(Jungkook POV)1 September

80 17 0
                                    

Chapter ini sangat pendek OK, jdi pelan2 ajah bacanya 😂

I Hope You Like It😊

JUST ONE DAY

I September

Jungkook POV

Pukul 24:00 aku akan genap berusia 20 tahun, aku tidak menyangka di ulang tahunku tahun ini para Army merayakannya dengan penuh kejutan. Bertepatan dengan dekatnya comeback BTS membuat ulang tahunku tahun ini semakin istimewa. Aku mendapat banyak hadiah dari para Army, aku sangat berterimakasih kepada mereka karena sudah selalu setia mendukungku dan juga BTS.

Namun sama halnya dengan ungkapan bahwa di dunia ini tak ada yang sempurna. Ulang tahunku tahun ini pun aku sangat sibuk sampai aku tak ada waktu untuk merayakannya dengan kekasihku, Kim Nayeon.

Rindu, itu sudah pasti. Aku sangat merindukannya, kami belum bertemu selama tiga bulan, sekalinya bertemu kami hanya mempunyai sedikit waktu. Saat itu aku melihat raut mukanya yang kecewa terhadapku, dan aku hanya bisa memeluknya dan mencium keningnya.

Ketahuilah Yeoni-ya aku pun terluka, dengan keputusanku sendiri

Memutuskan menjadi idol di usiaku yang belum genap berusia 17 tahun membuatku merelakan sesuatu untuk mencapai sesuatu yang aku impikan. Salah satunya mungkin kehilangan masa-masa di mana aku bisa menghabiskan waktu dengan Nayeon sebagai kekasih normal seperti yang lainnya. Bahkan kami belum pernah kencan, tentu itu karena diriku yang seorang Idol yang tak bisa melakukan hal seenaknya tanpa perhitungan terlebih dahulu.

Itu semua membuatku takut, takut akan kehilangan Nayeon karena kesibukanku sendiri. Sering kali aku mengecewakannya dengan membatalkan berbagai janji yang aku buat. Tentu sebagai seorang kekasih aku sangat kurang, dan untuk seorang Nayeon sangat mudah dia menemukan kekasih baru. Dengan wajah cantik yang dia miliki aku yakin dia mendapat banyak pernyataan cinta yang selalu ia tutupi terhadapku. Ini bukan hanya bercerita tentangku tapi tentang kami berdua.

Aku menunggu Nayeon di kamarnya untuk mengejutkannya. Semalam dia mengirimiku dan menelponku berulang kali yang baru aku ketahui tadi siang, ini semua penyabab Jimin Hyung dan V-hyung yang mengerjaiku untuk meminum beer dengan jumlah yang tak bisa dibilang sedikit, itu tentu bisa membuat orang mabuk. Aku sangat pusing dan mual semalam, membuatku sama sekali tak membuka ponselku. Sampai tadi pagi aku dikejutkan oleh Jin hyung yang membangunkanku, dengan kepala yang cukup berat aku membuka mataku.

“Hyung kau mengganggu tidurku,” ucapku tak suka dengan muka bantal.

“Ini,” Jin hyung memberikan sebuah kotak dengan bungkus kado berwarna merah, cukup cantik memang tapi kenapa Jin Hyung sampai mengganggu tidurku hanya karena sebuah kado.

Aku memutar bola mata bosan. “Hyung, kau membangunkanku hanya karena itu? kepalaku masih pusing hyung,” omelku.

“Ini dari Nayeon,” ucap Jin Hyung membuatku terjaga seketika, aku segera menyambar kado itu.

“Wae, tak bilang dari tadi.”

“Pagi-pagi sekali Nayeon ke sini dengan muka pucat, ku harap kau tak mempunyai janji dengannya dan membiarkannya menunggumu di taman itu sampai pagi,” ceritanya, membuat hatiku mencelos. Dia pasti menungguku di sana sendirian.

Aku mengusap wajahku kasar.

Apa yang kau lakukan Jeon Jungkook, kau kembali mengecewakannya.

Aku menunggunya cukup lama, tapi aku yakin ini tak seberapa dengan dia menungguku semalam di taman seorang diri.

Suara bel membuatku berdiri dan segera menuju ruang tamu, aku bersembunyi di balik dinding untuk mengejutkannya, namun saat pintu terbuka aku sangat terkejut.

Di hari ulang tahunnku saat aku ingin memberikan kejutan padanya, namun yang terjadi justru akulah yang terkejut. Aku melihat kekasihku Kim Nayeon berada dalam gendongan seorang namja. Aku mengepal kuat tanganku saat melihat namja itu menidurkan Nayeon di sofa membuat wajah mereka sangat dekat.

“Terima kasih sudah mengantarnya pulang,” ucap Baekhyun hyung ramah, dilihat dari sikapnya saat melihat Nayeon dengan namja itu tidak membuatnya terkejut, apa mungkin Baekhyun Hyung mengenalnya.

“Ne, tapi maafkan saya sekali lagi tak bisa menjaga Nayeon dengan baik, sampai dia salah minum seperti ini,” ucap namja itu ramah. Dia terlihat seorang namja yang baik.

“Kau menyukai adikku,” selidik Baekhyun Hyung membuatku menahan napas sebentar lalu menatap namja itu, menunggu jawaban darinya.

“Iya, aku memang menyukainya.”

Deg

Itu memang tak cukup mengejutkan karena sedari tadi namja itu melihat Nayeon dengan tatapan yang berbeda, tentu sebagai namja aku mengerti arti tatapan itu.

Aku membawa Nayeon ke kamarnya selepas kepergian namja itu, dia terlihat sangat damai dari tidurnya. Walaupun aku tahu dia pasti sangat tersiksa karena beer itu. Aku kembali teringat kejadian yang tadi, saat ada seorang laki-laki mengakui perasannya terhadap Nayeon, itu membuatku marah. Tapi aku tak bisa melakukan apa pun. Status kita sebagai kekasih hanya diketahui oleh orang-orang terdekat saja. Statusku sebagai Idol memang membuat kita sangat terbatasi.

“Aku tahu kau marah,” ucap Baekhyun Hyung saat masuk ke kamar Nayeon.

“Ani-“

“Jangan membohongi diri sendiri, kalian tahu hubungan kalian membuat kalian tersakiti satu sama lain. Kau dan Nayeon.”

“Itu memang benar tapi terlepas dari itu, aku sangat bahagia bisa bersamanya. Tak memikirkan bagaimana bertolak belakangnya kami namun aku tetap ingin bersamanya,” ucapku seraya mengelus lembut rambutnya.

Aku mencintainya dan aku yakin begitupun dengan Nayeon.

Aku bahagia walau seperti ini.

Just One DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang