14. Titipan

7.6K 432 1
                                    

Panggilan tak terjawab berkali-kali dari Nathan ia acuhkan begitu saja. Vanessa tau jika Nathan akan bertanya mengenai ucapan Vanessa yang menggantung di telfon tadi.

Gadis itu terus memperhatikan langit-langit kamarnya yang berwarna pink cerah sangat lucu. Sembari memikirkan jawaban apa yang pas untuk menjawab setiap pertanyaan yang akan nathan ajukan

Panggilan ke 18 barulah Vanessa mengangkatnya dengan mata terpejam

"Lama banget ngangkatnya. Lo nggak kangen sama gue?" ucap Nathan dengan ketus membuat Vanessa harus bersabar menghadapi pria antartika itu. Ia bisa membeku, baper dan sakit hati dalam waktu beberapa detik

"Gak" jawab vanessa dengan ketus. Ia tak mau kalah dari nathan. Dikiranya vanessa tidak bisa apa?

"Oh ya, lo tadi mau ngomong apa?" tanya Nathan to the point tak mau lagi menggombali gadis kepala batu itu

"Kan tadi gue sama mama ke mall. Terus waktu pulang mobilnya macet gitu. Nelfon lo, eh montirnya dateng gajadi deh. Maaf ngrepotin" bohong Vanessa berharap jika nathan mempercayai kata-kata bullshit nya.

"Oh. Yaudah gue mau ML an. Ntar gue telfon lagi"

Tut tut tut

Vanessa melihat layarnya yang hidup, sudah tidak ada sambungan telefon disana

"Dasar nathan nyebelin" teriak Vanessa dengan geram dan melempar ponselnya ke sembarang arah dan jatuh tepat di atas karpet berbulu. Andai membunuh tak ada pasalnya sudah pasti sejak dulu Vanessa memukul Nathan dengan palu. Barangkali antartika dalam tubuh pria itu bisa runtuh.

❤❤❤

"Thanks ya vid udah nganterin. Jadi ngrepotin deh gue. Lo nggak mampir dulu? Masih hujan vid" ucap Natasya saat mobil David berhenti di halaman rumahnya. Hujan yang turun begitu deras sore ini

"Nggak sya. Keburu magrib. Lo mau turun sekarang apa nanti?" tanya david seraya mengambil jaket hitam miliknya di jok belakang

"Lo ngusir gue?" goda Natasya seraya memainkan alisnya

"Bu_"

"Bercanda. Gue turun sekarang sekali lagi makasih vid" potong natasya kemudian tertawa melihat David yang jelas terlihat panik pada mimik mukanya

"Tunggu bentar" ucap David kemudian keluar dari mobilnya dan berdiri tepat disamping pintu mobil sebelah kiri dan mengode gadis itu untuk keluar

Sembari berlari kecil, David mengantar natasya dan melindungi gadis itu dari guyuran hujan hingga di depan pintu rumah

"Thanks vid. Hati-hati di jalan" ucap natasya berbonus senyum manis miliknya dan hanya dibalas dengan acungan jempol

Setelah mobil david hilang dari halaman. Natasya pun memutuskan untuk segera masuk daripada hawa dingin terus menusuk pori-pori kulitnya dengan kejam

Tak ada tanda-tanda nathan di setiap ruangan. Laki-laki itu lenyap dari muka rumah membuat natasya cemas terhadap dirinya yang harus berdiam di rumah sendiri tanpa seorang pun disana. Anna dan dika akan pulang 2 hari lagi

"Katanya mau jagain. Nyatanya?" ucap Natasya dengan kesal

Jika tidak ada kopdar bareng anak gamers, paling ngelayap ngapelin mbak supermarket yang baper dengan Nathan di persimpangan jalan entah beli soft drink atau jajan

Tanpa mengunci pintu, Natasya langsung memasuki setiap jengkal rumahnya. Duduk di atas ranjang seraya mengecek novel-novel yang baru ia beli di gramedia.

