Bab. 29 [Unpredictable attack]

1.9K 132 9
                                    

Pangeran Govio's PoV

Aku hampir gila menyaksikan para peri dihadapanku yang sedang meregang nyawa karena kehabisan energi. Tak ada yang bisa ku lakukan untuk membantu mereka, jika saja aku bisa mentransfer energiku tentu sudah kulakukan. Aku sudah memprediksi hal ini akan terjadi. Lambat laun semuanya akan musnah jika kabut biru pemakan sayap tidak di hentikan dan satu-satunya cara untuk menghentikan mistwingseater adalah dengan membunuh makhluk yang sudah membangkitkannya. Dalam hal ini Yumihara. Tapi kata Guru Fred hanya manipulation fairy dan natural fairy yang bisa melakukannya. Aku memang termasuk diantaranya. Aku termasuk dalam natural fairy karena aku bisa mengendalikan alam. Aku tahu, adik bodohku --- Iqueena Aihara --- juga termasuk natural fairy --- aku mengetahuinya dari uji kekuatan kemarin, dia tak bisa di serang. Kata Guru Fred, dia adalah seorang perisai. Protection power. Kekuatannya muncul saat ada bahaya secara refleks kekuatannya akan melindunginya--- dan pengawalnya itu adalah manipulation fairy. Itu artinya aku harus bekerja sama dengan mereka. Aku tak meragukan Erzukas, kurasa dia cukup bisa di andalkan. Mengingat selama ini dia sudah menjalankan tugas yang berat. Aku harus memberitahumu bahwa menjaga Iqueena itu merupakan tugas berat. Kau bayangkan saja, dia tanpa kekuatan, tak bisa bertarung, manja dan keras kepala. Jadi aku sedikit meragukannya untuk bergabung dalam misi ini. Apalagi aku belum terlalu percaya dengan kekuatannya. Maksudku, apa kekuatannya bisa membantu melancarkan misi? Kata Guru Fred, Iqueena bisa saja mengembangkan kekuatannya. Guru Fred memintaku untuk membimbingnya. Aku sebenarnya --- mau. Hanya saja, hubunganku tak pernah baik dengan Iqueena. Dari  dulu,  aku selalu mengatainya 'peri tak berguna' dan aku yakin Iqueena juga membenciku. Jadi aku kurang yakin soal membimbingnya untuk mengembangkan kekuatannya. Kurasa itu akan menjadi canggung.

Aku meninggalkan posko peri patroli untuk mendapati Guru Fred, aku yakin peri tua itu pasti baik-baik saja dan kurasa dia punya jalan untuk menolong para peri yang kehabisan energi. Begitu tiba di posko perkemahan, kondisinya hampir sama dengan di posko peri patroli.  Aku melihat banyak peri yang sudah tergeletak tak bernyawa di tanah. Beberapa diantaranya masih menggelepar seperti ikan kekeringan air. Hatiku pedih melihatnya, namun tetap aku tak bisa berbuat apa-apa. Aku menambah laju terbangku agar segera sampai ke tenda Guru Fred.

Setibanya disana, aku melihat tenda Guru Fred tidak terkunci. Aku langsung bisa menorobos ke dalam. Apa Guru Fred sengaja membiarkan tendanya tak terkunci? Tapi kenapa?
Butuh beberapa detik bagiku untuk menyadari ada sesuatu yang tidak beres dan benar saja. Aku menemukan Guru Fred tengah berbaring di ranjangnya. Matanya tertutup. Meskipun wajahnya tenang dan sama sekali tak memperlihatkan aura kesakitan, namun aku bisa merasakan energinya berkurang. Bahkan peri sekuat Guru Fred juga mengalaminya. Aku jadi merasa aneh dengan diriku sendiri, aku bahkan tidak merasakan sedikitpun dari energiku yang berkurang. Kenapa?

Kemudian pikirku melayang kepada Iqueena. Apa dia baik-baik saja? Semoga begitu.

Aku memutuskan untuk membawa tubuh Guru Fred dan beberapa peri yang masih hidup ke tempat yang lebih layak. Tempat ini sudah mirip seperti bekas jarahan clan firemax daripada sebuah posko perkemahan. Namun sebelumnya, ku sempatkan untuk mengirim pesan ke Negeri Florateria. Portal menuju dunia manusia sudah tertutup. Namun, aku masih bisa menggunakan angin karena angin tak perlu portal untuk menempus dimensi. Pangeran Tzukira akan menerima pesanku.

Ku putuskan untuk membawa tubuh Guru Fred dan peri lainnya dengan bantuan angin mengingat aku tak akan mampu menggendong tubuh mereka semua menggunakan kedua tanganku --- Sayapku bisa patah setelahnya. Jadilah sekarang Guru Fred dan peri-peri lainnya melayang di udara dengan posisi terbaring, kemudian aku mengendalikan anginnya agar mengikutiku. Aku sedikit kesulitan untuk mengendalikan tubuh peri yang masih menggelepar kesakitan. Tapi ku usahakan yang terbaik agar wajah mereka tidak mencium tanah.

Fairy Florateria {END}Where stories live. Discover now