CEMBURU

25 7 5
                                    

Suasana kantin hari ini lumayan sepi. Hal itu dimanfaatkan gerombolan Tara untuk makan dikantin.

"Eh...duduk disitu aja ya! Adem..." Ucap Siska melihat meja kosong di bawah pohon mangga yang letaknya di pojok kantin.
Semuanya mengangguk dan berjalan menuju meja kosong yang ditunjuk Siska.

"Eh...gue pesenin dulu deh, Yuk Sya temenin gue!"
Yuka bangkit dari duduknya sambil menarik tangan Karisya. Mereka berdua langsung memesan makanan di kantin yang tak jauh dari meja mereka.

'Duh...mati gue, kenapa ada Akbar di situ sih.'
Ucap Tara dalam hati saat ekor matanya tak sengaja melihat Akbar diseberang mejanya.

'Pakek liatin segala pula, aduh...'
Tara menunduk untuk menghindari tatapan Akbar yang masih terfokus padanya.

"Em....Sis pindah meja yuk!" Ajak Tara pada Siska yang asik main handphone.

"Enggak ah, meja yang lain tuh panas yang adem tinggal di sini doang. Kenapa sih emang?" Tanya Siska yang membuat Tara melotot.

Nggak mungkin dong kalau dia cerita tentang Akbar yang kemarin nembak dan sekarang Tara menghindar dari Akbar.
Tara langsung menggelengkan kepalanya cepat.

"Nggak ada apa - apa kok."

"Nih.....makanannya udah dateng guys." Ucap Karisya tiba - tiba yang sudah membawa nampan bakso di tangannya juga Yuka yang membawa nampan berisi minuman.

Mereka langsung menyerbu bakso yang sudah dibawa Karisya tadi.

"Eh...Tar hukuman lo sama Akbar yang ngebersihin lab fisika itu udah selesai?" Tanya Yuka sambil tangannya mengaduk es jeruk.

"Belum kurang satu hari lagi. Sebenarnya sih satu minggu, tapi kata Bu Fia labnya mau direnovasi jadi yah nggak jadi satu minggu full hukumannya." Jelas Tara membuat ketiga temennya manggut - manggut.

"Eh....perasaan gerombolan geng Alares natap kita mulu deh." Ucap Siska mencondongkan wajahnya ke depan dan sedikit berbisik.

Mendengar ucapan Siska sontak Tara, Yuka diikuti Karisya melirik ke arah meja geng Alares, yang disitu tentu saja ada Akbar sebagai ketuanya.

"Iya deh, apa kita pindah meja aja ya?" Usul Yuka diangguki Siska.

"Em....gue balik ke kelas aja deh, kalau kalian pengen disini nggak papa. Gue balik dulu." Ucap Tara kemudian langsung pergi tanpa menunggu jawaban ketiga temannya.

"Tuh anak kenapa sih?" Tanya Yuka bingung melihat Tara yang sudah pergi.

"Nggak tau. Gue kejar dia bentar ya takutnya kenapa - napa." Ucap Karisya disetujui oleh Yuka.

********

"Eh....ngelamun aja, lihatin apaan sih Bos?" Tanya Irfan kepo dengan cowok disampingnya.

"Si Bos liatin musuhnya yang bentar lagi jadi ceweknya tuh!" Jawab Dito sambil mengarahkan dagunya ke meja seberang.

"Hahaha dulu aja sok musuhan eh nggak taunya sekarang ditembak juga." Ucap Dito lagi membuat semuanya tertawa.

Akbar tidak menghiraukan ucapan teman - temannya. Pandangannya hanya fokus ke cewek berambut panjang diseberang mejanya. Cewek yang baru kemarin dia tembak dan sekarang Akbar masih belum mendapat jawaban dari Tara.
Dan kemudian dilihatnya Tara pergi begitu saja lalu disusul dengan Karisya. Sepertinya Tara menyadari kalau dirinya menjadi objek fokus tatapan Akbar dari tadi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 21, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BBC (Benar Banar Cinta)Where stories live. Discover now