THE INTROVERTED DIARY (NON FIKSI)

Kedengkian atas Ketidakmampuanku

Bermain sosial media merupakan hal lumrah bagi setiap manusia di masa kini. Setiap kalangan, tak mengenal batasan mengenai usia dan status sosial tentu mahir menggunakannya.

Aku? Aku tak luput menggunakannya. Akan tetapi, sakit hati yang kudapat. Mengapa?

Jutaan foto dan video terpampang pada setiap bagian, dengan mudahnya kau mencari siapa saja dan apapun yang ingin dituju, untuk mencari informasi.

Aku dengan wajah buruk rupa, tidak punya banyak teman, begitu minder melihat mereka yang terlihat begitu anggun, terkenal dan bahagia dengan kecantikannya. Tak hanya dengan wanita, begitu pula pria, yang menampilkan ketampanannya dan kesuksesannya.

Fikiranku memang sangat dangkal, ya aku merasakan iri.

"Aku ingin sekali menjadi seperti mereka"
"Aku sungguh kecewa dengan keadaan diriku sendiri"

Perasaan dengki seringkali muncul pada diriku sendiri. Aku merasa gagal menjadi seorang wanita, aku tidak memiliki semuanya. Aku terbatas pada ketidakmampuanku. Aku hanya dapat menutup diriku.

Segala kemampuan dan usaha sudah aku lakukan sedemikian rupa, selelah mungkin aku usaha untuk mengejar harapan dan keinginanku, tak lupa untuk selalu bersyukur pada yang Kuasa. Namun, mungkinkah ini nasib malang yang harus aku tempuh?

Aku hanyalah wanita, dengan sejuta kekurangan, semilyar mimpi dan triliunan harapan yang telah layu ditengah himpitan zaman.