21. Again..

28.5K 1.2K 3
                                    

"Jadi, kau hanya memiliki satu ginjal?"

Emily menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia sedikit bingung ketika melihat pria dihadapannya begitu syok.

"Memangnya kenapa? Apa ada yang salah hidup dengan satu ginjal?" Tanya Emily tenang.

Jonathan menghela napasnya kasar. Bisa-bisanya wanita ini begitu tenang disaat nyawanya akan sering terancam karena hanya memiliki satu ginjal.

Emily melihat tatapan itu. Ia terdiam ketika melihat tatapan kesedihan, kekhawatiran dan kasihan menyatu dalam tatapan lelaki itu. Ia tersenyum sambil memasukkan makanan ke mulutnya.

"Ginjalku sangat kuat. Selama ini aku hidup normal. Tenang saja."

Lelaki itu menggeleng-gelengkan kepalanya tidak mengerti. Itu sangat mengerikan. Ia tidak bisa membayangkan apa saja yang sudah terjadi pada gadis didepannya ini.

"Bagaimana bisa?"

Emily mendongak dan perlahan menaruh sendoknya dipiring. "Hidup dengan satu ginjal? Kurasa banyak orang didunia ini hidup sepertiku bahkan sampai menua."

"Bukan. Maksudku, kenapa bisa? Apa ada sesuatu yang terjadi?"

Emily tersenyum. "Kau pikir aku menjualnya?"

Jonathan terkejut mendapati pikirannya diketahui oleh gadis itu tanpa tahu jika gadis itu merasa tersinggung dengan pemikiran kotornya, namun gadis itu menyembunyikan keterkejutannya sendiri.

"Sepupuku membutuhkannya ketika kami masih berumur 17 tahun. Aku menyumbangkannya dengan sukarela karena keluarga bibiku merawat adikku dengan tulus."

Jonathan terdiam. Begitu banyak hal yang mulai bermunculan dikepalanya namun hilang begitu saja ketika menatap mata coklat yang sangat menenangkan itu.

Emily menatap Jonathan. Ia mengerti jika orang-orang akan berpikir seperti apa yang lelaki itu pikirkan. Ditengah keadaan yang sulit, bukan tidak mampu baginya untuk menjual ginjalnya demi kelangsungan hidup.

Mungkin itu bisa saja terjadi, jika keluarga bibinya tidak lebih membutuhkan ginjalnya.

"Sepertinya aku sudah selesai. Terima kasih untuk makanannya." Emily bangkit dari kursinya dan memilih meninggalkan Jonathan yang terdiam entah memikirkan apa. Atau mungkin mengasihaninya?

Emily mengambil tas di sofanya yang ternyata pria itu bawa, dan keluar dari apartment itu tanpa hirauan dari pria itu. Ia tidak tahu, apa pria itu merasa kasihan atau bahkan tidak peduli namun merasa tidak enak pada dirinya. Entahlah, Emily tidak ingin memusingkannya untuk saat ini.

To: Boss Jonathan❤

Kuharap kau akan merahasiakan ini.

Send.

Emily masuk kedalam apartmentnya dan memilih bersiap untuk mandi, dan ponselnya berbunyi.

From: Boss Jonathan❤

Aku memiliki banyak rahasia yang aman.

Emily menggelengkan kepalanya dan terkekeh. Jelas saja. Lelaki itu adalah seorang player dan itu menjelaskan banyak hal. Dan itu hal yang biasa jika ia memiliki banyak rahasia wanita.

---------

Emily merapikan barang-barang milik Jennifer Queen dengan serius dan ia mendongak melihat wanita itu menghampirinya.

"Apa yang kau lakukan di apartment Jonathan pagi itu?"

Emily melihat kesekeliling dan bersyukur jika rekan yang lain sedang sibuk dengan pekerjaan mereka. Ia bangkit berdiri dan meninggalkan pekerjaannya.

Everything Surrounds Me (Completed)Where stories live. Discover now