Bab. 10 [Suddenly Kiss]

2.6K 219 3
                                    

.

.
.
.

Iqueena baru saja sampai di depan gedung Academy Bunga

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Iqueena baru saja sampai di depan gedung Academy Bunga.
Suasana di depan gedung sudah sangat ramai.

Peri-peri pelajar sudah bersiap-siap untuk meluncur menuju bumi, tepatnya di Pulau Canary.

Canary Island merupakan sebuah pulau terpencil di bumi, karena letaknya yang terpencil dan jauh dari peradaban, pulau ini belum pernah tersentuh manusia.

Di Canary Island, peri-peri patroli beristirahat dari lelah yang mendera tubuh pada saat menyelesaikan tugas di bumi. Bisa disebut sebagai posko persinggahan para peri. Menyebarkan serbuk Cerlysia bukan lah suatu pekerjaan yang gampang, bumi itu luas. Para peri dibagi menjadi beberapa rombongan untuk terbang ke seluruh penjuru bumi. Satu peri yang bertanggung jawab terhadap pembagian serbuk Cerlysia adalah Pangeran Govio Florateria. Kakak kedua Putri Iqueena.

"Baiklah dengarkan! Kita akan berangkat menuju bumi menggunakan portal 1, sekarang silakan berkumpul bersama kelompok yang sudah Saya bagi kemarin." Ucap guru Fred kepada para peri pelajar.

Semua peri sibuk celingak-celinguk mencari anggota kelompoknya.
Termasuk Iqueena, Erzukas, Zen dan Yukl.

"Akhirnya aku menemukan kalian." Ucap Zen dengan napas terengah-engah setelah dia menemukan Iqueena dan Yukl. Matanya menatap ke kiri dan ke kanan, "Dimana Erzukas?" tanya Zen kepada Iqueena.

Iqueena, "......."

"Ahh kalian bertengkar rupanya." Zen manggut-manggut tanda mengerti setelah membaca pikiran Iqueena.

"Hey apa-apaan kalian, kita mau ke bumi dan 'satu' tim." Yukl memberikan penekanan khusus pada kata 'satu' sebelum akhirnya melanjutkan kalimatnya, "Kenapa kalian malah bertengkar? Bagaimana nanti di sana? Kalau di sini saja sudah tidak akur, kan nant....mmmmmm."

Belum selesai Yukl dengan ocehannya, tetapi otaknya memaksa untuk menutup mulut rapat-rapat karena Erzukas telah mengendalikan pikirannya lewat tatapan matanya agar Yukl berhenti mengoceh.

Iqueena, Yukl, dan Zen menatap Erzukas yang terbang mendekat ke arah mereka-lebih tepatnya terbang ke arah Iqueena.

Erzukas terbang semakin dekat dan dekat, sampai akhirnya.... Cuuup

Erzukas menempelkan bibirnya pada pipi kiri Iqueena, membuat seorang Iqueena Aihara menegang sesaat setelahnya.

Iqueena, " Kau gila aa... " belum sempat Iqueena memprotesnya atas sikap tidak sopannya tadi, Erzukas sudah lebih dahulu mengendalikan pikiran Iqueena agar tetap diam.

Yukl yang melotot ke arah Iqueena dan Erzukas pun tak bisa berkata apa-apa karena pikirannya juga sedang dikendalikan oleh Erzukas agar mulutnya tidak mengoceh.

Sementara Zen, dia membaca segala sesuatu yang ada dipikiran Erzukas.

Zen menatap tajam kearah Erzukas, melihat Iqueena dan Erzukas yang saling mengunci pandangan membuat hatinya panas.

Iqueena terpaku, ia tak percaya dengan apa yang dilakukan pengawalnya-Erzukas. Seumur-umur dia belum pernah dicium oleh seorang peri laki-laki. Dan jikalau itu terjadi, Iqueena berharap bahwa seseorang itu adalah peri yang dicintainya. Tapi ini Erzukas.

"A-apa yang kau lakukan?" Iqueena bersuara sesaat setelah dia mendapatkan kembali kesadarannya.

"Hanya sedikit pemanasan," jawab Erzukas seraya tersenyum simpul.

Yukl mendekat kepada Iqueena sembari menyikut lengan Iqueena dengan siku tangan kanannya yang mungil.

Yukl tersenyum menggoda sambil memicingkan kedua matanya, "Wah, ternyata kalian punya hubungan yang lebih dari sekedar teman yaa?" ucapnya pada Iqueena.

"Aah tidaak. Sudahlah lupakan saja!" jawab Iqueena dengan salah tingkah sebelum akhirnya berlalu menuju portal 1 yang sudah banyak dilalui para peri. Zen, Yukl, dan Erzukas pun akhirnya menyusul.

*Tbc

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

*Tbc

Salam cutton candy🍭

Fairy Florateria {END}Donde viven las historias. Descúbrelo ahora