Bab. 18 [White dimention]

2K 169 4
                                    

"Sesuatu yang tak seharusnya hilang menjadi hilang, sesuatu yang tak seharusnya mati menjadi mati, sesuatu yang tak seharusnya hidup menjadi hidup dan sesuatu yang tak seharusnya mempunyai wujud menjadi berwujud. Peristiwa ini di sebut sebagai the lost wings accident di kalangan bangsa peri." Guru Fred membuka kata-katanya di saat mereka berlima tiba di tendanya, sebenarnya Guru Fred hanya mengajak Iqueena, Erzukas dan Zen saja tetapi Yukl bersikukuh untuk ikut mendengarkan dengan alasan bahwa mereka semua yang diajak oleh Guru Fred adalah timnya dan sebuah tim tidak seharusnya menyimpan rahasia apalagi mengenai masalah serius seperti ini, dengan alasan itu Guru Fred membiarkannya untuk ikut mendengarkan. Karena masalah ini sebenarnya bukan lah sebuah rahasia, toh nantinya juga para peri yang menjadi korban akan di beritahu penyebabnya, jadi membiarkan Yukl bergabung bukanlah merupakan kesalahan.

Mereka berempat mengelilingi meja bundar untuk berdiskusi - atau lebih tepatnya mendengarkan cerita Guru Fred tentang kejadian yang tengah melanda fairy florateria saat ini. Tenda Guru Fred memang sedikit lebih besar daripada tenda-tenda lainnya, tenda ini juga tidak terbuat dari bunga seperti tenda-tenda peri pelajar melainkan dari beberapa helai daun yang menguncup seperti kelopak bunga. Tenda ini juga tak memiliki pintu. Tenda hanya bisa di tembus oleh sang pemilik tenda dan hanya sang pemilik tenda yang bisa mengizinkan tamu untuk masuk ke dalam sini. Interior di dalam tenda juga sangat indah, dengan ukiran-ukiran pada permukaan daun yang terlihat kuno namun tetap memberikan kesan mewah bagi pemandangnya. Di kamar tenda ini hanya ada satu kasur king size, di tepinya berdapat sebuah meja kecil sebagai tempat bertengger sebuah lampu tidur yang cantik. Dan sebuah round table yang sedang mereka gunakan sekarang. Sebuah tenda kamar yang sempat membuat Iqueena mendumel di dalam hati karna Raja Zuro bahkan tidak mengizinkannya untuk memilikinya.

"Apa yang dimaksud dengan 'sesuatu yang tak seharusnya hilang menjadi hilang' guru?? Erzukas mengeryitkan kening tak mengerti dengan kalimat yang diucapkan oleh Guru Fred.

"Sayap!! Kau tau sayapku dan Yukl dan juga peri-peri yang lainnya menghilang. Dan itu adalah sesuatu yang tidak seharusnya hilang menjadi hilang." Jelas Guru Fred.

"Lalu sesuatu yang tak seharusnya mati menjadi mati?" kali ini Iqueena yang mengeryit bingung.

"Tanaman yang sudah kehabisan serbuk cerlysia akan mati. Para tanaman tak seharusnya mati jika insiden kehilangan sayap tidak terjadi, tetapi mereka mati karenanya." jelas Guru Fred.

Ketiga peri pelajar itu mengeryit bingung, kecuali Zen yang sudah mengetahui semuanya melalui pikiran Guru Fred yang bisa terbaca jelas olehnya. Melihat ketiga muridnya yang kelihatan masih bingung dengan penjelasannya, Guru Fred akhirnya melanjutkan, "Apa kalian berpikir bahwa yang kehilangan sayap hanya kita saja? Di Pulau Canary ini saja?"

Pertanyaan yang terlontar sukses membuat Yukl dan Iqueena menjatuhkan dagu mereka ke bawah sembari menutupi mulut yang terbuka dengan kedua tangan dan tak lupa dengan perasaan terkejut di dalam hati. Begitu pula dengan Erzukas, peri itu melotot sesaat dengan perasaan terkejut yang menyelimuti hatinya. Sementara Zen, dia sudah terkejut sedari tadi saat pikiran Guru Fred terbaca jelas di pikirannya.

