Chapter 2

343 37 7
                                    

Kring kring kring

Aku terbangun dari bunga tidurku akibat alarm sialan itu. Ah ya, hari ini aku harus tetap bernyanyi dengan 5 idiot itu!

Aku pun bergegas mengambil handukku, mandi dan menggunakan sweater putih bergambar anchor hitam dan celana pendek. Rambutku, ku kepang fishtail ke samping dan aku menggunakan sepatu converse putihku.

Aku pun keluar dari apartment dan segera menaiki mobil. Jam masih menunjukkan pukul 10:00 sedangkan kami akan latihan pada pukul 12:00. Masih ada 3 jam untuk bersantai, aku pun lebih baik pergi ke starbucks untuk sekedar sarapan dan numpang wifi.

---

"Vanilla Frappuccino Venti dan smoke beef Quiche nya satu ya? Ditunggu disebelah sana sebentar," ucap Mba-mba Starbucks setelah melayani pesananku.

Aku pun menunggu beberapa menit hingga makanan dan minumanku jadi dan membawanya ke meja dekat jendela. Terdapat tulisan 'Ariyana' di gelasku. Huft, mba-mba Starbucks kadang tidak mengetahui cara menulis nama yang indah.

Aku pun memasang earphone ditelingaku.

"Masih sama," aku mendongak dan agak terkejut.

"Alvaro? Apa yang kau lakukan disini?"

"Apa aku tidak boleh bersama mantanku?" Katanya dengan cengiran khasnya.

I rolled my eyes, "alay."

"Kau sendiri? apa yang kau lakukan disini?" tanyanya

"Numpang ke WC," jawabku asal

Dia terkekeh, "kau masih suka Vanilla Frappuccino dan smoke beef Quiche ya?"

Flashback

Kami baru pulang dari taman bermain dan Alvaro mengajakku ke Starbucks. Aku tidak tau apa arti Starbucks sampai ramai sekali tempat kopi tersebut.

Aku hanya gadis biasa yang sedang membantu orangtua ku mencari uang. Rumahku memang bukan di bawah jembatan seperti pengemis, tapi tidak salah kan jika aku ingin membantu orangtua mencari uang?

"Ini dimana?" tanyaku saat kami didepan Starbucks tersebut. Ya, aku memang kudet (kurang update) karena biasanya aku hanya membaca komik dirumah ataupun menonton TV.

"Ini di Starbucks, cantik," jawabnya. Ya, kami memang dalam hubungan.

Alvaro menarik tanganku secara halus untuk masuk ke dalam, "kamu mau pesan apa?" tanyanya.

"Aku tidak tau apa-apa," jawabku, "kamu yang pilih."

"Smoke beef Quichenya 2, 1 Caramel Mochiatto dan 1 Vanilla Frappuccino Venti," pesannya.

---

Kami duduk di tempat duduk sofa dekat jendela. Sudah sore hari, kami menikmati pemandangan langit berwarna oranye itu.

Aku pun mencoba minuman yang di pesan Alvaro, "Ini enak sekali!" kataku bersemangat layaknya orang desa ke kota.

Dia terkekeh, "memang, adikku juga suka minum itu."

"Buat apa menghabiskan uang banyak untuk segelas minuman yang bisa dibuat sendiri ini?" tanyaku mendengus.

"Apa kau bisa membuatnya?" tanyanya

"Mungkin," aku mengangkat bahuku.

"Mau coba punyaku?" tawarnya

Aku pun mengangguk dan mengambil gelas miliknya, "pahit," gumamku dan memasang tampang yang 'nggak banget'. Dia tertawa renyah.

Story of My Life {DISCONTINUED}Where stories live. Discover now