(6)

1.7K 74 22
                                    

"Verrel? Ngapain lo disini?"

"Mau jemput lo lah, ayuk berangkat bareng gue." ucap Verrel sambil menarik lembut tangan Laura.

"Gak usah, gue bisa berangkat sendiri." tolak Laura menepis tangan Verrel.

'Nih cowok gak merasa bersalah sama sekali yah? Hati gue masih sakit Ver, dasar gak peka!' batin Laura.

"Lho? Kenapa sayang? Verrel udah jauh- jauh kesini cuma untuk jemput kamu ke sekolah, tapi kok kamu malah gak mau?"

'Jauh apaan? Orang satu perumahan!' batin Laura.

"Bukan gitu mah, tapi kan Ara--"

"Udah sana berangkat sama Verrel." potong Sinta mendorong pelan tubuh Laura.

Laura hanya menghela nafas pasrah.

"Ya udah yuk, kita berangkat dulu ya tan." ucap Verrel sambil berpamitan ke Sinta.

"Iya sayang, hati-hati ya."

****

"Ra," panggil Verrel.

"Hm," ucap Laura tanpa menoleh.

"Jutek amat sih neng," goda Verrel sambil mencubit pipi kanan Laura.

"Gak usah pegang- pegang!" sinis Laura menepis tangan Verrel.

"Lo kenapa sih?"

"Emang gue kenapa?"

"Dari tadi sikap lo tuh aneh,"

"Aneh gimana? Emang sikap gue begini," jutek Laura.

"Lo marah sama gue?"

"Marah kenapa?"

"Gara- gara kemarin,"

"Maksud lo?"

"Yang gue turunin di jalan,"

"Gak lah, itu kan gue yang mau."

"Terus marah gara-gara apa?"

'Pikir aja sendiri!' batin Laura.

Laura hanya diam.

"Maafin gue deh, kalau gue ada salah."

"Ngapain lo minta maaf? Lo gak salah,"

"Jangan jutek gitu dong, gimana nanti pulang sekolah gue teraktir es krim?"

'Tahan ra, tahan.' batin Laura.

"Gak usah,"

"Ya udah, terserah lo deh mau beli apa aja nanti gue teraktir. Apa pun yang lo beli, nanti gue yang bayar."

"Tumben baik," cibir Laura.

"Gue gak mau kalo sifat lo berubah,"

'Lo yang bikin sifat gue berubah!' batin Laura.

"Gimana? Mau kan?"

"Ya udah," ucap Laura pasrah.

"Jangan marah lagi ya, walaupun gue gak tau penyebab lo marah."

"Hm,"

"Tuhkan marah lagi,"

Laura hanya diam.

"Senyum dong," goda Verrel dengan mencubit pipinya.

Blush.

Pipi Laura memerah.

Laura pun tersenyum.

Menunggu Bintang JatuhWhere stories live. Discover now