Kecupan bagi Kehidupan

2K 177 4
                                    

"Ketika orang lain melihat indahnya dunia, aku hanya melihat garis kelabu hitam tanpa cahaya setitikpun"

Seperti itulah ungkapan hatiku, ketika realita mengantarkanku pada setiap sudut dunia. Memang, tidak ada keindahannya. Sebab, hanya tangis kesedihan yang menghantui, bukan tangis haru dan keceriaan.

Aku harus benar-benar membuang seluruh mimpi indah, imajinasi dan harapan. Begitu sakit membayangkannya, aku tahu diriku siapa dan siapa aku dimata orang lain.

Umpama debu, tak terlihat dan lebih baik segera dibuang pada tempatnya.

Wanita bangga dengan kecantikannya.
Pria bangga dengan kekuasaannya.
Aku bangga dengan kesendirianku.

Apakah ini kecupan pahit bagi kehidupanku?

Aku dihantui hidup dibawah standar manusia. Aku tidak pernah bebas, selalu terpenjara dengan ketidakamanan, kecemasan dan air mata.

Kecupan pahit memang pantas untuk dunia tempat ku berpijak, dimana kehidupanku berjalan. Hanya itu konklusinya. 

THE INTROVERTED DIARY (NON FIKSI)Where stories live. Discover now