part 5

3.9K 140 16
                                    

"Jangan ngelamun!" bentak rani yang sedang melihat alifia melamun tentang obrolan mereka bertiga tadi.

"Lo tuh ya,jangan gampang kepikiran sama sesuatu,lagian udah lewat juga,ngapain di pikirin lagi sih fi" rina pun mengeluarkan celotehan nya.
Namun nihil,ifi masih saja melamun,yang di pikirkan nya antara alvaro yang datang di hidupnya secara tiba tiba,di sisi lain alfian masa lalu yang masih ada dan terus terbayang di pikiran alifia,dan juga nasehat kedua sahabatnya,yang menurutnya juga benar.

"Assalamualaikum" tiba tiba angga masuk ke dalam kelas alifia,yang tadinya ramai pun seketika menjadi diam,dan semua memandang ke arah angga.

"Waalaikumsalam,kenapa lo ke sini?" tanya ketua kelas,ardi yang juga sama sama menyukai alifia.

"Apaan sih lo,jangan sewot gitu! Gue ke sini cuma mau ngasih ini ke alifia" ucap angga dengan tatapan sinis,lalu memberikan sebuah kertas kepada alifia,lalu pergi.Dan kemudian kelas kembali seperti semula,dan ardi hanya mengangguk pasrah.

"Ini isinya apa?" tanya alifia lalu memandangi kertas tersebut

"Udah buka aja,ribet amat" ucap rina yang penasaran pula dengan isi surat tersebut.

Perlahan alifia membuka surat yang tanpa nama itu.

fia,gue tunggu di belakang sekolah sekarang.
          
      cowo ganteng,alvaro.

"Whatt!! Gue ga salah liat kan? Sejak kapan alvaro jadi pake surat gini ngomongnya? Sumpah deh fi baru pertama kali gue liat alvaro kayak gini dari sekian tahun yang lalu sumpah" cerocos rina ,dan alay nya pun di mulai,karena tak percaya akan hal itu.

"Ya ampun,b aja kali,yaudah gue ke belakang dulu,kalo ada guru masuk,bilangin gue izin ke kamar mandi ya,bye" ucap alifia dengan senyuman yang terpancar di wajahnya,entahlah setiap mendengar kata 'alvaro' jantung alifia berdetak lebih kencang,bahkan mampu menimbulkan senyum pada wajah manis alifia.

"Yaelah pake senyum segala lu! Bilang aja seneng!!" teriak rani dan rina menggema,namun alifia menghiraukan mereka dan segera pergi ke belakang sekolah.
Alifia mengatur nafas sebentar saat melihat punggung alvaro yang menghadap ke belakang,dan sedang menunggu alifia dengan seksama.

"Udah cepet duduk,jangan salting gitu,gue bukan harimau jadi ga usah takut" ucap alvaro yang tetap membelakangi dan tanpa melihat ke arah alifia.

Kenapa dia bisa tau gue di sini?

Lalu alifia segera duduk di sebelah alvaro,menatap alvaro yang sedang menatap langit cerah,lalu alifia kembali diam tanpa berbicara.

"Kenapa lo manggil gue al?" tanya alifia karena sedari tadi alvaro hanya diam tanpa bersua.

"Nggak,gue cuma pengen berdua aja sama lo" jawab alvaro sambil menatap wajah cerah alifia sesaat sembari tersenyum tipis,lalu kembali menatap langit langit yang cerah itu.

"Hmm" hanya di balas deheman oleh alifia.

"Kenapa lo ga suka ya?" tanya alvaro lalu menatap lekat wajah alifia.

"Ng..nggak kok suka lah apalagi sama lo--" Ucapan alifia terputus,karena sadar perkataan itu tak seharusnya keluar dari mulutnya.
Alifia hanya bisa menahan malu.

"Kenapa kalo ada gue?" tanya alvaro sambil menatap mata alifia,seketika alifia gelagapan harus menjawab apa.

"E..e..nggak cuma kalo ada lo rasanya beda aja" ucap alifia dengan gugup

"yakin lo?" tanya alvaro sekali lagi untuk meyakinkan alifia,padahal alvaro bisa merasakan alifia sedang berkata bohong padanya,hanya saja dia berpura pura tidak tau atau istilahnya tidak peka.

