(11)

1.7K 78 6
                                    

"Assalamualaikum mah," ucap Laura sambil mencium punggung tangan Sinta.

"Waalaikumsalam, anak mamah kok lesu begini sih? Ada apa sayang? Kalo ada masalah, cerita aja sama mamah."

"Gak ada apa- apa kok mah. Ara cuma lagi kecapean doang, ya udah Ara ke kamar dulu ya mah." ucap Laura berbohong dan langsung menuju kamarnya.

"Argh gue benci sama lo Ver, gue benci sama lo!" teriak Laura frustasi sambil mensobek foto yang bersama Verrel.

"Kenapa sih, lo gak percaya sama gue? Kenapa lo lebih percaya sama dia, dibanding sama gue?"

Tok tok.

"Ara buka pintunya sayang, kamu kenapa?" tanya Sinta khawatir.

"Ara gak papa mah," ucap Laura berbohong tanpa membuka pintu kamarnya.

"Makan dulu yuk sayang,"

"Mamah makan duluan aja, Ara lagi ngerjain tugas. Lagian Ara juga belum lapar."

"Beneran kamu gak papa?" tanya Sinta meyakinkan.

"Iya mah," ucap Laura pelan.

"Ya udah, kalo kamu lapar tinggal ke bawah aja ya. Soalnya mamah udah siapin makanan kesukaan kamu."

"Iya mah,"

🌹🌹🌹

"Ara bangun sayang," ucap Sinta mengetok pintu kamar Laura.

Hening.

"Ara, buka pintunya. Kamu di dalam kan?" tanya Sinta khawatir

Hening.

"Pak Joko," panggil Sinta.

"Iya bu, ada apa?"

"Tolong gobrak pintu ini, saya takut anak saya kenapa-napa di dalam. Soalnya dari tadi saya manggil gak ada jawaban dari dia."

"Baik bu, lebih baik ibu menjauh dari pintu dulu."

Sinta pun menjauh dari pintu dan kemudian Pak Joko mendobrak pintunya. Sinta langsung segera masuk ke dalam untuk mengecek, apakah Laura baik-baik saja atau tidak.

"Astagfirullah, kamu kenapa sayang?" tanya Sinta khawatir sambil memegang dahi Laura.

Laura tak sadarkan diri, wajahnya sangat pucat.

"Pak, cepat panggil dokter."

"Baik bu,"

****

"Gimana keadaan anak saya dok?" tanya Sinta khawatir.

"Tenang bu, anak ibu hanya kecapean aja dan sepertinya anak ibu mag. Apa anak ibu sudah makan?"

"Belum dok, dari kemarin dia ngurung diri di kamar."

"Ibu tidak perlu khawatir, bentar lagi anak ibu juga sadar. Oh iya ini resep obatnya,"

"Terima kasih dok."

"Sama-sama, ya sudah kalau gitu saya pamit bu."

Dokter pun beranjak pergi keluar. Tak lama kemudian, Laura pun tersadar.

"Aduh, kepala Ara sakit mah." ringis Laura.

"Alhamdulillah kamu udah bangun, jangan banyak gerak dulu sayang. Kamu kan belum sembuh."

Menunggu Bintang JatuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang