16. Jealous lagi

7.3K 322 34
                                    

Hai kak^-^

Kabar gembira utk kita semua ((;

Authornya ikut event Wattpadesurd lhoo

Coba aja baca storyku di akun wp @Wpe_surd judulnya "Inside 27"

Insya Allah kalian suka.. Tinggalkan jejak juga yaa..

Happy Reading!!

^^^-^^^

Gerald dengan setelan seragam putih abu-abu berbalut jaket levis memasuki kawasan perumahan elite Indra Residence. Dan singgah di depan sebuah rumah mewah bercat biru.

Tiin!! Tiin!!

Sesaat kemudian, datang seorang pria berseragam hitam membukakan gerbang dengan gerakan cepat. Tak ingin membuat tuan mudanya menunggu.

"Sore Den Gerald," sapa satpam tersebut.

"Sore pak. Makasih," balas Gerald.

"Sama-sama Den."

Gerald mengistirahatkan motor kesayangannya ke garasi. Alih-alih melenggang masuk ke dalam rumah, ia malah nangkring di atas motor. Otak cemerlangnya mengingat setiap detail kejadian setengah jam yang lalu.

Flashback On

"Tumben lo baik.. pake jemput-jemput gue segala," tanya Nara

"Emang baik," jawab cowok bermasker hitam.

"Cih.." ledek Nara kemudian ia mengeluarkan suara kembali. "Aduh nih susah banget dibukanyaa.. Apa macet ya?"

"Sini sini!" suruh cowok itu, ia membantu membuka pengaman helm Nara.

Semestinya tak ada yang perlu dibuat kesal saat ini, hanya saja jarak antara Nara dan si cowok cenderung dekat. Mungkin sedikit.. yaa.. kurang enak dipandang. Terlebih lagi si cowok yang mengolor-olor waktu seakan-akan pengaman helm itu benar-benar tak bisa dibuka.

Meski jarak antara Gerald dan kedua remaja itu lumayan jauh. But, Gerald bisa menangkap dengan jelas gerak-gerik si cowok yang curi-curi pandang kepada Nara dalam melancarkan aksi modus recehnya.

"Udah,"ujar cowok itu.

"Udah? Thanks."

"Oke!"

Inilah saat yang paling ditunggu-tunggu. Cowok itu membuka maskernya. Sungguh, Gerald ingin tahu siapa dia.

"Rendra.."

Agaknya Gerald memiliki kemampuan meramal. Ia sudah menebak dari awal bahwa cowok itu Rendra. Memangnya ada tukang modus lain yang mendekati Nara selain Rendra?

Flasback Off

Gerald menghela napas pelan. Sudah capek badan, capek pikiran pula. Semua rencana yang ia susun buyar dalam hitungan jam. Kenapa cowok itu sekarang jagi gak konsisten? Katanya sekolah adalah prioritas, karena Nara aja ia jadi lupa akan kewajibannya. PRnya belum ia sentuh sama sekali.

^^^-^^^

"Pa, mau makan ikan apa?"

"Terserah mama aja. Semua masakan mama, papa suka.."

"Ini mama masaknya gak sendiri.. Bi Ratih bantuin mama tadi.."

"Tetep aja, mama juga ikutan masak."

Mereka berhenti bercendawa melihat putra semata wayangnya datang.

"Abang, ayo makan bareng-bareng.." ajak wanita tua itu pada putranya.

Vinnara (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang