Chapter 17
Sasaeng fansI Hope You like it :)
Warning!!
Di sini ada adegan kekerasan, jangan ditiru :DAda Note di bawah, baca yaaa
Jgn lupa Like and VotmenAku membuka perlahan mataku, rasanya tubuhku sangat kaku dan sakit. Saat mataku sudah benar-benar terbuka, aku mendapati diriku yang terikat di suatu kursi. Pantas aku merasakan kaku di seluruh tubuhku. Detik berikutnya mataku melebar saat aku melihat sekelilingku.
Aku berada di suatu ruangan yang sempit dengan tembok yang di penuhi dengan foto Jungkook oppa.
Sasaeng fans!
Tak diragukan lagi, bahwa ini semua memang ulahnya. Aku menatap nanar sekelilingku, foto-foto Jungkook oppa sangat banyak sampai menutupi dinding itu sendiri. Ini sangat gila, ah bukan gila lagi, ini sudah benar-benar di batas normal, bagaimana ada orang yang melakukan hal seperti ini.
Suara pintu terbuka terdengar di telingaku membuatku mengalihkan pandanganku ke pintu. Tak lama aku bisa melihat seorang wanita yang memakai gaun berwarna putih dengan tangan yang membawa sebuah bunga dan pisau. Aku menegang saat pandanganku menatap ngeri pisau yang dibawa olehnya.
Perlahan dia masuk dengan senyum yang menyeramkan.
“Apa kau takut padaku?”
Aku tersenyum sinis menjawabnya. Saat ini aku tak ingin menunjukkan rasa takutku walau memang rasa itu ada, namun dia tak boleh mengetahui hal itu. Lihat saja ekpresinya tadi, seolah dia merasa menang bisa melihatku yang tak bisa berbuat apapun saat ini.
“Syukurlah kalau memang kau tak takut,” ucapnya mendekatiku.
Aku melihat setiap gerakannya dengan tatapan tajam, masih menunjukkan bahwa aku tak takut padanya. Dia berhenti tepat di depanku.
“Kau tahu mengapa aku sekarang memakai gaun?” ucapnya seraya mencium bunga yang ada di tangannya.
Aku diam dengan tatapan yang terjaga. Jujur saat ini aku takut, karena di depanku adalah sasaeng fans yang selama ini menerorku. Selama ini dia meneroroku dengan tak segan-segan sampai dia berulang kali mencelakaiku, dan sekarang dia berada tepat di depanku dengan keadaanku yang terikat seperti ini. Aku tak bisa berbuat apapun.
“Akan aku beri tahu ... Aku akan menikah dengan Jungkook oppaa,” ucapnya ceria diakhiri dengan tawa.
Aku tertawa hambar merespon ucapannya, membuat ia menghentikan tawanya dan menatapku tak suka.
“Kau menertawaiku?”
“Oh, aku menertawaimu,” ucapku dengan nada meremehkannya. “Jungkook oppa kekasihku bukan kekasihmu, kau tahu itu artinya apa, Jungkook oppa hanya akan menikah-AKH!” jeritku saat dia menarik rambutku ke belakang.
Aku mendongak karena tarikannya pada rambutku, rasanya sangat pening karena dia menariknya sangat kuat seolah rambutku akan lepas dari kulitnya. Namun aku tak ingin dia melihatnya.
“M-mau bagaimanapun kau mengelak, namun itu tetap kenyataannya,” ucapku cukup terbata karena rasanya aku tak kuat dengan rasa sakit di kepalaku.
“ARRGH!” jeritnya seraya menamparku cukup keras lalu menendang kursi yang kududuki membuatnya terjatuh, otomatis aku pun terjengkang ke belakang.
Rasanya sangat sakit saat kepalaku terbentur ke sandaran kursi, pipiku pun sangat perih atas tamparannya itu. Mataku memanas merasakan apa yang kurasa oleh tubuhku, aku ingin berteriak.
Siapapun tolong aku
Wanita itu seperti tak puas melihat keadaanku yang sudah seperti ini. Walau keadaanku yang sudah jatuh, aku masih bisa melihatnya dengan jelas. Dia berjalan menuju salah satu foto Jungkook oppa yang cukup besar, dia mencium foto Jungkook oppa membuatku jijik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just One Day
FanfictionAku tahu waktuku sangatlah sedikit untukmu tapi ketahuilah aku hanya ingin melihatmu bahagia walau bukan aku yang berada di sisimu. Membuatmu bahagia dengan caraku sendiri yang membuatmu tetap bersamaku walau hanya satu hari. Ketahuilah aku pun terl...