"i..iya lah masa gue boong,udah bahas yang lain aja,apa alasan lu manggil gue kesini?" tanya alifia yang juga sempat kepo apa alasan alvaro memanggil dia untuk bertemu apalagi hanya berdua

tidak ada jawaban,alvaro hanya diam sebenarnya ada yang ingin alvaro bicarakan dengan alifia,tapi seketika dia tidak dapat berpikir entah sepertinya pikiran itu tertuju pada alifia saja.

ia ingin menanyakan alifia sedang dekat dengan siapa? siapa laki laki itu? apakah itu lebih baik dari dia? apa justru sebaliknya? sungguh beruntung lelaki yang sedang bersemayam di hati alifia.

gadis yang cantik,tinggi,berkulit putih dengan senyum yang selalu dia tampilkan di berbagai keadaan tertentu,membuat kaum adam terpesona seketika disaat yang bersamaan,namun alvaro tidak tertarik pada semua itu bukan cinta sepertinya namun hanya ketertarikan,ingin tau lebih dalam tentang alifia bukan berarti mencintai ataupun ada rasa bukan? ya jujur sebenarnya ada rasa nyaman yang tengah di rasakan alvaro tapi,itu  bukan rasa cinta kan? bisa saja karena nyaman hanya karena berteman.

alvaro dan alifia saja baru beberapa hari ini dekat? mana ada rasa suka? apa itu yang di sebut jatuh cinta? sesaat bukan? seharusnya mereka mengenal lebih dekat baru bisa merasakan cinta yang sebenarnya,lagipula pertemuan itu hanya kebetulan.
selama ini juga alvaro tidak pernah berdekatan dengan wanita manapun semenjak dia putus dengan kekasihnya dulu,ada yang bilang belum bisa melupakan kekasihnya atau istilahnya move on tapi tidak bagi alvaro,hanya saja hatinya belum terbuka untuk berhubungan kembali dengan wanita,karena menurutnya wanita itu sama saja,tapi semenjak bertemu alifia,alvaro mengubah pepatah tersebut dengan masih ada wanita yang mempunyai nurani dan mungkin itu hanya 10% dari sekian banyak wanita

prinsip yang aneh bukan? dia menganggap wanita sama saja namun sekarang berbeda? ada apa dengan dirimu alvaro? alifia hanyalah seorang yang menyebalkan dimata alvaro,namun sekarang sepertinya pandangan itu berbeda.

"gue capek ih lo dari tadi ngelamun gajelas mulu,capek al,udah gitu sepi lagi" alifia kesal dengan sikap alvaro yang sedari tadi hanya diam saja,namun dia tertawa saat mendengar pernyataan alifia.

"al ajakin makan,laper" rengek alifia seperti anak kecil yang ingin di belikan balon.

"gampang laper ternyata ya,hahaha yaudah ayok" alvaro langsung menarik tangan alifia dan menggenggamnya dengan erat,jujur detak jantung alifia tak karuan bahkan tangan nya seperti es yang baru saja keluar dari frezzer.

apa ini? hanya di genggam oleh alvaro saja tangan alifia dingin.Sungguh seperti genggaman yang bisa menyalurkan energi secara tiba tiba,namun alvaro terlihat santai,bahkan mengabaikan omongan murid yang berlalu lalang ketika mereka keluar atau izin ke kamar mandi.

gue ga salah liat kan?

shuttr,bro itu alvaro kann? njir gandeng cewe cakep

alvaro kok gitu sihhh,alifia kegatelan

cocok banget mereka berdua

ciah alvaro udah bisa move on,apalagi dapetin si alifia si cantik bening

cibiran itu sangat jelas terdengar di telinga alvaro maupun alifia,sungguh kadang alifia takut dengan perkataan pedas yang mereka katakan,karena jujur alvaro memang bisa di bilang famous di kalangan sekolah bahkan sempat di sebut lelaki idaman.

"lo jangan takut,udah biasa mereka gitu" ucap alvaro  dan alifia mengangguk kecil,sungguh kata kata alvaro sedikit menenangkan hati alifia,mereka berdua masih bergandengan tangan hingga menuju parkiran.

kenapa raja ingin selalu menggenggam tangan ratunya? karena setiap orang juga ingin menggenggam dunia mereka

🌿🌿🌿

maap baru update wkw
author sibuk mulu sih maklum ya hehehe
yaudah klo mau next tinggal komentar aja see you😉😉😉

Cinta Pangeran Es ( End) MASA EDIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang