Gan**

53.9K 5.8K 881
                                    

Sudah dua jam Guanlin bermain ponsel di atap sekolah, sesekali ia mengumpat kesal dan mengusak kasar rambutnya.

Cklek

Guanlin menegakkan tubuhnya saat mendengar bunyi pintu atap yang di buka, kemudian ia mengerutkan dahinya saat melihat Niha menghampirinya. Padahal ia berharap orang yang menghampirinya itu adalah Liyan.

"Eumh Lin" gumam Niha.

Guanlin menatap Niha lalu kembali sibuk dengan ponselnya.

"Gue, ugh serius gue malu banget sama lo. Maafin gue ya lin"

Guanlin tak menyahut, Niha tampak mencari kata-kata agar Guanlin meresponnya.

"Gue-

Cklek

Perkataan Niha terpotong saat seseorang membuka pintu atap, dan Guanlin pun terlihat merespon, ia tersenyum kecil kearah Liyan, si pelaku pembuka pintu.

Liyan memandang guanlin dan Niha bergantian.

"Lagi....pada ngapain?" Tanya Liyan.

Tanpa mengatakan apapun, Niha langsung pergi meninggalkan keduanya.

"Si Niha lo apain Lin??"

"Kagak gue apa-apain"

"Terus, kenapa tiba-tiba pergi?"

"Mana gue tau"

"Bohong lo!"

"Serius, emang tuh cewek gak jelas"

Liyan mengangguk-angguk seraya duduk disamping Guanlin.

"Kok lo tau gue disini?"

Liyan nemutar bola matanya malas "ini tempat yang sering lo kunjungin kalo lagi bolos"

"Oh gitu, terus ngapain lo kesini? Kangen ya?" Ujar Guanlin seraya menyenggol bahu Liyan.

"Kepedean mulu lo dari tadi pagi"

"Yaelah becanda Li hahaha"

Liyan mendengus kecil, kemudian ia memandang Guanlin sejenak.

"Gak bisa apa lo ketawa kayak gini di depan orang laen?"

"Ini ketawa"

"Ih di depan temen lo yang lain, selain gue"

"Temen gue disini cuma lo doang"

"Bandel sih lo nya jadi gak ada yang mau nemenin"

"Itu lo mau nemenin gue"

Liyan mendengus sebal "terus lo kalo pulang sekolah suka ke eldo, itu sendirian?"

"Kagaklah, sama gengan gue"

"Bandel semua ya?"

Guanlin hanya mengendikkan bahunya.

.
.
.
.
.

“sarah...”

Sarah yang tengah memainkan ponselnya mendengus sebal saat melihat Baejin yag datang menghampirinya seraya tersenyum.

“masih marah apa Sar? Kan kemaren cuma bercandaan doang”

“keterlaluan tau gak? Lo tuh bukan siapa-siapa gue tapi jawab telpon gue seenaknya, kalo pun mau jawab gak usah ngaku-ngaku pacar gue, dianya jadi gak nelpon gue lagi”

Baejin meringis kecil, ucapan Sarah seperti menyayat hatinya. Kata ‘bukan siapa-siapa’ terus terngiang hingga jantungnya benar-benar berdenyut nyeri.

BAD BOY! [Lai guanlin]Where stories live. Discover now