdua.
"Ck," Jaehwan berdecak saat melihat Jinwoo mengusap kepala Jisung dengan lembut.
"Hyung," panggil Jaehwan
Jisung menoleh dan memiringkan kepalanya. Uh, lucu sekali.
"Kuliah hari ini?"
"Engga,"
Krik krik krik.
Oh Tuhan! Jaehwan baru inget kalo Jisung ngehindar dari dia perihal kejadian tempo hari.
Siapa pun tolong kutuk Jaehwan.
Jaehwan mutar otak, dia ga bisa kayak gini terus. Dia harus melakukan perlawanan.
"Oh iya," Jinwoo membalikan tubuhnya untuk melihat Jaehwan.
Jaehwan menatap mata Jinwoo dengan sebal.
"Kok lo bisa tau semalem gue nyium Jisung Hyung?"
Jaehwan membeku begitu pula Jisung. Hampir saja Jisung menjatuhkan sumpitnya.
Jantung Jisung berdetak tak karuan. Pikirannya udah kemana-mana.
Gimana ga mikir coba kalo gebetan lo tau lo ciuman sama mantan?
"Lo liat?" Tanya Jinwoo mencoba menyudutkan Jaehwan.
Ayo berpikir Jae! Pikir!
Aha!
"Heh biji kuaci, yah lo nya ga tutup pintu gimana gue ga liat coba? Mikir dong,"
Muncul perempatan di ujung kening Jinwoo. Dia menaruh mangkuk isi telurnya.
"Terus kenapa lo ke apartemen Jisung Hyung?" Tanya Jinwoo
Jaehwan terkekeh, "kan udah gue bilang, gue itu masa depannya Jisung Hyung. Ya gue kudu ngunjungin dong,"
Jinwoo tiba-tiba langsung naik darah, dia megang lehernya sambil ngurut pelan.
"Oh iya, klo gue boleh nanya juga ya--" Jaehwan berhenti terus liatin punggung Jisung kemudian balik lagi liatin muka Jinwoo dengan senyum miring.
"Lo ngapain ke apartemen Jisung Hyung?"
"Ngemis cinta?" Lanjutnya
Jinwoo mengepalkan tangannya geram. Ia mencoba buat ngontrol emosinya saat ini.
"Apa peduli lo?" Tanya Jinwoo
"Loh? Kan udah gue bilang kalo gue masa depannya. Budeg lo?"
Bibir Jisung langsung tertarik ke atas. Dia senang, sangat.
Brak!
"Keparat!"
Tbc
Ehehehehehehehehe👿👿👿👿
Khusus nih buat paper-pan 😚😚😚 jangan hujat aku~♡

YOU ARE READING
✔Enough (Kim Jaehwan X Yoon Jisung)
Short StorySeongwoo ga ngerti kenapa Hyung kesayangannya bisa kepicut sama adik tingkat yang kalo menurut dia ga ada bagus-bagusnya. Dan lagi, bukannya dia punya pacar cewe? Kok bisa sih Jisung masih mau sama itu orang? Kadang suka bikin pusing seleranya Jisun...