Bab 1 (Pengen tapi gitu)

277 6 0
                                    

14 Januari 2017

10:28 WITA

Beberapa menit lagi waktu istirahat akan usai. Seorang siswi berkerudung coklat panjang berjalan menuju kelas dengan senyuman yang tak pernah terlepas. Manis, bisa dikatakan begitu. Dia sangat ramah dan suka tersenyum. Jangan katakan dia seperti orang gila. Gadis yang terkenal kejutekkannya ini bisa di bilang lumanyan cantik. Selain itu dia mempunyai hobby menulis dan membaca.

Tak terasa langkahnya sudah sampai di depan pintu kelas. Masuk, dan melirik teman-temannya yang beberapa sedang tidur dilantai, 3 orang mengetik, 2 orang bernyanyi, dan satunya sedang tidak jelas menghibur 2 temannya.

Nayla Pricilia, namanya. Dia sekarang duduk dibangku kelas 2 SMA, anak IPA. Keren yah? Bisa dibilang begitu. Jangan dikira dia anaknya pendiam. Dia malahan hampir sama dengan temannya yang sedang tidak jelas didepan pintu. Bergoyang tak bisa diam alias petakilan. Entah hari ini dia sangat malas melakukan hal yang dia anggap sebagai penghibur disaat bosan.

Berkerudung panjang bukan sebagai halangan dia untuk melakukan apa yang ia suka. Nayla sangat menyukai lagu Korea selain Indonesia dan Nasyid. Walau suaranya tak dapat setara dengan teman-temannya yang rata-rata mempunyai suara yang bagus. Dia mempunyai tubuh yang lentur. Bisa dikatakan dia menyukai Dance. Anak pesantren bisa dance? Bukan hal yang biasa. Kenapa dia bisa begitu? Ya karna, sebelum memasukki pesantren dia pernah mengikuti club dance di Jakarta.

Nayla duduk dikursinya. Mengeluarkan sebuah buku diary berwarna ungu dari tasnya. Membukanya tanpa berniat untuk menulis. Otaknya ikut buntu. Padahal dia sangat suka berimajinasi, berpuitis, dan menulis.

Setiap lembaran dia baca. Padahal sudah berulang kali tapi tak ada kata bosan.

"Nay mau jajan gak?" ajak Hana. Nayla menjawabnya sambil berpout dan menggeleng.

"Jijik akutuh." Hana beranjak pergi dari sana. Nayla tertawa kecil. Ah sudalah, gumam Nayla malas menutup buku dan tertidur diatas buku diarynya.

"ADA BU WARTI! BANGUN." Nayla bangun melirik malas temannya yang berbadan agak besar, bersuara cempreng melebihi dia. Tak sadar pelajaran ke-3 sudah masuk. Nayla bersiap untuk tidak ngantuk.

Bu Warti: Assalamualaikum..

Semua: Waalaikumsalam..

Kelas Nayla hanya berisikan muslimat. Ya namanya juga pesantren.

Bu Warti: Anisa masih sakit?

Gladis: iya Bu masih malahan sudah terbang ke Bangka.

Bu Warti: ya sudah... Hari ini sebelum kita mulai pelajaran Fiqih. Ibu mau bertanya. Hari ini kita akan masuk ke bab apa?

Arin: BAB NIKAH BU!!!

Semua: HUUUUU TU ARIN MAU NIKAH DULUAN TUH BU!

Arin tersenyum malu. Siapapun akan ingin menikah. Entalah bab kali ini membuat ke-15 siswi itu bahagia. Mungkin pengen NIKAH MUDA. Nayla diam-diam tersenyum dalam hati.

Bu Warti: siapapun akan mau menikah .. Siapa yang nggak?

Syofa: aku gak mau

Jawab Syofa agak meragukan.

Hana: jangan bilang gitu Syofa siapa tahu kamu yang duluan nikah dari k ita-kita.

Dina: bener tuh! Siapa tahu si Fariz tiba-tiba khitbahin kamu.

Syofa: apaan sih.. Aku tidur lagi deh kalau gini..

Semua tertawa lebar. Mereka berhasil membuat Syofa, gadis berkacamata hitam itu salah tingkah.

Sharin: dasar kebo padahal baru bangun tadi!

Syofa: akutuh capek..

Gladis: capek apa toh nak..

Bu Warti hanya menyimak sambil tertawa kecil sesekali lebar. Memegang perutnya yang sudah membuncit, faktor sedang mengandung ke-9 bulan yang sebentar lagi akan melahirkan.

Ainun: capek mikirin milih Fariz atau Hamdin...

Yenna: jujur banget sih nun...

Syofa: bully terussss....

Jawabnya sambil cemberut malu.

Iiklimah: siapa coba yang bully.

Iqoh: iya gak ada juga

Arin: woy kasihan Bu Warti ntar anaknya keburu ngamuk didalam terus keluar karna dengar suara kita yang cempreng.

Semua: KAMU AJAH KALI ARIN!

Arin hanya menyengir. Kita semua tertawa.

Ainun: tenang kan anaknya Bu Warti sudah makai helm didalam.

Yenna: Hahaha... Kirain pak Nurhamid.

Seketika kelas menjadi ramai dengan tawaan yang cukup kencang. Bu Warti menggeleng sambil tertawa.

Bu Warti: Haduhhh capek ...sudah-sudah sekarang kembali ke topik pelajaran

Semuanya langsung diam walaupun masih ada beberapa yang tertawa kecil. Termaksud Nayla tersenyum.

Bu Warti: apa arti pernikahan?

Hana: pernikahan adalah suatu proses dimana menjadikan sesuatu yang haram atau bukan mukhrimnya menjadi halal.

Bu Warti: betul.. Pernikahan pun disebutkan dalam Al-Qur'an dimana para bujang diperintahkan untuk menikah ibadahnya menjadi lengkap. Dan menikah itu tak perlu merasa takut akan menjadi miskin atau tidak. Karna, Allah sudah mengatur semua untuk umatnya.

Arin: berarti nikah itu rezekynya melimpah dong?

Bu Warti: belum tentu Rin.. Intinya sudah diatur sama Allah

Kini Nayla mulai berbicara

Nayla: Bu berarti pernikahan itu didasari oleh kematangan diri dan kedewasaan bukan dengan CINTA?

Bu Warti menggeleng dan menjawab: Ya bisa jadi tidak semuanya. Tetapi intinya pernikahan didasari oleh kadar kedewasaan dan siap atau tidaknya lahir batin orang itu.

Nayla mengangguk. Dia mengerti. 'pengen nikah muda tapi,, kata mamah 21 tahun tapi juga siapa yang mau khitbahin lu Nay' batinnya.

Pelajaran Fiqih berjalan dengan lancar ya dengan diiringi kehebohan masing-masing muridnya. Bab Nikah ini tidak membuat satu pun mengantuk. Ada sih satu orang. Dia sedang tertidur lelap di pojokkan kelas.

Semua: DASAR TUTI BANGUN!!!!

Ida: haisss berisik,,

Bu Warti adalah guru yang sangat lembut dan baik malahan sangat baik. Beliau hanya tertawa melihat tingkah si TUTI (tukang tidur) itu kesal.

###

NIKAH MUDAWhere stories live. Discover now