#32

876 94 5
                                    

"BAH, saya tolong kaulah," bilang si Jordan sambil senyum, lepas tu duduk di katil sebelah saya dan dengan lembut tepuk-tepuk tangan saya yang bergegar.


"Actually, ada dua method baini. Cara senang dan cara yang lebih susah, depends mana yang kau lebih suka," bilang dia.

"Of courselah cara yang lebih senang!" bilang saya.

Siapa juga mau pilih cara yang lebih susah kalau ada cara yang lebih senang, kan?

"Kau jadi tunang sayalah," jawab dia, pendek.

Errrrrrrrr...

"Macam mana tei ini boleh kasi selesai apa-apa? Lagipun, kau tau juga itu mustahil sebab saya terikat sama tu kontrak," bilang saya.

"Langgar tu kontrak. Petracca family lebih dari mampu mau kasi langsai hutang kau. Macam ni, akhirnya kau boleh terlepas dari tu kontrak dan si Andre, sama kau pun boleh elak itu kontrak punya penalti. Lepas tu, kau betul-betul free dari Bjorn-Fitzgerald punya family," bilang dia.

Free dari si bebal? Macam lain ni saya rasa. Tapi si Jordan betul... tanpa itu kontrak, tiada apa-apa yang boleh ikat saya sama si bebal lagi.

"Tapi itu bukan boleh kasi selesai semua problem saya. Nanti saya berhutang lagi sama orang lain, last-last sama juga saya masih berhutang. Saya masih juga nda free," bilang saya, jengkel.

"Ya, itu jadi hal kalau kita tiada hubungan, tapi kalau kau jadi sebahagian dari Petracca family, then kami ada banyak sebab mau kasi langsai hutang kau dan kau nda hutang apa-apa sama kami sebab kami cuma buat apa yang patut sebagai family kau," jelas si Jordan.

Ahhh...

Kalau macam tu, biarpun saya berhutang sama Petracca family, ini lain punya hutang. Bukan blackmail saya dengan hutang macam Bjorn-Fitzgerald family, Petracca family tolong saya dengan cara kasi transfer hutang saya sama dorang sendiri, tapi saya mesti mau join family dorang...

"Masuk akal juga tu, tapi macam kamu beli saya dari Bjorn-Fitzgerald family ja gia tu. Dan lagipun, nanti kau kahwin sama ex-tunang hubby kau. Macam nda ngam ja tu. Dan bukan juga kau untung apa-apa. Saya masih nda faham kenapa kau mau susah-susah macam ni pasal mau tolong saya ja," protes saya.

Si bebal ada buat sesuatu terlampau salahkah yang bikin si Jordan marah sampai rancang mau balas dendam sama si bebal sekarang guna saya?!

"Kami bukan beli kau. Kami cuma kasi langsai konflik kewangan kau dengan cara yang beradab. Dan kau nda payah risau sama ada ini kasi untung saya kah nda. Yang paling penting di sini ialah kau," bilang dia.

"Kalaupun kita okey ja sama begini punya marriage, I don't think si Mr. Bjorn-Fitzgerald mau kasi lepas saya macam tu ja..." bilang saya.

"Sudah juga saya fikir pasal tu. Dari situlah nenek masuk campur. Dia senang hati tu kalau tau pasal kontrak kau dan lebih dari happy tu mau bincang isu-isu moral dan undang-undang sama si Mr. Bjorn-Fitzgerald..." jelas si Jordan sambil senyum licik.

Mesti bikin runsing si Mr. Bjorn-Fitzgerald tu tau. Terlampau banyak sudah yang dia terpaksa mau handle. Takkan dia mau risau pasal saya lagi? Biarpun saya nda suka dia tu, tetap juga saya rasa macam nda tau bersyukur ja ni. I mean, dia yang kasi saya makan sama tempat tinggal. Tiada juga dia buat apa-apa yang buruk kecuali blackmail sayalah, tapi itu gia salah si bebal.

LITTLE SECRET (COMPLETED)Where stories live. Discover now