"The lost wings biasanya menimpa seluruh peri yang tengah berada di dimensi lain selain Negeri Florateria. Aku belum menerima laporan apa-apa mengenai peri patroli yang bertugas mengantar serbuk Cerlysia ke seberang gurun tadi sore. Tapi aku yakin mereka sedang dalam kesusahan sekarang. Tapi beruntung ada Pangeran Govio bersama mereka, seharusnya Pangeran Govio tidak terpengaruh dengan insiden kehilangan sayap ini."

Iqueena tersentak ketika mendengar Guru Fred mengatakan sesuatu tentang kakaknya - Pangeran Govio.
"A-apa Pangeran Govio tidak kehilangan sayapnya?" tanya Iqueena memastikan. Meskipun hubungan mereka berdua sebagai saudara tidak bisa di katakan baik, tapi tetap saja Iqueena menyayangi kakaknya dan dia juga tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada Pangeran Govio. Sementara Erzukas menatap Iqueena dengan khawatir, ia tau persis bagaimana pangeran itu tidak menyukai adiknya. Semoga saja Iqueena baik-baik saja jika harus bertemu dengan Pangeran Govio di sini kelak.

"Seharusnya begitu!" ucap Guru Fred

"Amm... Guru!! Tentang sesuatu yang seharusnya tak berwujud menjadi berwujud itu bagaimana?" kali ini Yukl yang bertanya.

"Itu bagian utamanya." Guru Fred menyebarkan pandangannya kepada ke empat muridnya seolah-olah meyakinkan bahwa ini adalah bagian terpenting dari keseluruhan ceritanya.

Iqueena dengan susah payah menelan salivanya melihat ekspresi Guru Fred sekarang ini, sementara Yukl terlihat menahan rasa ngeri di hatinya. Erzukas mencoba untuk bersikap sewajarnya dengan tidak terlalu menunjukkan keterkejutannya sementara Zen, lagi-lagi dia sudah mengetahui lebih dulu apa yang ada di pikiran Guru Fred.

"Mari lihat ini." Guru Fred mengayunkan  sebelah tangannya dan dalam sekejab di tengah-tengah meja tempat mereka berdiskusi sudah ada siluet seorang gadis tengah meracik ramuan-ramuan yang entah di gunakannya untuk apa. Gadis itu terlihat sangat bahagia ketika sebotol ramuan telah sempurna diraciknya, sebelum akhirnya terbang menuju ke sebuah air terjun mendaratkan kaki di bebatuan yang basah. Gadis itu terlihat komat-kamit melafalkan mantra, sepersekian detik kemudian air terjun - yang ternyata hanyalah air terjun buatan bergeser kebelakang dan di depannya kini sudah ada beberapa anak tangga yang sepertinya menuju ke ruang bawah tanah. Gadis itu berjalan memasuki ruang bawah tanah, menapaki satu persatu anak tangga hingga akhirnya mengantarkannya ke sebuah tempat yang terang dan kosong. Di sekeliling gadis itu tidak ada pepohonan atau apapun semuanya putih dan seolah tanpa batas. Gadis itu berhenti berjalan ketika mendapati sebuah bulatan kristal yang di dalamnya berisikan asap biru. Lalu dengan seringaian jahat di wajahnya, gadis itu menumpahkan ramuan yang diraciknya tadi ke atas bulatan kristal dan sepersekian detik kemudian asap yang ada di dalam bulatan kristal keluar menyisakan bulatan kristal yang kosong dan membentuk bulatan baru. Bulatan baru berwarna biru itu terbang keluar dari ruang serba putih itu bersamaan dengan gadis itu yang mengekorinya dari belakang dan gadis itu menarik sebelah bibirnya ketika melihat bulatan baru itu memasuki portal I seiring dengan sayapnya yang mulai memudar.

Iqueena tersentak ketika otaknya baru saja menyadari bahwa gadis itu adalah Yumihara. Gadis yang pernah di tunjukkan oleh Guru Fred saat dia masih di Academy Bunga di Negeri Florateria dulu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tekan 💬 setelah membaca 😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tekan 💬 setelah membaca 😉

Kalau ada yang ingin ceritanya di baca, mention ke line ini yah. Tapi khusus genre fantasy atau scifi atau paranormal ajah.  😉

Salam cutton candy🍭

Fairy Florateria {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang