Fandi adalah siswa SMA yang tertutup pada mulanya namun dengan semakin berjalannya waktu Fandi semakin terbuka, dan mulai banyak memiliki teman-teman di sekolah ini. Fandi terkenal sebagai orang yang humoris, padahal di lingkungan rumah ia terkenal...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Bersamamu aku melihat kedamaian
Dalam padang pasir yang begitu gersang
Dan dengan wajahmu aku melihat kesejukan
Dalam kumpulan awan yang sedang berlarian
#1
Aku terus merenungi apa yang harus aku lakukan sekarang, aku tidak tahu harus bagaimana. Aku tidak mengerti kenapa aku menjadi tidak tahu arah seperti sambil bertanya terus menerus ke dalam hatiku,
"Sejak kapan!!" Sejak kapan aku mulai menyimpan rasa ini. Sial, wanita itu sudah memiliki kekasih dan jikapun tidak belum tentu aku bisa mengutarakan rasa yang aku punya karena dia sahabatku.
"Tenoneng..tenoneng..tenoneng" bel pulang sekolah yang berdering mulai menenangkan hatiku. Ya setidaknya aku bisa pulang, terus tidur. Kan lebih enak daripada diem di kelas.
Aku melangkahkan kakiku ke luar sekolah sendirian, karena Aldi ada kerja kelompok, jadi aku pulang sendirian deh. Tapi tenang aja, kami selayaknya sahabatan lalaki aja, bukan lebih dari itu ya. Bukan loh. BUKAN!
Aku berjalan dengan kepala yang menunduk, menendang-nendang batu yang ada dihadapanku, udah kaya orang patah hati. Baru aja digituin udah galau. Cih. Cemen.
"Fandi! Tungguin!" tiba-tiba suara Sana terdengar dari belakang badanku.
Aku kaget bukan main, sontak menyadarkan diriku yang sedang ngitungin batu yang sudah aku tendang di jalanan,
"Eh ada apa?" jawabku cepat dengan wajah yang masih muram karena memikirkan peristiwa siang tadi.
"Kok mukanya gitu sih? Kayak banyak pikiran, nanti kerutan kamu makin banyak geura ih"
"siap, siap. Bukannya ngomong apa yang nyenengin malah ngejekin. Siap. Gimana kamu aja" aku bergumam dalam otakku sambil senyum-senyum sendiri liat dia memerhatikanku kala itu.
"Oh engga gapapa, gapapa. Ada apa Na?" jawabku dengan muka yang lebih enak dilihat. Padahal mau digimanain juga, muka akumah memang pada dasarnya gaenak diliat. Huss, gaboleh begitu. Harus percaya diri, harus percaya diri.
"Kamu tahu ga?" tanya Sana
"Ya enggaklah! Kan kamu belum ngasih tahu! gimanasih!"
"Oh iyaya bener juga. Jangan marah-marah dong biasa saja keles"
"Iyaiya, ada apa?
"Kemarin aku ketemu idolaku tahu, terus aku foto bareng deh"
"Hah? Siapa? yang artis korea di dp BBMmu itu?" Waktu itu lagi jamannya drama School 2015 dan dengan kealayan dia, dia ganti muka pemeran wanitanya dengan mukanya dia yang sedang dikelilingi dua pria. Huekk. Alay. Tapi gapapa dia memang gitu, sedikit gila tapi tetap apa adanya.
