The Five Princes of Darkness

29.7K 1.4K 28
                                    

"Apa?" Tanyaku terkejut.

Laki-laki itu lalu mendekat ke arahku. Aku mundur saat laki-laki berpakaian serba hitam itu berjalan menuju ke arah ku. Ia menyeringai saat melihat ekspresiku yang ke takutan. Aku rasa dia menikmatinya.

"Ternyata kau memang lemah. Percis seperti apa yang dikatakan ramalan. Kau bukanlah apa-apa sebelum RedMoon Ritual. Kau hanyalah manusia lemah yang menopang banyak darah di tubuhmu." Ujar laki-laki berpakaian serba hitam itu.

~RedMoon Ritual adalah ritual yang dilakukan ketika bulan purnama merah tiba. Orang yang terlibat dalam ritual ini harus menyerahkan darahnya kepada penguasa bulan merah sebelum ritual tiba. Itu menandakan sumpah mereka kepada penguasa bulan merah. Orang yang menjalankan ritual ini akan dihadiahi dengan kekuatan besar dan hidup yang abadi asalakan mereka melaksanakan janji mereka.~
Explanation will continued....

~~~~~~~~~~~~~~~
"Apa? Ritual? Aku tidak mengerti apa yang anda maksud." Ujarku.

Aku mengumpulkan keberanian untuk bicara pada laki-laki itu.

"Maaf tapi anda siapa dan tempat apa ini? Kenapa saya dibawa kemari?" Tanyaku.

Laki-laki itu tidak menjawab apapun. Tak sepatah kata ia ucapkan untuk pertanyaan yang ku lontarkan. Lalu, laki-laki itu pergi ke arah lemari baju dan mengeluarkan sebuah baju. Baju gaun selutut berwarna hitam ungu dengan pita di lengan kanannya. Baju itu begitu cantik dan terlihat anggun.

Laki-laki itu menyodorkan baju itu pada ku.

"Pakai baju ini sebelum kau menemui mereka. Mereka tidak suka dengan seragam lusuhmu itu. Jangan ada pertanyaan dan jangan membantah!" Ujar laki-laki itu sambil berjalan ke luar meninggalkanku di kamar itu.

"Aku tunggu kau di luar." Ujarnya sembari menutup pintu kamar.

"Demi bintang dan bulan, apa-apaan barusan itu. Kenapa tidak ada yang normal di tempat ini!" Ujarku sembari duduk di sofa.

Aku sungguh tak tahan dengan semua hal gila ini. Aku ingin pulang dan kembali ke kehidupan normalku. Namun, apalah daya saat ini. Aku bagaikan berada di tengah jurang yang dalam.

"Jika kau terus mengulur waktu, aku akan membunuhmu dalam sekejap!" Ujar laki-laki yang berada di luar kamarku.

Aku terhentak bangun dari lamunanku. Aku langsung berganti pakaian dan merapihkan rambutku.

"Tuhan, tolong keluarkan aku dari mimpi burukku ini." Batinku memohon.

Setelah berganti pakaian dan membereskan rambutku, aku langsung bergegas pergi keluar kamar.

"Cklek!" Bunyi pintu kamar terbuka.

Aku melihat ke sekeliling dan aku mendapatkan laki-laki berbaju serba hitam tadi sedang menungguku di kursi sofa yang terletak tak jauh dari pintu kamarku. Lalu, laki-laki itu mengarahkan pandangannya padaku. Aku sangat terkejut mendapati pandangan laki-laki itu tepat kepadaku. Laki-laki itu menghampiriku.

"Mulai dari sekarang kau harus belajar disiplin. Untuk pelajaran pertamamu adalah tepat waktu. Jika kau tinggal di sini kau harus bisa tepat waktu untuk semua hal." Ujar laki-laki itu.

"Mengapa aku harus menurut pada mu? Aku bahkan tidak mengenali siapa diri mu." Kataku.

Laki-laki itu mengerutkan alisnya dan menatap tajam ke arahku.

"Untuk yang kedua adalah jaga cara bicaramu. Kau harus tau siapa orang yang kau ajak bicara. Kau harus mau mengikuti perintahku jika tidak maka hukumanlah yang akan menunggumu." Ujar laki-laki itu dengan suara yang mengerikan.

Aku menundukan kepalaku. Aku menarik nafas panjang. Laki-laki itu menyuruhku untuk mengikutinya. Di sepanjang lorong jalan yang ku lewati dengan laki-laki itu, terpampang lukisan bangsawan. Tokoh-tokoh bangsawan. Dengan wallpaper merah tang menjadi backround lukisan tersebut.

Midnight Princess (Complete)Место, где живут истории. Откройте их для себя