LARI

58 17 5
                                    

"Mama pergi dulu ya, Haidar jagain adek nya ya!" Ucap Sarah diambang pintu

"Siap Ma" jawab Haidar seraya mengangkat tangannya seperti orang hormat ketika upacara

Sarah mengulas senyum menatap Haidar "Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawab Tara kompak bebarengan dengan Haidar.

Setelah mobil Sarah melaju meninggalkan pekarangan rumah Tara langsung masuk menuju kamar
"Tara....tar" mendengar teriakan Haidar.

Tara semakin mempercepat Langkah dan syukurlah akhirnya sampai di kamar, dan buru-buru dia langsung mengunci pintu.

Aku belum menceritakan bagaimana sifat asli Haidar, esok saja akan ku ceritakan mengapa Tara bersikap seperti itu.

Oh...iya lupa. Kenalin namanya TARA MEKA ANGELIQ sekarang masih duduk di bangku kelas 11 di SMA KARTINI. dia anaknya periang banget dan pokoknya baik deh.

Hari ini rencananya Tara mau ke rumah Karisya sahabatnya dari orok. Dia langsung mengambil tas dan memasukkan hp dan dompet. Setelah selesai buru-buru Tara berlari ke arah dapur.

"Bik...Tara mau pergi dulu ya! , ke rumah Karisya" ucap Tara pamit pada Bik Sri pembantu dirumah nya.

"Iya Non. Nginep juga?" Tara hanya mengangguk lalu berjalan ke arah pintu belakang.

"Fuhhh" dia menghembuskan nafas pelan setelah berhasil keluar. Dan sekarang Tara bingung tidak ada taxi satu pun yang lewat. Diliriknya jam tangan yang bertengger apik di tangan nya. 'Hm pantas sekarang sudah jam 12 malam, siapa juga yang mau naik taksi jam segini. Itu hanya cewek seperti gue' batinnya

TARA berjalan melewati trotoar sambil clingak-clinguk nggak jelas.
"Woy....! kabur....! " teriakan itu menggema di kegelapan malam dan selanjutnya bunyi sirine polisi.

Tara melihat gerombolan pemuda berlarian. Dan dia hanya diam, jujur dia sama sekali bingung apa yang akan dia lakukan sekarang ikut-ikut kabur atau

"Tara ngapain lo disini? " yah pertanyaan itu membuatnya mengerutkan kening tak mengerti

"Bar cepet woy! " teriak lainnya
Tiba-tiba tangan Tara di tarik, dan sekarang dia ikut lari bersembunyi di cepitan gedung. Nafasnya tak beraturan saat mendengar suara polisi.

"Saya akan berjaga di sini ndan" ucap polisi seperti nya pada komandan nya
Tara merasakan ada tangan yang memeluknya seakan melindungi.

'Oh....No Papa Tara dipeluk cowok nggak jelas' jerit Tara dalam hati.
Dia adalah Akbar teman satu kelas Tara. Dia nakal, most wanted di sekolah, anak geng motor lebih tepatnya di yang menjadi ketua geng motor nggak jelas dan geng lainnya. intinya dia suka bikin ribut. Dan sekarang dia berada dalam pelukan cowok itu. 'Ngipi apa gue semalam.' Batinnya lagi menatap Akbar yang masih memeluknya.

"Bagaimana? " Ucapan dua polisi itu masih terdengar jelas dari persembunyian mereka berdua.

"Disini sudah tidak ada, mari kita kesana! Banyak yang sudah tertangkap" terdengar suara sepatu beranjak pergi.

Tara mendongakkan wajah menatap Akbar yang ternyata juga menatap Tara. 'Duh...Kenapa nih jantung pakek kumat segala sih'

"Ehem...." deheman Akbar seraya melepaskan pelukan tangan nya di pinggang Tara.

"Ini udah aman kan? " tanya Tara ragu

"Belum, sampai pagi bakal ada polisi yang jaga disana" ucap Akbar membuat Tara memlototkan mata

"Lo dari mana? " tanya nya

"Em...gue mau ke rumah Karisya" jawaban Tara membuat Akbar tak percaya. Iya sih, mana ada cewek keluyuran dan bertamu di jam segini.

BBC (Benar Banar Cinta)Where stories live. Discover now