Focus: Mingyu, June, Bambam, Rose, Lisa, Mina (Tim2)
18 Desember 2017
00:07
Sedari tadi Mina terus meremas jaket Mingyu. Sedangkan Mingyu mengarahkan hp June ke arah mayat. Lelaki itu berpikir mungkin saja Jaehyun sudah dipindahkan ke kamar mayat-mayat yang tertutupi kain putih.
Bambam jalan paling akhir, didepannya ada Lisa dan Rose yang berpelukan karena takut, walaupun lelaki itu sudah meyakinkan mereka bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan.
Sedangkan June, ia berjalan dibelakang Mina dan Mingyu, lelaki itu hanya jalan mengikuti Mingyu sambil sesekali menguap.
Bruk!
"ANJING!" teriak June. Lelaki itu segera bangun dan mengusap bokongnya yang sakit akibat mencium lantai.
"Mau ngakak tapi kesian," ujar Lisa.
"Tadi apaan sih anjir?! Licin!" seru June kesal.
Mingyu segera mengarahkan cahaya dari hp June ke arah lantai tempat June terpeleset.
"June! Pantat lu basah bego," sahut Bambam tertawa, namun ketika melihat wajah serius Mingyu ia segera menghentikan tawanya.
"Darah? Darah siapa?" tanya Mingyu.
"Mina, lu lagi dapet?"
"Ya gak lah! Gua baru selesai kemaren," jawab Mina agak sewot.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Makhluk itu memuntahkan darahnya hingga bercipratan ke arah mereka.
"Anjir kok panas?!" seru Bambam.
Mingyu mengelap wajahnya, "lari anjir, diem diem bae!"
"Ngopi apa ngopi, ngopi kapal api," seru June sambil berlari menyusul yang lain.
"Untung gak ada Jungkook, kalo ada mungkin lu kena marah terus disuruh nge sensor," sahut Bambam.
"Dia ngejar gak?!" Mina menoleh ke belakang kemudian berhenti, menyebabkan yang lain ikut berhenti.
"Bentar, gua capek, lagian dia gak ngejar..."
"Mata lu picek?? Itu ada dibelakang!" seru Mingyu yang greget, lelaki itu langsung menggendong Mina, menaruh tubuh gadis itu di pundaknya dan ditahan dengan satu tangan.
"ANJIR MINGYU TURUNIN GUA!!" Mina memukul punggung lelaki jangkung yang tengah menggendongnya seperti karung.
"Diem atau lu gua banting."
Mina langsung diam, sambil menutupi rona merah di pipinya.
"Woy, itu ada tangga! Mau turun?!" tanya Mingyu setengah berteriak.
"Kemana aja asal gak dikejar!" seru Rose.
"WAHAHAHAHAHA MAMPUS DIA KESANDUNG!" seru Bambam, namun yang selanjutnya terjadi membuat lelaki itu menarik kembali kata-katanya.
"LAH ANJIR BURUAN MASUK, DIA LAGI ANCANG ANCANG MAU LONCAT KE KITA!!"
Mingyu membuka pintu menuju tangga dengan satu tangannya, tangan kirinya memegang erat pinggang Mina, takut jika gadis itu jatuh.
Bambam yang terakhir masuk, namun ketika ia ingin menutup pintunya, makhluk tadi menahan kaki lelaki itu. Kebetulan tempat mendarat dari loncatnya adalah kaki Bambam.
"ANJIIING, TOLONGIN WOOY!"
"Lepas aja sepatunya!" seru Lisa.
"Lah terus gua nyeker gitu?!"
"LEPASIN AJA, LAMA BANGET ET DAH," teriak Lisa kesal. Bambam langsung membuka sepatunya, kemudian menutup pintu dan menguncinya.
"Ini kacanya tebel kan? Gak akan pecah kan? Tapi kalo pecah gimana??" tanya Rose sambil menatap makhluk tersebut melalui pintu kaca.
"Kalo ada gua mah gak akan Rose, kan dia takut sama gua," sahut June tersenyum.
"Oh, gara-gara muka lu serem ya?"
"Pfffft...."
"Diem lu bambam."
"Mingyu iiih, turunin gua!" seru Mina kesal.
"Eh iya lupa, lu enteng banget sih, jadi gua gak nyadar lagi gendong orang," jawab Mingyu cengengesan.
June mengorek hidungnya dengan jari kelingking. "Mau modus si Mingyu mah."
"Terus sekarang kita kemana?" tanya Lisa.
"Karena ini lantai paling atas, jadi satu-satunya jalan, ya kita ke lantai bawah, lagian kita gak mungkin balik lagi kan?" Mingyu mengangguk menyetujui perkataan Rose.
"Ok, siapa yang mau mimpin jalan? Gua jagain dibelakang," tanya Mingyu.