I Just Want You!

660 80 39
                                    

Petir menggelegar malam itu. Namun, petir didalam rumah megah Jaksa Jeon bahkan lebih kencang daripada kilatan cahaya diantara air bening yang jatuh ke bumi.

Hati Jeon Jungkook seperti benar-benar disambar malam itu.

Perjodohan? Candaan macam apa lagi yang di lontarkan ayahnya. Drama apa lagi yang akan dimainkannya sedang sang ayah menjadi sutradaranya.

"Ayah!!???" Jungkook melotot kepada sang ayah, membuat sang ayah merasa tak enak kepada tamu di depannya.

"Jungkook-ah, bicara baik-baik sayang"

Lengan pria Jeon digandeng dengan lembut oleh bidadari disampingnya.

"Ibu apa-apaan ini? Jangan bercanda ibu" pria Jeon tak terima.

"JEON JUNGKOOK!! APAKAH KAU LUPA TATA KRAMA?" sang ayah murka.

"Ayah!! Selama ini aku menurut apa katamu untuk melakukan ini dan itu. Apa masih kurang aku menurut apa maumu? Bahkan aku terjun di dunia hukum ini juga ayah yang memaksaku. Sekarang apalagi ayah? Perjodohan? Yang benar saja!!"

Emosi tak terbendung membuat pria Jeon tak dapat menahannya lagi.

"DIAM KAU!!" tak terima sang ayah pun membentak.

"MASUK KE KAMARMU JEON JUNGKOOK"

"AKU BUKAN ANAK KECIL AYAH!! HENTIKAN SEMUA DRAMA KONYOL INI"

Pemuda Jeon ini berlalu meninggalkan orang tua dan tamu yang kebingungan akan situasi.

"Maafkan Jungkook Yeri-ah. Dia mungkin sedang lelah" hibur Ny. Jeon.

"Tidak apa bibi. Aku memaklumi" jawab si gadis ramah.

"Astaga Jungkook akan menyesal menolak gadis secantik dan sebaik kau. Kau ini pandai, cantik, dan tata kramamu sungguh tak diragukan" Ny. Jeon memuji tak henti kepada gadis manis di depannya.

"Aku rasa kami harus pamit dulu. Biarkan Jungkook tenang" pria paruh baya yang diketahui ayah Yeri menimpali.

"Maafkan aku Hyunsung-ah. Tidak biasanya dia seperti itu" Tuan Jeon menyesal.

"Tidak apa. Anak muda biasa seperti itu" jawab Tuan Kim ramah.

"Paman kalau boleh bisakah aku meyusul Jungkook keatas? Aku ingin berbicara dengannya" si gadis manis membuka mulut.

"Yeri-ah apa yang kau lakukan. Jangan menganggu Jungkook saat ini" Ny. Kim menyenggol pergelangan gadis manisnya.

"Sepertinya ide bagus. Mungkin Jungkook akan luluh dengan cantiknya bidadari ini" jawab Tuan Jeon seraya memegang bahu si gadis manis.

"Terimakasih paman. Kalau begitu aku pamit menyusul Jungkook. Ah di sebelah mana kamarnya?"

"Naiklah Bibi Park akan menunjukkan jalannya" titah Tuan Jeon.

"Baiklah paman"

Gadis itu dengan anggun menaiki tangga mengikuti pelayan dirumah megah itu.

"Ini kamar Tuan Jungkook, Nona"

"Terimakasih bibi"

"Saya pamit dulu"

Setelah menunduk kepada pelayan rumah itu telapak cantik gadis itu mengepal mengetuk pintu yang menghalanginya menelisik bilik itu.

"Boleh aku masuk?"

"Untuk apa kau kemari? Aku tidak mengenalmu. Pergilah!"

"Mari bicara sejenak Jeon Jungkook"

Gadis itu urung menyerah. Tetap berdiri dengan anggun didepan pintu.

"Bicara saja dari sana"

"Aku ingin melihat wajahmu"

Eyesight | BTS FF JEON JUNGKOOK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang