BADAI #3

7.7K 303 7
                                    

Untuk teman-teman yang belum bisa kirim emailnya, ini aku tambahkan episode 3 khusus buat kalian. Aku harap kalian suka dan mau mendaftarkan emailnya.

WMS Episode 3

#Wanita Masa Lalu Suamiku
Sebuah cerbung oleh Rizqy Fardhany Sulton

Liana masih tak percaya dengan berkas tentang Fira. Mungkinkah Fira adalah seseorang yang telah lama Liana rindukan selama ini? Apa hanya sebuah kebetulan saja jika wajah Fira mirip dengannya? Liana kembali menghubungi detektif R.

"Detektif R tolong cari lebih dalam semua tentang Fira. Sejak dia lahir sampai sekarang. Cari secepatnya!"

"Baik bu!"

Liana lelah dan tak ingin memikirkan hal itu lagi. Dijumpainya Ara yang sedang bermain lego. Liana bermain bersama Ara. Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki menuju ruang tengah.

"Kamu nggak lupa jalan pulang mas?" Sindir Liana.
"Aku lelah. Aku sedang tak ingin bertengkar. Aku pulang karena aku kangen Ara." Ucap Bram.

"Tumben masih kangen anak." Sindir Liana lagi.
"Please! Tolong jangan ajak aku bertengkar. Bukankah kita dulu sudah sepakat untuk tidak bertengkar di depan anak kita? Kasian Ara jika melihat kita bertengkar."

"Iya mas, maaf."

Bram menghampiri Ara dan memeluk cium Ara. Terlihat Bram memang sangat merindukan Ara. Bram ikut bermain bersama Ara dan Liana.

Kehadiran Ara berhasil membuat Bram dan Liana melakukan genjatan senjata. Ketiganya nampak sangat menikmati kebersamaan. Mereka sangat bahagia.

"Aku berharap mas Bram seperti ini seterusnya. Ara sangat bahagia bermain bersamamu mas!" Ucap Liana.

"Aku akan coba untuk sering pulang demi Ara." Ucap Bram.

"Papa... Pa... Pa..." Ara yang berumur 3 tahun memanggil Bram seraya tangannya menggapai Bram meminta gendong.

Liana hari ini merasakan kebahagiaan yang lengkap lagi karena keluarganya berkumpul kembali.

"Mas kamu nginep di rumah kan?" Tanya Liana.
"Ya, malam ini aku ingin bersama Ara. Sudah lama aku nggak ngelonin Ara."

"Iya mas, Ara sering panggil-panggil kamu. Dia sangat kangen kamu mas."

"Iya, aku tahu. Maafkan papa ya Ara." Bram mengecup pipi Ara.

"Aku harap kita bisa seperti dulu lagi mas." Ucap Liana.

Bram terdiam.

***

Beberapa hari kemudian Liana bertemu dengan detektif R di sebuah cafe.

"Sudah kau dapatkan apa yang aku minta?"
"Sudah bu. Ternyata cukup sulit mendapatkannya. Saya hanya menemukan ini."

Liana segera membuka amplop coklat yang diberikan detektif R. Dilihatnya foto-foto anak kecil yang sangat mirip dengan seseorang yang telah lama Liana rindukan. Liana terus melihat foto itu. Liana sangat terkejut. Liana tak menyangka dengan apa yang dia lihat.

"Ibu baik-baik saja?" tanya detektif R.
"Detektif R dapat semua informasi ini dari mana?"
"Saya mencari latar belakangnya mulai dari mengikuti Fira dan menemukan rumahnya. Saya bertanya kepada tetangga sebelah rumah Fira dan bertamu ke rumah Fira hingga bisa mengambil beberapa foto yang dipajang orangtuanya di dinding ruang tamu.

"Kalau bisa tolong beri saya alamat rumahnya. Saya ingin bertemu dengan Fira."
"Ini bu alamatnya."
"Okay detektif R, terimakasih atas bantuannya. Saya pamit pulang dulu. Assalamualaikum."
"Wa'alaikumussalam. Terimakasih juga sudah menggunakan jasa saya."

***
Sesampainya di rumah Liana kembali membuka berkas itu dan memandang foto di dalam amplop coklat.

"Apa benar Fira adik kandungku? Kenapa mas Bram bisa menyukai Fira lagi setelah menikahiku?" Batin Liana.

Jika benar, berarti adik kandung yang telah lama Liana rindukan ternyata justru wanita yang telah merebut kebahagiaan rumah tangga Liana. Mata Liana berkaca-kaca menahan air mata yang hendak mengalir dari kelopak mata coklatnya yang menawan.

"Besok akan aku coba pastikan lagi, apakah benar Fira adik kandungku?!" Batin Liana.

#Bersambung

10:07 WIB
Senin, 09 Januari 2017
Randu Blantung, Blora

Sang Virus - Wanita Masa Lalu Suamiku Versi Romance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang