004. Oppai, Bella, Oppai

26.3K 3.5K 447
                                    

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

C H A P T E R 0 0 4
Oppai, Bella, oppai

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Boleh kudapat 500 komentar sebelum Selasa depan? 😹😹😹 oh iya, yang belum tau, cerita ini UPDATE SETIAP SELASA ya😹😹😹

Boleh kudapat 500 komentar sebelum Selasa depan? 😹😹😹 oh iya, yang belum tau, cerita ini UPDATE SETIAP SELASA ya😹😹😹

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

~*~*~*~

Sejak jogging saat itu, Kak Keenan memilih jogging pukul lima sementara Bella tetap konsisten jogging pukul empat, lagipula bukan Kak Keenan alasan Bella jogging. Setelah hari itu juga Bella makin sering mengganggu Kak Keenan, dan Kak Keenan berkali-kali memberi isyarat kematian pada Bella supaya Bella menjauh.

Tapi, itu juga yang membuat Bella tidak bisa menjauh.

Dua hari setelah jadi cewek dengan rambut berantakan, dan jika disisir tetap saja potongan rambut Bella tidak rata, akhirnya, Tante Frada mengajak Bella ke salon beberapa hari kemudian.

Rambutnya tetap panjang, tapi sekarang bergelombang dengan poni, tukang salon yang menangani berkata: "Ya ampun, bidadari darimana ini, Bu Frada?" sebelum mengurus Bella menjadi bidadari sungguhan.

Tante Frada memamerkan Bella pada semua di orang di salon, Bella hampir yakin ini jenis-jenis ibu sosialita yang hobi pamer. Tapi toh, bukan urusan Bella.

"Haa-ah," Tante Frada menghela napas saat mereka masuk ke mobil setelah bersalon dan menjadi ratu seharian. "Tante heran apa yang dilakuin Ayah kamu selama ini? Dia gak pernah sekalipun tinggal di tempat yang ada salonnya?"

"Yah, pernah, waktu di Amerika Latin, tapi itu salon yang bener-bener sederhana, Tante, mereka cuman punya gunting dan kaca besar." Bella mendengus. "Jadi, daripada mahal bayar, Bella sama Ayah setuju buat punya salon pribadi yang bisa pindah-pindah."

"Jadi, potongan rambut kamu kemaren—?" Tante Frada terlihat iba, seolah Bella sedang menceritakan kisah hidup seorang tuna-tunaan.

"Itu dua tahun lalu, Bella gunting habis rambut Bella, dan gak dipotong lagi karena Ayah trauma."

"Trauma?"

"Iya, Ayah pikir Bella cowok, hahahahah," Bella jadi murung. "Sekarang gak bakal sih soalnya Bella udah punya dua benda yang ngerepotin."

"Ssssh, jangan gitu, kamu jadi cewek banget berkat dua benda ngerepotin ini." Kekeh Tante Frada.

Bella juga terkekeh lalu melihat Tante Frada dengan penuh minat. "Jadi, Tante, sekarang Bella gak kayak keluar dari hutan, 'kan? Bella gak bakalan takutin temen-temen baru Bella, 'kan?"

Kak Keenan Di Sana? Bella Gak Bisa Tidur.जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें