Kembali seperti dulu

2.6K 96 11
                                    

2 hari di rawat setelah mengalami kepulihan dari koma berbulan bulan. Membuat Alvaro ingin sekali cepat kembali ke sekolahnya. Dan membuat onar lagi. Serta menggoda Alifia menjadi tujuan  utama nya. Tapi tunggu? Kapan ia akan memberikan Alifia kepastian? Entahlah pertanyaan itu pastinya memutari kepala Alifia dan Alvaro pula.

🌿🌿🌿

Alifia sibuk berkutat dengan laptopnya. Hingga tak memperdulikan sekitar. Sampai akhirnya ia beralih menatap kearah lain saat mendengar suara yang selama ini ia rindukan. Arsya Pradipta. Ya! sosok yang selama ini ia rindukan. Yang selalu ada untuknya. Semenjak pertengkaran antara mereka Arsya memilih untuk tinggal bersama kakek dan neneknya untuk sementara. Jujur suasana di rumah Alifia pun mulai terasa aneh.

Tak ada suara.Hening. Bahkan tak ada pembicaraan. Tak ada suara canda tawa. Suara kebisingan. Dan teriakan dari kamar Alifia.

"Abang!!" Teriak Alifia kemudian membuka pintu kamarnya dengan kilat. Tak peduli dengan laptop yang sudah ia lemparkan kearah lain.

Arsya dan Bunda Alifia pun menoleh. Arsya terbelalak kaget saat Alifia tiba tiba memeluknya.

"Abang jangan tinggalin Ifi lagi Abang tau ga si rumah ini ga ada nyawanya kalo ga ada Abang. Abang harus janji jangan pernah pergi lagi Alifia ga sanggup kalo ga ada Abang.." Ucap Alifia lirih sambil memeluk erat Arsya. Sedangkan Arsya? Kali ini ia ketahuan sering mengunjungi bundanya. Ah entahlah.

Perasaan Arsya sendiri tak karuan. Adiknya. Alvaro. Ia harus bisa berpikir tentang itu. Ah satu lagi. Kewajiban nya menjadi kakak yang ia sia sia kan karena emosi yang menggeluti dirinya.

Arsya hanya mengangguk lembut seraya memeluk kembali adik kesayangan nya ini.

"Abang udah tau belum? Alvaro masuk rumah sakit dia sempet koma juga terus ada orang ngasih darahnya ke dia baik banget ya orang itu tapi Ifi ga tau itu siapa bang.."Ucap Alifia sambil menyudahi aksi berpelukan dengan kakaknya.

"Oh ya? Abang udah tau si cuma pura pura gatau aja" Jawab Arsya sambil memberikan senyum jail kepada Alifia yang tengah memicingkan matanya.

"Abang.. Hmmm..  tau dari mana? Apa jangan jangan..." Belum sempat melontarkan pendapatnya ucapan Alifia di potong oleh Bundanya.

"Hush! Ayo makan bunda udah nyiapin makanan kesukaan kalian berdua" Setelah mendengar perkataan bundanya Alifia dan Arsya langsung berlarian menuju ruang makan.

"Wah!! Gurami asam manis!!" Teriak Alifia sambil menatap gurami masakan bundanya dengan mata yang berbinar binar.

"Punya abang semua!" Cegah Arsya saat Alifia ingin mengambil Gurami asam manis dari piringnya.

"Abang ih singkirin tangan nya Alifia mau makan" Ucap Alifia tak terima dengan perilaku Arsya. Ya tetap seperti dulu.Menyebalkan.

"Becanda yaudah makan gih abang ngeliatin Alifia makan aja" Arsya mencubit sekilas pipi adiknya. Dan bundanya hanya menggelengkan kepala melihat perilaku kedua anaknya yang tak pernah berubah. Tapi selalu memberikan warna di setiap sisi rumahnya.

"Alifia suapin aja ya bunda Alifia mau nyuapin bunda juga hari ini kalian makan nya di suapin Alifia ya" Bundanya hanya mengangguk. Arsya malah terlihat tak senang.

"Nggak ah lo pikir gue anak kecil apa"

"Abang ih yaudah Ifi gajadi makan" Ucap Alifia lalu ingin berdiri dari kursinya namun tangan nya di cekal erat oleh Arsya.

"Ayo suapin abang udah laper" Ucapan Arsya membuat Alifia tersentak dan segera mengambil nasi serta gurami kesukaan mereka berdua.

"Hari ini adalah hari bahagia gue!" Seru Alifia dalam hati.

🌿🌿🌿


udah lama ga on ya wkwk ada yang kangen ngga ni? sorry baru bisa up segini soalnya lg sibuk wkwk.
Oh ya jangn lupa baca BagasIsaura.
Oke thanks!

Cinta Pangeran Es ( End) MASA EDIT Where stories live. Discover now