Extra Part 2

687 28 0
                                    

Hai, aku berharap masih ada yang senang membaca notifikasi ini :)
Sejujurnya part ini mungkin sudah kutulis bertahun-tahun lalu. Tapi entah mengapa belum ke publish so, here it's the second extra part. Hope u love and miss it!! :)

______

Extra part 2

pagi ini suasana rumah tidak setenang biasanya, terlebih pada Albern yang terlihat bolak balik di tempatnya sambil bertolak pinggang dan wajah yang penuh dengan keringat.

" tenang lah sayang , ucap ku menenangkannya" . Albern hanya berhenti sesaat melirikku lalu kembali berjalan bolak balik dengan gelisah.

hampir sejam ini aku melihatnya seperti itu, aku tersenyum sambil meringis menahan sakit yang sesekali muncul di perutku. mendengar ku meringis membuat Albern berhenti dan berlutut menghampiriku yang daritadi  merebahkan tubuhku di ranajang .

" oh tuhan! Kita harus kerumah sakit sekarang Angel! aku bisa gila melihat kau seperti ini !" 

aku terkekeh kecil melihat kepanikannya , lalu meringis kembali setelahnya

" demi tuhan Angel! berhenti lah terkekeh. " 

" come on honey , it's not ur first time seeing me in this position aku bisa menahan nya sampai para dokter datang " 

" aku bersumpah bila bukan karna kau yang meminta melahirkan dirumah, aku sudah menelfon helicopter dari sejam yang lalu ! dan mengapa para dokter bisa selama ini !" 

" tenang lah, kau kan dengar sendiri ada kecelakaan yang membuat hampir seluruh jalan macet total." Albern menatap cemas kearahku. tak lama kemudia pintu terbuka seketika Albern berdiri dan menghadap orang yang membuka pintu kamar. 

"MOM  kupikir para dokter sudah datang " Albern terlihat kesal saat bukan dokterlah yang membuka pintu . 

"Kau tau Albern jalanan benar-benar kacau. dan Angel mengapa kau sudah melahirkan secepat ini? terakhir bertemu mom  kau bilang masih 3 minggu lagi, ini baru 1 minggu setelah kita bertemu dan kau sudah terbaring di sini bersiap melahirkan?" 

pipiku bersemu merah " tanyakan saja pada Albern" Albern terlihat salah tingkah. dan mom terkekeh melihat kami berdua. berseyukurlah pintu segera dibuka 

" Dokter sudah datang " setelahnya Albern keluar kamar menghampiri dokter dan tidak lama kemudia 3 dokter wanita hadir dan 9 orang suster masuk menyiapkan seluruh peralatannya . aku melirik meminta penjelasan kepada Albern yang berdiri tidak jauh dariku. Albern yang menyadarinya menghampiriku, mengecup dahiku ringang dan berbisik pelan di telingaku . 

" bersyukurlah aku tidak menelfon 10 dokter sayang. jangan buang energi mu untuk memarahiku sekarang. kau harus menyimpan energi itu untuk melahirkan Princess kita"

"kenapa dokternya wanita semua Albern?" 

" jangan memancingku sayang! kau sudah tahu alasannya!" aku terkekeh mendengar jawabannya.  

" Seluruhnya siap Dokter. ini sudah pembukaan terakhir, Mrs.Flynn siap melahirkan. " aku mendengar suster berkata kepada dokter wanita 

" baiklah karna proses melahirkan kedua kalinya bagi anda  . ku rasa akan lebih mudah dari proses melahirkan yang pertama. bila aku bilang mengejan , lakukan sekuat yang kau bisa " entah megapa mendengar kalimat itu membuat ku merindukan Oliv . seandainya dia tidak sedang pergi ku pastikan dia juga akan menjadi dokter kandungan untuk anak keduaku. 

"Push mrs" aba-aba Dokter begitu jelas di telingaku, detik itu juga ku ikuti seluruh arahan dokter dan suster yang berada di sekelilingku.

Ku aku-i proses kedua ini tidak lah sesulit saat aku melahirkan Enji. 
Mungkin benar kata orang bahwa 'jalur nya sudah terbentuk dari proses persalinan yang pertama'

Aku tidak tau berapa lama prosess berlangsung yang ku yakin, proses kedua ini lebih cepat dari saat kelahiran Enji dulu.

"You can do it honey" suara merdu Albern tidak pernah lepas dari telinga ku, genggaman tangannya serta kecupan kecil yang sesekali ia berikan di pipi  atau pelipisku memberikan kekuatan yang teramat hebat untuk ku.

Aku terus berusaha, mengikuti seluruh perintah dokter sampai akhirnya rasa sakit yang ku rasakan menghilang bersamaan dengan tangisan  dari mulut princess kecil kami

"Hallo sunshine" sapaku kepada malaikat kecilku saat pertama kali suster memberikannya kepadaku. Aku tersenyum lebar, air mata haru menitik di pipiku.

Dengan suara parau namun berat Albern berbisik di hadapan princess-kami "jessyana Alba Flyn, Welcome to the world baby jessy"

.
.
.

3 years later

Angin pantai berhembus kencang kearah  summer-dress bermotif bunga yang kupai, sesekali ku lirik karah bibir pantai  melihat Albern bersama Enji dan Jessy  sedang bermain dengan gembira.

Menyadari tatapanku, mereka berlari ketempat ku berdiri, well tepatnya 'mereka berdua' yang berlari -Albern dan Enji-, karna Jessy sudah duduk manis di pundak Albern sambil tertawa geli dipundaknya.

"I win dad! " Ku tangkap tubuh Enji yang sudah memeluk tubuhku dengan gembira.

"baiklah, karna my prince yang menang mom berikan hadiah" ku angkat Enji lalu kehujani wajahnya dengan kecupan.

Albern dan Jessy yang tertinggal beberapa langkah dibelakang Enji sudah berganti posisi, Jessy tidak lagi berada di pundak Albern ia sudah mendekap manis di gendongan Albern sambil tertawa kearahku. Tak lama setelahnya Albern memeluk ku erat dengan posis Enji dan Jessy yang berada di tengah.

Kecupan manis mendarat singkat di bibirku, tak lama suara merdu Albern berbisik " i love you, thank you for this happiness"

"I love you too"  balas ku dengan suara bahagia dan berbisik.
Setelahnya Albern memeluk pinggangku, kami berempat berjalan masuk kedalam villa yang musim panas keluarga Flyn.

Sambil melangkah masuk, aku tidak berhenti tersenyum dan bersyukur, berbisik dalam hati, ku katakan "Tuhan aku bahagia. Terimakasih"

The end


AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang