Episode 3 :Kamu bertemu denganku, tapi juga dengannya

241 11 1
                                    

Aku tak menyangka pertemuan ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku tak menyangka pertemuan ini

Kelas yang terdapat di gang sempit menghadap tembok

Dua bola mataku menghadap dua bola matamu

Aduh, kelilipan

#1

Setelah tahun pertamaku selesai di SMA ini, maka musim liburan pun tiba. Aku menghabiskan liburan di rumah saja, diam di kamar, ngejailin ade, atau main bersama teman-teman masa kecilku. Aku tumbuh dewasa di lingkungan ini, dengan semua keindahannya.

Aku menghabiskan masa kecilku di keluarga yang sederhana, secukupnya aja. Komplek perumahanku terdiri dari tiga blok, dekat dengan terminal angkutan umum Riung Bandung. Rumahku berada di blok pertama, rumah paling ujung, deket sawah, malah dipinggirnya sih. Maka dari itu, terkadang aku disebut orang mewah, atau singkatan dari mepet sawah. Haha.

Dahulu, sejak aku kecil di rumahku dipenuhi pepohonan dan tanaman-tanaman yang membuat rumahku lebih asri dan hijau, namun satu persatu pohon yang terdapat dirumahku di tebang. Pertama pohon kersen yang sudah tumbuh sangat tinggi, hingga tingginya sampai ke atap rumahku, dulu kalau main petak umpet atau bancakan aku selalu bersenyembunyi di atas pohon, kalau misal udah kepepet ya tinggal lompat ke dalam rumah, gampang kan?. By the way, bancakan itu permainan sejenis petak umpet tapi mainnya pakai pecahan beling, namun bedanya, kalau petak umpet pemain yang berhasil lolos dari penjaganya bisa berlari ke pos dan berkata "dua lima" tetapi kalo permainan bancakan berlari ke pos penjaga lalu menghancurkan kumpulan pecahan beling yang telah di susun tadi oleh penjaga. Duarr!

Masa kecilku sangat menarik, selain kisah cinta saat SD yang pernah aku alami, sisanya sama kaya anak-anak seangkatanku, yang jauh dengan kehidupan anak-anak zaman now yang sudah dipenuhi oleh kemudahan teknologi di sana dan di sini.

Selain bermain petak umpet dan bancakan seperti yang aku ceritakan tadi, aku juga sering bermain bola, mencari bunglon di hutan sebrang rumah, ucing sendal, dan jika menjelang ramadhan selain ikut pesantren kilat yang di selenggarakan oleh papahku, aku juga bermain monopoli dari pagi sampai dzuhur, lalu ketika maghrib tiba kami bermain polisi-polisian hingga adzan isya berkumandang di masjid belakang rumahku.

Saat masa kecilku dahulu, salah satu yang paling nge-hits adalah sukong. Sukong itu sejenis strategi dalam permainan tetapi secara berkelompok, atau bahasa ekonominya mah merger. Kalau merger kalian masih gatau, coba dari google. Kalau di google masih gaada, coba suruh dia sekolah siapa tau aslinya dia gak lulus SD. Bisa ajakan ya. Intinya sukong itu  apa yang kita punya di gabung dengan yang teman kita punya, bisa diterapkan dalam permainan kartu dan permainan kelereng itu.

Aku sejak kecil selalu bersepeda kesekolah, walau hanya berhenti sampai menginjak Sekolah Menengah Pertama, karena letaknya yang sangat jauh, tetapi aku juga sering bersepeda dengan teman-temanku di komplek perumahanku. Dengan botol yang diremukkan lalu di simpan diatas ban belakang, kami mengelilingi komplek perumahan, ya kalau dibayangkan suara dan gayanya sih udah kaya sekelompok geng motor tapi berperawakan lucu dan menggemaskan.

Pesan SingkatWhere stories live. Discover now