27. Nathan curhat

7.9K 395 0
                                    

Minggu pagi dengan sedikit gerimis disertai suara petir yang nyaring di penjuru Jakarta membuat natasya terbangun dan memilih menuruni tangga menuju ke ruang tengah dimana nathan berada. Pria itu tengah sibuk menatap TV dengan acara doraemon

"Mama kemana nat?" tanya natasya seraya meletakkan ponselnya diatas meja kemudian duduk di sofa krem yang bersebrangan dengan nathan.

"Pasar sama papa" jawab nathan tanpa menoleh sedikitpun. Sementara itu natasya hanya ber oh-oh ria mengiyakan, matanya menangkap susu cokelat hangat yang tinggal setengah gelas, siapa lagi pemiliknya jika bukan nathan. Lantas ia pun meminumnya hingga tandas dan hanya tersisa di dasar gelas kaca. Akan nampak lebih lengkap jika tersedia roti tawar dengan selai nutella atau sandwich

Natasya pun bangkit dari sofa lalu melangkah ke dapur yang nampak kosong dan hanya ada suara kulkas itupun lirih. Mengambil roti tawar 4 lembar dan dioleskannya selai nutella diatasnya kemudian ditumpuk. 1 untuknya dan 1 lagi untuk nathan sebagai ganti susu yang ia habiskan. Tak lupa, natasya menuang susu strawberry yang disimpan di kulkas oleh Anna kemarin lalu gadis itu kembali ke ruang tengah menemani nathan menonton TV

"Susu gue kemana?" tanya nathan sembari menunjukkan gelas kaca yang telah kosong tak berisi saat natasya sudah menghabiskan setengah bagian roti ditangannya

"Udah masuk ke lubang buaya nat hehe" ucap natasya seraya menepuk perutnya pertanda jika minuman itu sudah masuk ke dalam pencernaannya dengan sempurna

"Nih gue ganti roti tawar" sambung natasya sembari menyerahkan selembar roti tawar bertumpuk ke arah nathan

"Susu itu direbus dulu kak. Kalo dingin kayak gini buat pagi-pagi nggak sehat" ucap nathan setelah memegang gelas berisi susu strawberry yang baru keluar dari kulkas

"Gue mau curhat dong" ujar nathan kemudian seraya mematikan tv dengan remote control yang berada di dekat pria itu.

Natasya hanya melongo lalu mengangguk. Sejak kapan nathan senang curhat. Ralat, bukan senang tapi jadi curhat

Nathan menceritakan ada guru magang dari universitas di Bandung, guru itu mengajar bahasa inggris. Menurut pendengaran natasya dari nathan, guru itu bernama pak dony. Beberapa minggu ini pak dony seperti gencar mendekati Vanessa yang notabene nya hanya siswi disana yang tentu akan menyahut jika diajak bicara, mematuhi dan menuruti apapun kata gurunya.

Yang dapat natasya tangkap dari ucapan nathan adalah pria itu cemburu hingga beberapa pertengkaran sering muncul karena terpicu dengan dekatnya Vanessa dan pak dony

"Ya lo tanya Vanessa gimana dia nya. Kalo lo tanya sama gue gimana Vanessa nya ya mana gue tau" ucap natasya setelah nathan menanyakan apa Vanessa akan tertarik?

Mana natasya tau, yang memiliki perasaan kan Vanessa, memangnya nathan fikir natasya memiliki kekuatan telepati atau membaca perasaan orang? Andai bisa pasti natasya sudah lebih dulu menerawang elang

"Udah lupain aja, gue lihat lo kemarin berantem sama kak elang?" tanya nathan yang mengalihkan pembicaraan seperti tak mau tau lagi mengenai pak dony dan Vanessa

"Ngapain lo liat-liat? Lo kira sinetron, jadi bisa lo saksikan?" tanya natasya dengan ketus. Ia sama sekali tidak mengira akan menjadi tontonan gratis seperti itu oleh adiknya sendiri. Malu mungkin tidak

"Abisnya lo teriak-teriak kayak orang gila ya jadi gue tonton" ujar nathan sembari mengangkat bahunya. Memang tujuan awalnya kemarin adalah melerai natasya. tapi setelah dipikir ulang, saat itu bukanlah porsinya untuk ikut campur jadi nathan diam dulu.

