Symfony of The Prince

20.4K 849 7
                                    

Pagi ini cuacanya cukup mendung. Terlihat awan hitam menutupi sinar matahari. Aku sedang duduk di sofa di kamarku. Sambil memegangi tas ransel sekolahku. Aku buka tas itu dan mengeluarkan isinya. Didalam ada buku catatan Fisika, buku not balok, diaryku, dan HP ku yang layarnya pecah dan tak dapat di gunakan lagi. Aku menghela nafas panjang. Aku meratapi HP ku yang rusak.

"Andaikan HP ini masih berfungsi, aku bisa menelepon seseorang untuk menolongku dari hal gila ini." Gumamku.

Tak sanggup melihat nasib HP ku yang begitu naas, aku memasukan semua barang-barang ke dalam tasku semula. Aku merasa sedikit pusing dan lemas.

"Mungkin aku terkena anemia?" Gumamku.

Aku teringat dengan buah pemberian tuan Victor. Aku mengambil buah tersebut yang kuletakan di meja bundar kecil di sisi kanan ranjangku.

"Amm...... wah sungguh manis rasanya. Yang ku tahu, raspbery rasanya asam. Tapi lain dengan yang satu ini." Ujarku girang sambil melahap beri itu satu per satu.

Sembari melahap beri, tiba-tiba aku teringat sesuatu di fikiranku.
"Orang yang pertamaku temui di jalan pulang itu....apakah anggota di dalam keluarga ini?" Gumamku sambil memakan beri.

"Jika ku amati, semua orang di sini, tidak ada yang mirip dengan orang waktu itu." Ujarku berhenti menyuapkan beri ke mulutku.

Aku menggelengkan kepalaku untuk menghapus pikiran itu.

"Lebih baik aku tak bertemu orang itu. Jika iya, darahku akan berkurang banyak." Ujarku.

Aku menyimpan kantung berisi beri dan duduk kembali di sofa.

Hari ini, seluruh pangeran sedang sibuk dengan aktifitasnya masing-masing. Bahkan tuan Victor sedang sibuk melakukan rutinitasnya yaitu meramu obat. Hanya aku seorang yang tak memiliki aktifitas apapun. Aku seperti burung yang dikurung di dalam sangkar. Tak bisa melakukan sesuatu dengan bebas. Aku menghela nafas panjang.

"Tok tok tok!" Suara pintu di ketuk.

Aku beranjak membuka pintu. Aku melihat tuan Victor sedang berdiri di depan pintu.

"Selamat pagi tuan Victor." Sapaku padanya.

"Pagi untukmu juga putri." Ujarnya.

"Ada sesuatu yang harus aku kerjakan hari ini?" Tanyaku pada Victor yang berdiri di hadapanku.

"Tentu, aku ingin mulai sekarang kau belajar tatak rama dan etika dalam keluarga ini. Selain itu, kau harus belajar untuk mengetahui semua hal tentang keluarga ini." Terangnya.

Dia memanggil maid yang berada di belakangnya. Maid itu menyerahkan 3 buah buku yang tebalnya hampir 10 cm tiap bukunya. Aku terbelalak melihat buku itu. Aku menerima buku itu. Buku itu lumayan berat. Lebih berat dari buku sekolahku.

"Hari ini, kau harus mempelajari 3 buku ini. Jika sudah selesai membaca satu buku, kau menghadap padaku dan terangkan kembali isi yang terdapat dalam buku itu. Seorang putri tidak boleh malas dan menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang tidak berguna." Ujar Victor sambil menatap tajam ke arahku.

"Ta-tapi, bagaimana aku bisa menghabiskan membaca 3 buku dalam sehari?" Tanyaku pada Victor.

"Aku tak menerima alasan apa pun!" Ujarnya dengan nada menekan.

Aku tertunduk lemas. Aku menghela nafas. Aku sungguh tak mengerti mengapa aku harus melalukan ini.

"Jika kau menentang aturanku, maka yang akan menunggumu adalah hukuman. Mulailah saat ini juga! Jika kau membutuhkan sesuatu katakan pada maid! Aku tunggu kau di perpustakaan." Ujar Victor sambil berbalik dan meninggalkan depan pintu kamarku.

Midnight Princess (Complete)Where stories live. Discover now