Chapter 21 Beauty? ✓

2.4K 104 1
                                    

TOLONG HARGAIN KERJA KERAS PENULIS YANG MEMBUAT CERITA INI DENGAN MEMBERIKAN VOTE YAA:)

-----------------------------------

Tiba tiba aku teringat jika aku harus bekerja setengah jam lagi.

" astaga, aku harus ke Cafe " dengan segera aku membawa dress itu ke kamar dan meletakkan nya di ranjang. Dan pergi ke Cafe untuk bekerja.

--------------

Felicia Greyson.

4.30 pm.

" Baiklah Mey, aku pulang dulu. " Pamit ku pada Meyren, teman pelayan ku di Cafe tempat ku bekerja ini.

" Baiklah, hati - hati. " Jawab Meyren.

Setelah berganti baju dan mengambil tas, aku pun segera menuju halte bus yang tak jauh dari Cafe ini. Tak lama menunggu bus pun datang dan aku pulang.  Kurang lebih 15 menit aku pun sampai di apartemen ku dan dengan segera menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

10 menit berlalu dan akhirnya aku pun selesai dengan Ritual mandi singkat ku.

Kini aku berdiri di depan cermin panjang seukuran tubuh ku dan melihat penampilan ku dengan dress yang di berikan oleh Bryan.

Aku merasa sangat cantik dengan dress ini, namun apakah Bryan akan berpendapat sama dengan ku? Ahh entahlah, aku sangat gugup.

Setelah kurasa kecup untuk memandang penampilan ku di cermin, aku kini duduk di depan meja rias sederhana milik ku untuk merias diri secantik mungkin namun tetap natural.

Soal kegiatan malam ini aku tidak memberi tau Lauren, Jack, dan kak Zach. Aku takut mereka akan mengira jika aku benar - benar kekasih Bryan mengingat beberapa hari ini kami tidak bertengkar seperti biasanya.

Ting.. Tong..

Tiba - tiba suara bel ku berbunyi, entah siapa itu, kulihat jam baru menunjukkan pukul 5 sore, masih ada waktu sekitar 1 jam lagi hingga Bryan datang.

.
.
.

"Hai kak, masuk lah." Sapa ku pada Zach yang berdiri di depan pintu. Ya yang menekan bel tadi adalah kak Zach.

Kak Zach masuk dan aku menutup pintu. "Apa? " Tanyaku saat melihat wajah nya. Ia tersenyum senyum tak jelas. Seperti... Mengejek

" Tidak, hanya saja aku terpesona melihat Adik ku yang cantik ini. Mau kemana hmm? " Tanya nya masih dengan senyum mengejek nya.

" Hanya makan malam." Jawab ku lalu duduk di samping nya.

" Kau tidak bekerja kak?" Tanya ku.
Aku mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Hmm nanti jam 8 aku pergi. " Jawab kak Zach, aku hanya mengangguk.

"Hei, Apa kau tidak akan mengenalkan nya pada ku Fel? " pertanyaan yang sangat aku takut kan. Pasti kak Zach sudah salah paham.

" Siapa? " Tanya ku. Berpura - pura tidak tau mungkin akan lebih baik

" Kekasih mu itu adikku, lalu siapa lagi. Tidak mungkin kau akan berdandan secantik ini kalau kau tidak akan pergi dengan laki - laki yang merupakan kekasih mu bukan." kata kak Zach. Astaga benar, ia sudah susah paham.

"Sayangnya, aku tidak akan pergi dengan kekasih ku kak, kami hanya bersandiwara di depan ibu nya. benar jika dia laki - laki, namun dia bukan kekasih ku." Jelas ku. Sedih rasanya saat mengatakan hal itu.

"Ohya? Lalu siapa namanya? Kenapa kalian bisa bersandiwara? " Tanya kak Zach.

