22. Beruang

6.9K 415 4
                                    

Jakarta, 02:15 pm

Jika biasanya natasya akan ke kampus pagi hari. Kali ini jam kampusnya adalah sore. Tak lagi ada antar jemput dari Ivan dan Bayu lagi, natasya lebih memilih naik taksi atau angkot jika ada

Mencegat di halte terdekat, sampai angkot warna oranye berhenti tepat di depan halte, tak mau ambil pusing natasya pun segera naik

Tidak ramai jika di sore hari seperti ini. Hanya ada beberapa orang yang pulang dari rutinitas harian. Ibu-ibu dengan pakaian kaos dan celana kulot yang jelas sepulang dari pabrik. Maaf disisni natasya bukanlah tipikal gadis manja yang kemana-mana harus naik mobil ber Ac

Drrrt drrrt drrrt

Natasya merogoh ponselnya yang berada di dalam tas, panggilan dari David. Kemudian gadis itu menggeser tombol hijau di layarnya

"Iya vid, ada apa?" tanya natasya. Ia tidak berharap jika David memberitahu bahwa pak Herman dosen bahasa inggris sudah tiba

"Turun dari angkot. Gue di belakang lo, ditungguin malah ninggalin" ucap David gondok. Ia kerumah natasya, dan kata nathan kakak perempuan nya sudah berangkat

Setelah mendengar ucapan David, natasya pun menoleh ke belakang. Dan benar mobil warna putih milik David berjalan mengikuti gerak angkot

"Wait" natasya langsung mengakhiri sambungan telepon

"Bang kiri" ucap natasya pada kondektur angkot

Setelah memeberikan selembar uang dua puluhan, natasya pun keluar dari angkot dan menghampiri David yang jelas terlihat jengkel di balik kemudinya

"Kok lo bisa ngikutin gue?" tanya natasya bingung. Pasalnya ia sama sekali tidak memiliki janji dengan David mengenai berangkat bersama sore ini

"Suka-suka gue lah" jawab David sinis. Jika masalah berbicara dengan wanita ia pasti kalah.

Kalian tau kan prinsip 'wanita selalu benar' itulah penyebab kenapa malasnya David berdebat. Ia pasti akan kalah telak dari natasya. Percuma dan buang-buang waktu

❤❤❤

London, 08:30 AM

Pagi yang terik tanpa ada tanda-tanda akan turun nya salju atau rintik hujan. Elang yang baru bangun dari tidurnya pun langsung menyambar handuk kecil dan memakai sepatu yang ia bawa dari Indonesia

Menyusuri jalanan dengan berjalan kaki, elang berencana untuk datang ke track jogging. Daripada ia harus berdiam dan tidak ada kerjaan. Terlebih hari ini elang kosong tidak ada jam kampus. Dan akan ada lagi besok

Berlari kecil menyusuri track yang terbuat dari semen dan kerikil kecil. Tidak banyak yang berada di sini, hanya beberapa orang termasuk dengan elang. Tanpa sengaja penglihatannya menangkap sosok sevia yang hanya terduduk sambil memainkan ponselnya. Refleks elang berjalan mendekati sevia hingga terdengar suara sevia yang bersenandung kecil melihat headset nangkring di telinganya

Tersadar atas tindakan cerobohnya yang mendekati sevia. Lantas elang memutar arah sebelum gadis itu menyadari kehadirannya. Yang ada, sevia akan besar kepala nanti

Disisi lain, sevia melirik dan kaget dengan adanya elang berada di radius 20 meter darinya. Pria itu memutar arah hingga 180° darinya yang artinya berbalik

Sevia tersenyum miris menyadari jika elang sama sekali tidak menginginkannya

"Gue yang bodoh ya lang. Nggak seharusnya gue ngomong itu. Dan maaf saat ini gue masih sakit hati sama perkataan lo" ucap sevia lirih seraya melepas headset di telinganya dan mata yang menatap punggung elang

MineWhere stories live. Discover now