Chapter 19

2.2K 305 29
                                    

Chapter 19

"suzy memiliki alergi terhadap kaporit, terakhir kali ia terkena kaporit. Ia panas tinggi dan colaps selama seminggu penuh. Alerginya sangat berbahaya. Biasanya alergi hanya menimbulkan efek di kulit, tetapi tidak dengan suzy. alerginya sangat jarang ditemui, jika terlambat sedikit saja, alergi itu bisa menyebabkan dia koma karena efek alergi itu bukan menyerang kulit tetapi akan mengganggu kekebalan tubuhnya" jelas sehun.

"apa?" jungkook terkejut, ia menatap sehun serius.

"suzy-ssie, dilahirkan premature sehingga hal itu membuat kekebalan tubuhnya lebih lemah dibanding orang lain. Untuk tetap beraktivitas dan menghabiskan waktu untuk bekerja tanpa istirahat seperti ini, ia memerlukan obat untuk menjaga staminanya. Ia bergantung pada obat itu, dan anti alerginya. Dikondisinya saat ini, aku menyarankan ia di rawat inap tadi siang. Tapi ia dengan tegas menolaknya" ungkap sehun.

"dokter, apa tidak ada cara untuk menyembuhkan alerginya?" tanya jungkook serius.

"tidak ada, karena alergi itu sudah ia miliki sejak lahir. Alergi itu ada didalam gen dan darahnya" ujar sehun lagi.

Jungkook menatap sehun dengan cemas.

"lalu, bagaimana keadaannya saat ini?" tanya jungkook.

"dia baik-baik saja, tapi dia akan butuh perawatan intensif dalam tiga hari kedepan" ujar jungkook.

"baiklah, tolong rawat suzy dengan baik. Aku mempercayakannya padamu" ucap jungkook kemudian memberi hormat pada sehun. Jungkook berdiri dan pergi dari ruangan itu.

"jeon jungkook-ssie" suara sehun menghentikan langkah jungkook. Jungkook berbalik menatap sehun.

"apa aku bisa meminta waktu luangmu?" tanya sehun. Jungkook berpikir sejenak kemudian menyetujui usul itu. Kini mereka duduk di coffeshop yang ada di rumah sakit itu.

"kau pasti bertanya-tanya tentang siapa aku" ujar sehun sembari menyesap kopinya. Jungkook menatap sehun dan mengangguk pelan.

"suzy adalah cinta pertamaku" ucap sehun. Jungkook terkejut, ia menatap sehun bingung. apa maksud pria itu mengatakan hal seperti itu.

"tapi rasa itu hanyalah rasa secara sepihak. Aku tak akan bisa menggantikan posisi orang itu dihatiny" ucap sehun tersenyum sakartis.

"orang itu?" alis jungkook berkerut.

"jungkook-ssie, suzy adalah wanita yang berharga. Aku tak menyangka dia akan menikahi pria lain selain pria itu. Ku pikir kau pria yang beruntung." Ungkap sehun sembari mengaitkan jemarinya satu sama lain. Sehun tersenyum menatap gelas kopinya.

"suzy orang yang sangat keras kepala, tapi ia adalah orang yang memikirkan orang lain lebih dulu dibanding dirinya. setiap ia menginginkan sesuatu, ia tak akan secara egois memaksakan kehendaknya. Termasuk keputusannya untuk tidak dirawat" ucap sehun. Jungkook menatap sehun serius.

"dokter oh, bagaimana kau mengenal suzy?" tanya jungkook menatap pria itu. Sehun tersenyum mendengar pertanyaan jungkook.

"aku dan suzy bersekolah disekolah yang sama yakni Harvard university. Dia mahasiswa jurusan bisnis yang paling terkenal cerdas dan di sayangi oleh para professor. Dia memang dingin dan kelihatan tak memiliki hati nurani, pikiran itu lenyap ketika suatu hari ia menolongku" ujar sehun. Jungkook mengerutkan alisnya menanti lanjutan cerita sehun. Jungkook mendengar dengan seksama.

"aku adalah mahasiswa yang sangat tertekan dengan keluargaku yang berlatar belakang politikus, mereka menginginkan aku masuk ke jurusan hukum, disaat aku sangat ingin menjadi dokter. Aku bahkan tak memiliki waktu untuk menyukai wanita karena terlalu focus belajar. Pada semester 3, nilaiku jatuh drastic karena bermasalah dengan salah satu professor. Aku depresi berat dan akhirnya ingin bunuh diri" ungkapan sehun membuat jungkook agak tersentak. Ia tak menyangka dokter tampan dan cerdas seperti pria didepannya itu hampir menghabisi nyawanya sendiri.

Royal MarriageWhere stories live. Discover now