"Namanya Bryan, dia pria tampan, aku menyukainya kak, tapi aku selalu berusaha untuk menghindari perasaan ini agar tidak terus tumbuh." Jawab ku, aku merasakan tangan kak Zach yang merangkul pundak ku, andai dia benar - benar kakak kandung ku pasti aku tidak akan kesepian.

"Sejak kapan kau kenal dia?" Tanya ny lagi.

"Dari Januari, dan sudah 5 bulan." Jawab ku seadanya.

"Kau tidak pernah bercerita apa - apa pada ku." Ucap kak Zach, aku hanya diam.

"Feli, aku ini kakak mu, walaupun aku tidak ada hubungan darah dengan mu, aku tetap kakak mu. Kau tau itu?" aku masih diam, dan memeluk kak Zach. Sungguh ia benar - benar berharga bagi ku.

"Sudah kau tidak perlu sedih, apa nanti dia akan datang memjemput mu? " Aku hanya mengangguk untuk manjawab pertanyaan itu.

"Kenal kan aku padanya." Ucap kak Zach final.

"Baiklah kak, maaf aku baru menceritakan nya padamu." Jawab ku.

"Ughh adik kecil ku yang cantik, aku sangat sayang pada mu." Ucap nya lalu memeluk ku dengan erat dan membelai lembut rambut ku.

"Terima kasih sudah mau menganggap ku sebagai adikmu dan kau adalah Kakak terbaik yang aku punya. Aku juga sangat menyayangi mu kak." Balas ku.

Kruukk..

"Apa kau punya makanan?" Tanya nya. Aku terkekeh mendengar suara perut nya.

"Apa kau kelaparan kak?" Tanya ku sambil terkekeh.

"Aku datang kemari tadi untuk minta makanan pada mu tapi malah berubah menjadi seperti ini saat melihat mu dengan dress yang cantik ini." Ucap nya, astaga kasian sekali kakak ku ini.

" Tunggu sebentar, akan ku hangat kan dulu makanan nya untuk mu." ucap ku lalu pergi kedapur untuk menghangat kan makanan.

>><<

" Kak kemari lah, aku sudah selesai menghangat kan nya." Teriak ku dari dapur.

"Baiklah." Jawab nya dengan suara yang tak kalah keras.

" Makan lah, kau pasti kelaparan." Ucap ku lalu memberikan piring pada nya.

"Terima kasih cantik." Jawab nya lalu makan dengan lahap.

"Kak, apa kau tidak punya kekasih? " Tanya ku tiba - tiba.

" Hmm tidak, hanya saja ada seorang gadis yang menarik perhatian ku di club. " Jawab nya santai.

"Benarkah? Apa kau punya foto nya?" Tanya ku penasaran.

"Tidak, bahkan aku tidak tau namanya." Jawab nya.

"Kenapa bisa begitu? Sudah berapa kali kau melihat nya? Apa dia cantik? Cerita kan seperti apa dia kak." Ucap ku. Entah kenapa aku sangat penasaran dengan perempuan yang membuat kakak ku ini tertarik.

" Hei, bisa kah kau bertanya satu persatu? " Ucap nya. Aku Hanya tersenyuman.

Ting... Tong....

"Buka dulu pintu nya sana, mungkin itu laki - laki yang akan pergi dengan mu." Suruh nya, aku langsung berdiri dan segera menuju pintu.

"Sudah siap cantik? " Tanya nya, aku hanya diam menatap pria ini dari atas sampai bawah.

Astaga tampan sekali dia dengan setelan formal nya ini.  Boleh kah aku memandang tajam bagi siapa pun wanita yang akan memandang pria ini nanti?

'astaga, apa yang Aku pikiran' batin ku menyadarkan.

"Hei nona, aku tau aku tampan, jadi tak perlu seperti itu. Sampai sulit menelan ludah mu sendiri." Ucap pria di hadapan ku.

"Percaya diri sekali kau." Ketus ku.

















Tbc.
.
.
.
Vote and comment.




Instagram
@rentidwi.a

19 - 07 - 2018

My Beloved Boy [DALTON SERIES 1] - END Where stories live. Discover now