14. Tanpamu

7.2K 754 26
                                    

Selama 2 minggu ini (Namakamu) menjalani hari hari nya tanpa Iqbaal. Setiap hari Iqbaal hanya pulang untuk mandi dan tidur. Selebihnya ia lakukan di luar rumah.

Malam itu saat Iqbaal meminta (Namakamu) untuk pulang ke rumah, sikap nya sama sekali tidak berubah. Iqbaal hanya berpura-pura baik di hadapan Bunda.

Saat ini (Namakamu) sedang berada di PIM. Tidak peduli jika harus pergi sendirian daripada menghabiskan waktu untuk memikirkan Iqbaal saja. Persetan jika Iqbaal melarangnya pergi sendirian.

"(Namakamu)"

Merasa namanya di panggil (Namakamu) menoleh ke belakang. Matanya berbinar saat melihat seseorang disana.

"(Namakamu) ih, kangen"

"Gue lebih Ras"

Ras? Yap. Ternyata (Namakamu) bertemu dengan Laras di PIM.

"Sendiri aja (Nam)?"

"Iya hehe"

Sudah terlanjur bertemu akhirnya mereka jalan berdua. Mengakhiri pertemuan hari itu di salah satu restaurant Jepang.

"Lo kenapa berhenti kuliah si?" akhirnya Laras bertanya setelah menyimpan rasa ingin tau nya sejak tadi.

(Namakamu) terdiam sesaat. "Em, ga dibolehin"

Laras membulatkan kedua matanya. "Mama sama papa lo ga ngebolehin?"

"Bukaaan. Suami gue Ras" sergah (Namakamu) cepat.

"Hah? Suami? Lo udah nikah?"

'Wow, jujur banget ni mulut dah"

"(Nam)" ujar Laras mendesak.

(Namakamu) menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "I-iya. Gue udah nikah"

"Parah, gak bilang-bilang gitu ya"

(Namakamu) hanya menunjukkan deretan giginya. "Mendadak kok"

Laras mengangguk angguk paham. "(Nam), kemaren pas lo ke Jepang sama siapa? Cowok di foto yang lo posting itu kayak kenal. Suami lo kan?"

"Pasti lo kenal lah orang nya aja Iqbaal"

"HAH? IQBAAL?"

(Namakamu) memukul bibirnya pelan. "Dua kali jujur yaampun"

Laras tertawa terbahak-bahak melihat tingkah (Namakamu). Merasa diperhatikan akhirnya (Namakamu) menyuruh Laras berhenti tertawa.

"Diliatin orang dugong"

"Oke oke i'm sorry"

(Namakamu) hanya menggelengkan kepala nya. Tiba-tiba sorot matanya menangkap seseorang yang sangat ia kenali.

Iqbaaal, dengan Vanesha.

Kalau bisa, (Namakamu) ingin menjerit sekarang. Merasa cemburu? Itu pasti dan sangat wajar baginya.

"(Namakamu) dengerin gue gak sih?" tanya Laras sedikit kesal.

"Iya iya gue denger. Jadi gimana gebetan lo itu?" (Namakamu) berusaha fokus dengan topik yang dibicarakan Laras.

"Tapi sayang dia lagi ga masuk kuliah minggu ini. Kata anak kelasnya sih dia ke Aussie"

"Ya cob--"

Belum selesai berbicara, dua orang datang menghampiri Laras dan (Namakamu). Sungguh, (Namakamu) benci dengan kedua orang ini.

"Udah berani keluar malem ya" suara bariton yang sudah beberapa hari ini tidak didengar (Namakamu) menegurnya hari ini.

Love [IDR]Where stories live. Discover now