"Yaudah, gapapa. Lo bisa jadi saksi lamaran elang secara nggak langsung jadi ntar kalo lamaran beneran lo nggak kaget" ujar natasya dengan bangga kemudian meminum susu strawberry hingga tandas tak bersisa.

"Gue sih nggak yakin" sahut nathan asal. Ia tidak mengerti kenapa mulutnya bisa berkata seperti itu tanpa alasan

Natasya hanya mencebik dengan cibiran itu. Ia berfikir jika nathan sedang dilanda masalah, maka dari itu nathan malas untuk merespon. Kemudian gadis itu mengecek ponsel dan tidak ada notifikasi dari elang meskipun jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi

                       ❤❤❤

Detik jam yang serupa dengan detak jantung sudah menunjukkan pukul 9 pagi yang artinya elang dan sevia sudah saling bertatap muka selama 1 setengah jam. Lewat skype di laptop hingga pria itu melupakan untuk bertanya kabar pada natasya. Ia sibuk dengan dunianya

Membicarakan hal absurd yang terkadang mengundang gelak tawa salah satunya atau keduanya tertawa bersabanget "Gue kayaknya balik ke london secepetnya deh" ujar sevia dengan memasang wajah sedih di layar laptop elang

"Buru-buru banget sev. Ada masalah di Bandung?" tanya elang

"Maybe" jawab sevia

"Masalah apa?"

"Privasi"

Elang hanya ber oh ria sebagai tanggapan. Bukan hal penting apa masalah gadis itu. Lagipula elang bukanlah tipikal orang yang suka mencampuri urusan orang lain.

Suara ketukan pintu kemudian disusul wajah Aldo beserta raganya hadir dikawasan kamar elang. Sontak elang langsung menutup laptopnya dengan keras tanpa memutuskan sambungan skype

"Kenapa lo?" tanya Aldo dengan alis yang dinaikkan tanda bertanya. Lagipula Aldo datang ke kamar adiknya karena perintah Farhan agar menyuruh elang untuk makan

"Lo yang kenapa masuk kamar orang tanpa permisi, nyelonong aja" omel elang seraya memindahkan laptopnya dari ranjang ke meja belajar. Jangan sampai Aldo yang kepo membukanya dan mengetahui bekas aplikasi skype yang masih menyala meskipun sambungan telah terputus tadi

"Papa minta lo sarapan lang. Pacaran mulu lo sama natasya" cibir Aldo. Elang pun langsung teringat pada sosok gadis yang mungkin saja sudah muring-muring atau bahkan mencak-mencak dirumahnya karena chat yang diabaikan. Mungkin

Pria itupun segera turun dari ranjang dengan cepat kemudian mengambil ponselnya di rak buku. Ia meninggalkannya disana saat mencari letak charge laptop miliknya

"Keluar aja dulu. Ntar gue mau mandi dulu" ucap elang kemudian melempar bantal ke punggung Aldo yang duduk di sisi ranjang hingga pria itu berdecak kesal.

Seusai perginya Aldo, elang pun membuka ponselnya. Tapi sayang, tak ada tanda-tanda natasya yang mengirim chat menanyakan kabar. Hanya ada notifikasi dari instagram dan chat line grup absurd yang berisi lelucon garing krik krik dari Bayu dan mario

Cogan smanda (4)

Mario: gw bisa usul?
Ivan: usul ngadain reunian?
Bayu: izin bunuh diri? Gw sih no prob. Gw yakin dunia tenang tnpa lo yo :)
Mario : bgst lo bay
Mario: izin mau gnti nma grup. Kita kan bukan dari petranda lg
Bayu; mskipun kita alumni. Coba deh lo tengok tuh adik kls, ada gk yg seganteng kita? Gaada. Spesies ganteng yang akhir itu angkatan kita
Ivan : tepuk tangan utk mas bayu
Mario: pngn setuju tp mlsss
Ivan: sama
Elang: bahagiain bayu dg bilang setuju gaes
Mario: sejuta masyarakat Indonesia seuju deh bay
Ivan:  gw setuju deh
Bayu: setuju nya maksa

Tak membaca balasan mario setelah itu, elang memilih mengambil handuk dan bergegas mandi. 10 menit cukup lah.

MineWhere stories live. Discover now