Episode 26

21.7K 931 74
                                    

Hari ini aku sedang duduk di kursi menyaksikan proses akad nikah ka Aidan, anaknya budhe Asri dan pakde Amir.

Saat ini aku duduk di temani shanty, bunda dan ibu Desi. Sementara para laki laki duduk di bangku bagian depan untuk menjadi saksi pernikahan ini.

Hari ini juga aku mengenakan kebaya sederhana yang sudah Shanty persiapkan khusus untuk acara pernikahan ini. Kebaya sederhana tapi elegan berwarna pink ke unguan. Aku, Shanty, bunda dan Bu Desi mengenakan pakaian senada. Ceritanya kita ini cople-an.

 Ceritanya kita ini cople-an

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Saahh...." Seru para tamu undangan. Beberapa saat setelah akad nikah selesai, pengantin wanita dengan balutan kebaya warna putih di giring untuk duduk di samping suaminya.

Aku tersenyum melihat dua insan yang baru saja resmi menjadi suami istri tersebut.

"Kenapa gi senyum senyum kaya gitu?" Tanya Shanty tiba tiba dengan nada menggoda. Aku langsung melirik kearahnya yang kebetulan duduk di sebelah kiri ku.

"Liatin laki Lo ya?" Tuduhnya sepihak. Aku langsung melotot mendengarnya. Suami_ maksudnya si mass memang saat ini tengah duduk tidak jauh dari kedua mempelai.

"Idih.. siapa juga yang liatin lakinya, orang aku lagi liat pengantinnya. Ba Lily cantik banget ya." Ucapku. Ba Lily -yang sekarang sudah menjadi istri ka Aidan- memang cantik banget hari ini.

"Kamu juga cantik ko gi." Ucap bunda menimpali, bunda kebetulan duduk di sebelah kananku.

"Iya Bun, mantu bubun emang cantik." Puji shanty, sambil meneliti penampilanku dari atas kepala sampai ujung kaki.

"Banggar juga tadi sampe tersepona ngeliat penampilan bininya ini." Lanjut Shanty lagi, dan menunjukku saat mengatakan 'bininya ini'.

Aku merasakan pipiku memanas seketika saat mendengar ucapan Shanty barusn. Aku jadi teringat saat tadi malam aku dan si mass tidur dalam satu kamar.

Kemaren sore, karena faktor kelelahan menempuh perjalanan jauh dari Jakarta solo, setelah sampai di rumah pakde Amir dan mengobrol sebentar, budhe Asri menyuruhku untuk beristirahat saja di kamar Karen melihat keadaanku yang terlihat kelelahan.

Jadi setelah aku mandi dan mengganti pakaianku, aku memutuskan untuk istirahat di kamar yang di tunjukkan oleh budhe Asri.

Saat aku sedang tertidur, aku merasakan kasur di sebelahku bergerak, dan merasakan seseorang memeluk perutku. Karena merasa terganggu aku membuka mataku dan melirik ke samping. Ternyata di sampingku terdapat makhluk yang selama ini coba aku hindari.

Si mas tidur di sampingku sambil memeluk pinggangku dengan posesif. Karena aku merasa kurang nyaman tidur bersamanya, aku sempat ingin pindah tidur di sofa, tapi pelukannya di perutku terlalu erat sampai aku tidak bisa melepaskan diri dari pelukannya yang sangat erat itu. Walaupun aku sudah melakukan berbagai usaha, tetap saja aku tidak bisa melepaskan diri.

Incidents Of HAPPINESS (END)✓✓ [TERSEDIA DI GOOGLE PLAY BOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang