Di depan Pak Suho sedang menjelaskan pelajaran, sedangkan ketiga sahabatku seperti biasa sibuk dengan dunia fansgirlingnya. Aku sendiri memilih diam di kursiku tanpa berniat bergabung dengan pembicaraan mereka, aku tak ingin kejadian waktu itu terulang kembali. Mencoba fokus dengan materi yang dijelaskan olah Pak Suho walaupun pada akhirnya aku sama sekali tak bisa fokus pada pelajaran hari ini.
Jeon Jungkook
Dialah penyebab aku tak bisa fokus hari ini, entah kenapa aku sangat merindukannya. Bagaimana tidak beberapa waktu lalu ia mengunjungi rumahku, itu adalah pertemuan kami setelah 3 bulan Jungkook sibuk dengan tour albumnya. Sekalinya kami bertemu, Jungkook kembali harus meninggalkanku. Aku mengerti dengan kesibukannya, ini resiko yang memang harus aku ambil saat aku memutuskan untuk menerima pernyataan cintanya. Tapi kadang disuatu titik aku merasa bosan dengan hubunganku dengannya, aku ingin menjadi prioritasnya dibandingkan dengan grup dan juga fansnya. Aku ingin sepenuhnya Jungkook menjadi namja chinguku.
Suara bel pergantian pelajaran menyadarkanku, dengan malas aku merapikan bukuku. Namun tiba-tiba Pak Suho memanggil namaku. Aku menegakkan kepalaku ke depan, disambut dengan senyum menyebalkan milik Pak Suho.
"Bagus nona Kim kau tak lagi berbuat kekacauan di kelasku, pertahankan itu," ucapnya diakhiri dengan senyum yang mampu mempesona yeoja-yeoja namun berbeda di mataku, itu senyum menyebalkan.
Namun aku hanya bisa menjawab dengan senyum yang dipaksakan tanpa bisa menjawab sesuai hatiku.
Dia berjalan keluar kelas namun tepat di ambang pintu beliau berhenti dan kembali menatapku.
"Oh ya, sampaikan salamku pada Jeon Jungkook," ucapnya penuh arti.
Seketika seluruh kelas tertawa menertawaiku, aku menghela napas.
Ya, ucapan Pak Suho barusan secara tak langsung dia sedang mengolokku.
Sabar Kim Nayeon
Aku melirik belakang, di mana Semi masih saja tertawa puas menertawaiku.
"Haha ... pak Suho lucu, bagaimana Nayeon bisa menyampaikan salam kepada Jungkook oppa, Nayeon bertemu saja belum pernah."
Jeon jungkook memang namja chinguku
Ingin sekali aku berteriak seperti itu, tapi aku hanya bisa menelan ludah karena memang aku tak dapat mengakui Jungkook di depan publik bahkan sahabatku sendiri.
===
"Ommo, kenapa ada kelas Chanyeol oppa di lapangan," jerit Hyo Eun heboh saat memasuki lapangan basket.
Saat ini kami sudah berganti pakaian olah raga dan memasuki lapangan basket, tapi langkah kami terhenti karena tepat di lapangan basket ada Kyungsoo dengan teman-temannya. Mereka sedang bermain basket di jam pelajaran yang bahkan bukan jam olah raga, itu tak heran karena memang mereka selain masuk eskul musik mereka merupakan tim inti basket sekolah kami. Tentu Chanyeol menjadi Shooting Guard karena tinggi idealnya, sehun menjadi PointGuard, Kai sebagai kapten tim basket dan tidak ketinggalan juga kyungsoo oppa, walau ia tidak termasuk tim inti namun ia masuk sebagai cadangan tim Basket.
Tatapanku terpaku saat pandangan kami bertemu, aku hanya terdiam saat dia menyapaku dengan senyum manisnya.
Aku jadi teringat kejadian waktu pagi dimana Kyungsoo mengantarku pulang dengan payung yang memayungi kami berdua, sepanjang perjalanan aku hanya terdiam menatap lurus jalanan tanpa fokusku di sana bahkan aku tak sadar saat kami telah sampai dan Kyungsoo menyentuh keningku dengan telapak tangannya.
"Apa kau sakit?" ucapnya khawatir, ia tepat berdiri di depanku.
"Gwaenchana oppa," jawabku seraya tersenyum hambar.
YOU ARE READING
Just One Day
FanfictionAku tahu waktuku sangatlah sedikit untukmu tapi ketahuilah aku hanya ingin melihatmu bahagia walau bukan aku yang berada di sisimu. Membuatmu bahagia dengan caraku sendiri yang membuatmu tetap bersamaku walau hanya satu hari. Ketahuilah aku pun terl...