Sekilas gadis itu menatap jejeran foto yang berdiri tegak dengan bingkai beraneka bentuk terpampang jelas foto Elang dan natasya beberapa tahun yang lalu

"I love you more" ucap lirih natasya seraya memegang liontin Bintang di dadanya. Semua nampak lengkap dihidupnya, warna-warni beraneka ragam didadanya semenjak hadirnya Elang pada dunia dan hidupnya

Drrrt drrrt drrrt

'Nathan call'

Natasya ragu untuk mengangkat panggilan telefon dari nathan. Paling-paling adiknya itu berkata pedas dan kasar atau menyakiti pendengarnya

"Apa" tanya Natasya lebih dulu daripada ia harus mendengar ucapan ketus dari mulut adiknya

"Gue di supermarket kak. Lo nitip apa nih?" tanya nathan dengan baik seraya mengedarkan pandangannya ke tumpukan minuman dingin di kulkas. Ingin membeli semuanya tapi nathan sedang tidak membawa atm berjalan miliknya

(Atm berjalan yang dimaksud nathan adalah natasya)

"Nitip mbak-mbak supermarket lo bawa pulang tuh. Hadiahin ke mama jadi calon mantu" ucap ketus natasya. Ia tak perlu bersikap baik jika berbicara dengan nathan. Tidak faedah

"Kan ada Vanessa. Lo nggak nitip sayap terbang itu kak?" tanya Nathan lagi. Memang biasanya jika nathan ke supermarket, maka dengan tak berdosa natasya meminta dibelikan alat khusus perempuan yang bersayap 35cm. Mangkanya setiap nathan ke supermarket, ia selalu menjadi sorotan utama lantaran perlu mengecek satu persatu kemasan agar tau ukurannya

"Ready stok. Lo buruan balik gausah banyak nanya" jawab natasya dengan ketus. Ia malas jika harus berdebat dulu dengan nathan

"Lo pms kak? Marah-marah mulu"

"Gak" ucap natasya dengan kesal kemudian mematikan sambungan telepon secara sepihak tanpa peduli jika sampai nathan bertanya-tanya

"Rese" teriak natasya seraya melempar gulingnya ke lantai

❤❤❤

Tanpa berdosa nathan kembali dari supermarket jam 5 sore yang artinya natasya berada di rumah seorang diri lebih dari 2 jam.

"Lo ngapain ke supermarket kalo nggak beli apa-apa"cibir natasya saat melihat kedatangan nathan tanpa membawa barang apapun selain kunci motor ditangannya

"Beli kuota. Lumayan ngadem disana. Ac gratis jadi gue lama-lamain. Memanfaatkan fasilitas yang ada" jawab nathan kemudian merebahkan tubuhnya di sofa yang berseberangan dengan natasya. Wajah kakaknya memang manis jika tersenyum, tapi sangat masam jika sedang kesal seperti itu.

"Bikin malu aja"

"Yang penting gue ganteng jadi mbak-mbak supermarket nggak mubadzir liatin gue" ucap nathan seolah ia adalah zayn malik versi Indonesia. Dan nyatanya hanyalah zainal malik :v

"Najis"

Tak penting mengindahkan ucapan nathan yang tergolong abnormal jika disandingkan dengan ukuran anak SMA. Ia lebih pantas dijajarkan dengan Elang yang memiliki over dosis PD luar biasa melebihi manusia umumnya

"Kak" panggil nathan dengan keras membuat natasya ingin menyumpal mulut itu dengan lap atau vas bunga dihadapannya

"Apa?" tanya natasya dengan lembut. Ia sudah tak mau untuk berbicara kasar dengan nathan

"Yaudah"

Sukses natasya melongo dan ingin mencekik adiknya itu dengan tangannya sendiri. Andai tak ada larangan di hukum dan juga agama, sudah sejak lama natasya menghilangkan nathan dari muka bumi ini.

Ingin mencabik wajah sok polos nathan atau sekedar mencakar muka itu. Sungguh natasya bercita-cita demikian

"Gausah ngomong kalo gak perlu" ucap tajam natasya kemudian bangkit dari duduknya menuju pantry dan mengambil setoples cookies dari laci kemudian kembali ke tempat asalnya

"Abisnya males ngomong sama lo kak. Lo kan baperan. Dikit-dikit ngegas" cibir nathan yang tak dianggap oleh natasya. Gadis itu memilih memakan cookies hingga habis daripada mendengar ucapan tak faedah yang keluar dari mulut tanpa saringan milik adiknya. Semua percuma

MineWhere stories live. Discover now