Chapter 16 : Penantian Part 1

6.9K 1K 53
                                    

Author playlist : Backstreet Boys - Show Me The Meaning Of Being Lonely

***


PDF alternate ending tersedia. Harga 60rb. Minat DM ya. Thank you. ^^

*** 

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto. 

Pairing : SasuFemNaru

Rated : T

Warning : Gender switch, OOC, OC, typo(s)

Genre : Supernatural, hurt/comfort, family

Note : Dilarang mengcopy paste isi fic ini maupun fic milik saya lainnya. Yang tetep membandel saya kutuk jadi jomblo seumur hidup!

Selamat membaca!

Calendula Officinalis

Chapter 16 : Penantian Part 1

By : Fuyutsuki Hikari


"Menjadi panutan bukan tugas anak sulung kepada adik-adiknya, tapi tugas orang tua kepada semua anak.

― Adhitya Mulya, SabtuBersama Bapak ― 

.

.

.

Dari semua bunga cantik yang ada di dunia mengapa kau memilih marigold sebagai bunga kesukaanmu?

Pertanyaan itu melintas di dalam benak Kushina saat wanita itu berjongkok, menatap tanaman bunga marigold milik Naruto yang tumbuh subur di halaman belakang rumahnya. Sejak putri bungsunya koma, Kushina tidak pernah lalai mengurus semua bunga marigold yang ditanam oleh Naruto. Ia bahkan berhasil mengembangbiakkan hingga halaman belakangnya kini penuh oleh bunga marigold yang bermekaran.

Udara panas tidak membuat wanita itu berhenti dari pekerjaannya. Dengan penuh semangat Kushina menyiangi tanaman-tanaman itu lalu menyiramnya dengan hati-hati.

"Coba kau lihat, Nak, bungamu mekar dengan indahnya," bisiknya nyaris tak terdengar.

"Bu, kau belum berganti pakaian?"

Untuk sejenak Kushina menghentikan pekerjaannya dan menoleh ke belakang. Ia mengulum senyum tipis saat melihat sosok pemilik suara yang kini berjalan cepat ke arahnya.

"Bukankah hari ini ayah sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit?" sambung Kyuubi tanpa melepaskan pandangannya dari ibunya. Wanita muda itu menepuk-nepuk pelan bagian lengan baju ibunya yang kotor terkena tanah lalu ikut berjongkok.

Ia menggulung lengan bajunya, menoleh ke kanan dan ke kiri hingga akhirnya ia menyibukkan diri untuk mencabut beberapa rumput yang masih tertinggal hanya dengan menggunakan kedua tangannya. "Ibu tidak akan menjemput ayah?" tanyanya kembali tanpa bisa menatap wajah ibunya secara langsung. Kyuubi menggertakkan gigi saat mendapati rumput yang sangat sulit untuk dicabut dengan tangan kosong.

Kushina tidak langsung menjawab. Ia meletakkan selang air di atas tanah sebelum membuka sarung tangan berkebunnya. "Sebentar lagi ibu akan bersiap. Sedikit lagi pekerjaan ibu selesai," jawabnya tenang dan keheningan pun meraja setelahnya.

Kyuubi tahu betul apa yang ada dalam pikiran ibunya saat ini. Kesedihan dan kerinduan itu pun dirasakannya, tapi ia tahu jika kedua rasa itu dirasakan oleh ibunya jauh lebih dahsyat.

"Bu?" panggil Kyuubi setelah berdeham pelan. Panggilannya memutus lamunan singkat Kushina. Ia mengulurkan satu tangannya untuk mengelus punggung ibunya dengan penuh kasih. "Sampai kapan Ibu akan menahan diri?" tanyanya, setengah berbisik.

TAMAT - Calendula OfficinalisOnde histórias criam vida. Descubra agora