💨 5. Idola 💨

20.7K 2K 147
                                    

"Ibnu Mas'ud pernah bertutur: "Sesungguhnya ada kalanya hati bersemangat dan mudah menerima, dan ada kalanya hati lesu dan mudah menolak. Maka ajaklah hati saat dia bersemangat dan mudah menerima dan tinggalkanlah saat dia malas dan mudah menolak."

☁☁☁

Daniel masih terdiam mematung, dia tak habis pikir, gadis yang dari kemarin tidak mau kalah, tidak mau meminta maaf, bahkan ketika bicara dia tidak mau berhenti dan cenderung keras kepala. Kini meminta maaf dan tersenyum padanya. Bukan hanya itu, bahkan senyuman Zaphika mampu mengalihkan dunia Daniel.

"Niel, ngapain lo diem di sini?" suara El mengagetkan Daniel. Daniel terbangun dari lamunanya dan segera melihat ke arah El yang berada di sebelah kanannya sedang memegang bahunya.

Dengan pikiran yang belum fokus, Daniel berkata,"El, ini aneh!" sahutnya.

El yang masih belum mengerti maksud Daniel mengernyitkan dahinya, "apa yang aneh?" tanyanya.

"Cewek yang kemarin memberontak, yang kalau ngomong suaranya menggelegar dan mulutnya ember bocor, minta maaf sama gue, sambil senyum lagi," jawab Daniel.

"Serius?"

"Iya, barusan banget."

El Nampak memikirkan sesuatu, tiba-tiba sebuah kemungkinan terlintas di benaknya.

"Mungkin dia suka sama lo," ucap El.

Perkataan El sontak membuat mata Daniel membulat lebar, "suka sama gue?"

"Iya, mungkin setelah dia memikirkannya, dia merasa lo itu sangat menawan, jadi dia luluh sama lo."

Daniel merasa sangat tidak mungkin, tapi perkataan El ternyata mampu membuat Daniel begitu memikirkannya.

"Apa mungkin ya?" Tanya Daniel.

"Mungkin, coba lo pikir dia tiba-tiba senyum, tiba-tiba minta maaf, pasti ada sesuatu di hatinya."

Tanpa berpikir panjang Daniel merasa perkataan El ada benarnya juga.

"Mungkin aja, apa gue sangat ganteng?" Tanya Daniel dengan percaya dirinya.

"Tentu aja, selain ganteng lo juga kaya."

"Bener juga.. Lo pinter El."

Daniel menyimpulkan, bahwa Zaphika ada perasaan padanya.

☁☁☁

Zaphika kembali ke kelas, dengan perasaan yang ingin sekali muntah akibat senyuman yang ia berikan kepada Daniel tadi, ia kembali menuju kelas dengan menggerutu kesal.

Tak Sudi! Itulah kalimat yang ingin dilontarkan oleh Zaphika saat ini. Ia duduk ke tempat duduknya yang tadi, namun Renita sudah tidak ada.

Mata kuliah selanjutnya adalah belajar menjahit, Zaphika tidak pernah menyentuh mesin jahit sekalipun pasti dia akan sangat kesulitan. Semua orang asyik dengan kesibukannya masing-masing. Dia belum memiliki teman dekat di kelasnya.

"Lo tadi kenapa disuruh ke gedung rektorat?" Tanya Renita yang tiba-tiba muncul di depan Zaphika.

"Ada sedikit urusan," jawab Zaphika singkat. Renita langsung duduk di sebelah Zaphika.

"Tadi gue belum beres, gue mau nyebarin virus K-Poper sama lo," ucap Renita.

Zaphika langsung mengernyitkan dahinya, "apaan sih lo?"

Go!Go!!!Muslimah!!! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang