BAB 32

530 70 2
                                    

Normal POV

Anna sudah berangkat seperti biasanya, dirinya mendaapat sambutan hangat dari teman-temannya. Hari ini Koro-sensei akan memulai kembali konsultasi untuk Anna dan juga katanya Ibu Nagisa akan datag karena ingin membicarakan suatu hal.

"Are, label ukuran baju Irina-sensei masih menempel di bajunya," seru Kayano sambil menunjuk baju Bitch-sensei bagian belakang.

"Dia masih belum terbiasa dengan barang-barang murah," sahut Karma.

"Apa dia lupa?" Tanya Anna.

"Sebaiknya kita beri tau saja," sahut Kayano.

"Biar aku saja," seru Nagisa sambil berdiri.

Tanpa diduga sama sekali, Nagisa dengan mudahnya melepas label itu tanpa sepengetahuan siapapun, kecuali Kayano, Anna, dan Karma yang memperhatikan Nagisa. Mereka bertiga membelak tak percaya, bahkan Anna sendiri sampai melongo dengan tidak elitnya.

"Dia baru saja melakukan apa?" tanya Anna spontan saking terkejutnya.

"Kurasa kita lupakan saja ini," gumam Kayano dan diangguki kedua orang di sebelahnya.

Seperti yang dikatakan Nagisa sebelumnya jika Ibunya akan datang berkunjung untuk berbicara pada wali kelasnya yang tidak lain adalah Karasuma-sensei, namun Karasuma-sensei masih berada di luar negeri hingga mau tidak mau Koro-sensei berpakaian seperti Karasuma-sensei hingga membuat yang lain memekik tidak elit saking lucunya Koro-sensei yang menyamar.

"Aku tidak mau membayangkan tou-san jadi seperti itu," gumam Anna horror.

"Jangan bayangkan," sahut Rio disebelahnya.

"Ingatkan aku untuk tidak memakinya," gumam Anna dan diangguki oleh Rio.

Sebelum Ibu Nagisa datang, Anna disuruh keruangan Koro-sensei untuk memulai konsultasi karirinya karena kemarin tidak berangkat. Anna duduk di depan Koro-sensei yang masih berpakaian seperti Karasuma-sensei. Koro-sensei mulai menanyai Anna mengenai karirnya, mengkesampingkan bahwa Anna sudah menjabat sebagai Letnan Jenderal.

"Karir ya, aku tidak pernah memikirkannya sensei," seru Anna dengan tampang kecewa.

"Souka, memang sih kau belum memikirkannya, tapi bagaimana jika aku tidak meledakkan bumi dan ANN bisa dibasmi. Apakah Bleu Dragon tidak akan dibubarkan?" seru Koro-sensei.

"Mengenai itu, jika benar-benar terjadi maka BD akan tetap kububarkan. Tapi masalah karir yang akan kuemban, aku sama sekali belum terpikirkan," seru Anna seraya menghela napas lelah.

"Kalau begitu, apa hal yang kau sukai Anna-chan?" tanya Koro-sensei.

"Hal yang kusukai ya, aku juga tidak tau, bagaimana ini Koro-sensei?"

"Susah sekali ya, nah bagaimana jika menjadi seorang penulis?"

"Aku kurang tertarik," seru Anna lesu.

"Hemm, kalau kau tertarik sesuatu coba bicara pada sensei ya!"

"Baiklah, arigatou sensei," seru Anna dan segera pamit undur diri dan kembali menuju kelasnya.

***

Nagisa POV

Tidak berapa lama setelah sesi konsultasi Anna-san selesai, aku menjemput ibu yang datang kesekolah. Aku membawanya menuju ruang guru, dimana Koro-sensei sudah menunggu.

"Salam kenal, saya ibunya Shiota Nagisa," seru ibu.

"Ya, silahkan duduk."

"Anda sangat cantik, kecantikan Nagisa menurun dari anda ya?" Seru Koro-sensei.

Ansatsu Kyoushitsu (Akabane Karma)[REVISI VERSION]✅Where stories live. Discover now