Chapter 3: Menginjak Wajahnya

21 1 0
                                    

Para tamu semuanya saling berbisik, satu sama lain.

Cara memandang Raja Chu pada Chen Ning yang duduk di kursi utama. Senyum pada wajahnya pudar, yang tersisa hanyalah mata yang dingin nan beku

Dia mengenalinya!

Gadis yang duduk di kursi utama tersebut, yang wajahnya lebih buruk daripada aktor yang sedang memainkan peranannya, benarlah Ia seorang Istri yang Raja Ding Yuan nikahi 3 hari yang lalu, nona muda Chen!

Ekspresi wajah Chu menjadi semakin buruk bagaikan buah yang membusuk.

Bahkan didalam mimpinya, ia tidak pernah menyangka kalau si Ning Chen yang sakit, yang sedang sekarat, tidak mati, dan bahkan datang ke pernikahan mereka. Ia bahkan sampai mengenakan make-up yang jelek untuk datang ke pernikahannya.

Matanya kembali tertuju pada wajah Chen Ning, ia bahkan tidak dapat menatapnya sebentar saja dan hatinya merasa tidak nyaman.

Tiga hari yamg yang lalu saat Ia menikahinya, walaupun Ia tidak pernah melihat wajahnya sekalipun, Ia bahkan tidak pernah mendengar kalau nona muda Chen wajahnya seperti monster yang jelek. Bi Yun adalah adik perempuannya yang terikat oleh darah, dan merupakan seorang gadis yang paling cantik di negri inj. Bahkan jika kakaknya jelek, ia tidak mungkin sejelek ini kan?

Mata Gadis Chen dan Raja Chu bertemu.

Bibir Chen meringkuk, dan terungkap sebuah senyuman kecil dibibir nya.

Raja Chu yang melihat itu, hatinya dipenuhi oleh amarah.

Ia melakukannya dengan sengaja!

Ia sengaja membuat dirinya sejelek ini!

Alasan mengapa Ia melakukan ini ialah hanya untuk menghancurkan wajahnya, reputasinya, didepan para tamu di sini.

Ini bahkan tidak akan memakan waktu sehari untuk berita ini "istri Raja Ding Yuan adalah seorang monster" terbang hingga ke penjuru kota.

Lalu ia, Raja Ding Yuan Chu Shao Yang, akan menjadi bahan tertawaan di kota.

Kalau memikirkan Chu Shao Yang, orang yang dikenal akan kegantengannya di ibu kota, Raja yang adil Raja Ding Yuan, dan merupakan impian dari para wanita. Jika semua orang tahu bahwa istrinya merupakan monster yang jelek ini, dengan rasa malu seperti ini, bahkan jika ia menikahi sepuluh bidadari, ini tidak akan dapat menutupinya!

Chen Ning itu kejam. Bahkan Sangat kejam!

Dengan langkah ini, ini seperti membawa wajah Raja Chu dan melemparkannya ke jalan ibukota, dan membiarkan orang-orang dengan kejam menginjak-injaknya......

Raja Chu yang wajahnya berubah yang tadinya merah menjadi putih, dari putih menjadi hijau, dan akhirnya dari hijau menjadi hitam. Ini adalah warna yang sempurna untuknya!

Ia menggertakkan giginya dan matanya membara sembari ia melihat ke arah Chen Ning. Jika ia mempunyai pedang di tangannya, ia takkan ragu untuk menusuknya tepat kejantungnya.

Tapi ia berada di panggung dan setiap tamunya memandangnya. Inilah mengapa Ia tidak dapat membunuhnya, ia harus menahannya bahkan ia harus memberikan senyum.

Ia sangat menahannya sampai sampai ia hampir muntah darah.

Chen Ning duduk diam di kursinya, memberikan senyuman dingin padanya. Ia sangat menikmati ekspresi wajahnya.

Chu shao Yang bukanlah seorang yang bodoh, ia dapat melihat jelas niatnya.

Tapi ini hanyalah langkah pertama. Ia masih mempunyai kejutan lain yang lebih besar untuknya.

Chu Shao Yang, tunggulah langkah selanjutnya!

" Bukankah kamu sakit? Kenapa kamu tidak tinggal di istana sambil istirahat? Untuk apa kamu kesini? Cepatlah pulang! Ayo, bawalah sang 'ratu' untuk istirahat!"

Raja Chu melihat tamunya yang sedang melihat 'ratunya' seolah mereka melihat monyet. Wajah yang senang sembari sombong terpampang jelas di wajah mereka. Raja Chu merasa wajahnya memanas akan rasa malunya.

Wanita menjijikkan ini, apa yang Raja Chu inginkan hanyalah agar dia hilang dari sini!

Chen Ning berkedip sembari memasang wajah yang tidak bersalah.

"Bukankah aku sudah bilang, hari ini adalah hari besar bagi sang Raja dan adik kecilku, bagaimana aku dapat melewatkannya sebagai seorang 'ratu' dan seorang kakak? Jangankan sakit, bahkan jika aku mati....." Ia sengaja memberhentikan suaranya, "aku akan tetap keluar dari peti matiku dan datang memberikan selamat pada mereka!"

Mendengar kata "Mati", Chu Shao Yang merasa keringat dingin mengalir di punggungnya.

Empress Running Away with the Ball!Where stories live. Discover now