Kyungsoo POV (Mianhae, Nayeon)

66 8 10
                                    

Kegabutan yang haqiqi :D
Harusnya Lee Bian yang update tapi gak tahu nh jari malah lebih greget untuk update JOD

I Hope You Like It
Jangan lupa tekan bintang di bawah
Votmen sangat berarti untuk aku ^^
Tambahkan juga story ini ke library supaya dapet notif kalo JOD update

Harapan Ray, semoga story ini segera tembus 1k yang baca Aamiin
Sabtu atau minggu depan (?) Ray publish TRILLER JUST ONE DAY
Walaupun di Youtube sama IG Ray udah ada, bisa cek sendiri. :D

Keesokan harinya aku tak menemukan Nayeon bersama teman lainnya di kantin, karena itu aku memutuskan untuk menuju kelasnya, benar saja Nayeon ada, dia sedang duduk di kursinya dengan pandangannya yang menatap ke luar jendela.

“Kau tak makan,” ucapku seraya duduk disampingnya.

Dia menoleh dan melihatku terkejut berada di sampingnya. “Oppa.”

“Kenapa tak makan?”

Dia diam tak menjawab pertanyaanku.

“Tak baik melewatkan makan siang, kau bisa sakit Nayeon,” kataku, dan Nayeon masih diam tak kunjung membalas ucapanku.

Hingga kemudian dia menatap mataku tepat di netra mataku, aku mencoba membaca arti dari tatapannya itu. Tatapan yang sebenarnya tak aku inginkan, tatapan penuh dengan pertanyaan.

“Wae? Kau ingin meyakinkan dirimu sendiri?” ucapku membuatnya membulatkan matanya tak percaya. Namun dia terlihat tak mengerti maksud ucapanku.

“Aku minta maaf atas kejadian semalam Nayeon, namun aku sama sekali tak menyesal,” jujurku.

Walau memang itu sebuah kesalahan namun aku sama sekali tak menyesal. Waktu itu aku terbawa suasana, di tambah ekspresi sedihnya yang membuatku marah.

“Wae?” tanyanya dengan ekspresi yang tak ku inginkan. “Aku ingin kau berhenti oppa,” lanjutnya membuatku tertegun.

Hari berikutnya adalah ketakutanku selama ini, dia menghindariku.

Hal itu sangat nampak karena setiap bertemu Nayeon selalu membuang muka atau saat bertemu di koridorpun dia sengaja memakai jalan yang memutar. Semuanya semakin jelas saat aku dan yang lain berada di kantin memakan makan siang di meja yang sama. Saat itu Chanyeol datang dengan membawa dua piring membuat semua bingung dan bertanya pemilik makanan itu, Chanyeol menggerakkan dagunya menunjuk ke arah Nayeon yang berdiri terpaku di tengah kantin. Pandangan kami betemu namun detik kemudian membuatku tersenyum pahit, Nayeon berlalu begitu saja.

Aku mengerti.

Karena memang akulah yang salah, aku menciumnya. Mencium seorang Kim Nyaeon yang sudah mempunyai kekasih.

27 September adalah hari ulang tahunnya.

Aku mempersiapkan semuanya dengan bantuan teman yang lain. Aku senang karena Baekhyun hyung pun ikut andil untuk memberikan kejutan pada Nayeon, ditambah dia bersedia untuk berkolaborasi denganku untuk menyanyikan sebuah lagu yang ku khususkan untuknya.

Saat itu aku melihatnya tersenyum bahagia seraya memeluk orang tuanya, dan detik berikutnya ruangan sengaja gelap dan lampu di berbagai sudut menyala secara berurutan. Melihat mata berbinar itu, membuatku bahagia.

Baekhyun hyung mulai memainkan tuts piano dan menyanyikan sebuah lagu, sampai saatnya giliran partku bernyanyi, aku melangkah perlahan mendekati Baekhyun  dengan pandanganku yang tak pernah lepas menatapnya.

Di hari ulang tahunnya aku berhasil membuatnya tersenyum bahagia, itu sangat membuatku puas walau ekspresi sedihnya sering kali terlihat di tengah-tengah senyumannya itu. Aku tahu, dia mengharapkan orang lain yang melakukan ini, bukan aku.

Just One DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang