Enough
Jaehwan masih menggenggam tangan Jisung, menuntunnya berjalan beriringan menuju pantai. Ga tau aja kalo Jisung udah memerah seperti tomat.
Setibanya di pantai, Jaehwan menelpon Minhyun sambil memperhatikan sekeliling.
"Ya?"
"Hyung dimana? Gue sama Jisung Hyung nyusul nih,"
"Yaelah, kita udah balik. Baru nyampe nih, telat!"
"Elah, terus gimana dong?"
"Ya lo kan ahlinya, bego! Gimana sih!"
Tanpa menunggu jawaban Jaehwan, Minhyun mematikan teleponnya menimbulkan tanda tanya pada wajah Jisung.
Jaehwan menoleh ke arah Jisung kemudian menyimpan kembali ponselnya.
"Ehm, mereka udah balik Hyung,"
Astaga! Jisung mau tenggelam aja di laut bole ga?
Jisung udah sebel banget wajahnya, mau balik sendirian tapi tangannya masih digenggam Jaehwan. Mau balik bareng tapi malu gimana ngomongnya.
"Mumpung di sini, dan bentar lagi malem, gimana kalo kita liat matahari terbenam?"
Jisung menoleh, menatap kedua manik Jaehwan tanpa rasa takut. Ia seakan terhipnotis lalu mengangguk menjawab ajakan Jaehwan.
Jaehwan tersenyum kemudian menarik Jisung lembut ke bawah pohon kelapa dan duduk di sana.
Tidak ada obrolan. Hanya deru ombak, suara angin, serta teriakan burung camar. Tapi rasanya sangat menyenangkan.
"Hyung," Jaehwan membuka pembicaraan.
Jisung berdeham, terlalu terbuai dengan suasana pantai yang semakin berwarna oranye.
"Masih ingat pertemuan pertama kita?"
Mata Jisung membola. Kali ini menatap lawan bicaranya dengan tidak percaya.
Jaehwan ingat!
"Masih ingat?" Tanya Jaehwan sekali lagi.
Jisung mengangguk cepat kemudian kembali memperhatikan pantai.
"Aku pikir, aku tidak akan bertemu lagi dengan Hyung. Tapi ternyata, Hyung adalah teman Minhyun Hyung dan kita bertemu,"
Jisung mengangguk. Iya ingat, ingat sekali pertemuan pertama yang langsung membuat Jisung jatuh hati kepada pemuda bermarga Kim itu.
Hari itu adalah malam natal. Jisung bertatapan dengannya di sebuah kafe, dengan mata sembab ia memperhatikan bagaimana indahnya permainan musik dan nyanyian Jaehwan hingga jantungnha berdegub kencang.
Mereka terus bertatapan seakan lagu yang Jaehwan nyanyikan teruntuk laki-laki di depannya itu. Lelaki yang habis menangis tanpa ia tahu sebabnya dan juga tanpa ia ketahui siapa namanya.
Hingga suatu hari, mereka kembali dipertemukan dengan perantara seseorang. Dalam siatuasi yang hampir sama.
Di kafe yang sama, Minhyun mengajak Jisung bertemu dan memperkenalkan laki-laki bermarga Kim yang sedang bernyanyi itu padanya.
Dengan Jaehwan yang tersenyum ceria, dan Jisung yang gugup luar biasa.
Di sanalah ia tahu namanya.
Kim Jaehwan. Yoon Jisung.
"Kamu tahu Hyung, aku tidak pernah benar-benar berharap berlebihan seperti saat itu. Aku, benar-benar ingin bertemu lagi denganmu," Jaehwan kembali menggenggam tangan Jisung, menghangatkannya kemudian mengecupnya pelan.
Membuat mata Jisung kembali membola.
Jelas kaget. Lihat saja matanya yang besar juga telinganya yang memerah.
"Jae--"
"Kurasa aku menyukaimu, Hyung,"
Jisung terdiam. Memperhatikan kedua bola mata Jaehwan dalam-dalam, mencoba mencari kebohongan namun nihil yang ia temukan.
Jaehwan tak berbohong. Sama sekali.
"Hwan, aku--"
"Pelan-pelan saja. Aku tahu ini terlalu terburu-buru, tapi aku serius,"
Tbc
Omake:
"Eanjir Jaehwan main kecup-kecup aja tangan Jisung Hyung!!"
"Gila! Jaehwan service di mana bor? Alus banget!?"
Minhyun senyum ganteng sambil kipas-kipas wajahnya.
"Sadar juga itu bocah abis gue ceramahin,"
"JADI ELO/HYUNG!?"
real tbc
Aaah~~ bunda bapake kuu~~♡♡
Vomment Juseyong~♡♡

KAMU SEDANG MEMBACA
✔Enough (Kim Jaehwan X Yoon Jisung)
Cerita PendekSeongwoo ga ngerti kenapa Hyung kesayangannya bisa kepicut sama adik tingkat yang kalo menurut dia ga ada bagus-bagusnya. Dan lagi, bukannya dia punya pacar cewe? Kok bisa sih Jisung masih mau sama itu orang? Kadang suka bikin pusing seleranya Jisun...