part 7

8.8K 180 1
                                    

"Jadi... Lo mau apa?"

Noer pov's
"Jadi lo mau apa?" john pun melihat kearah gue dengan wajah yang datar. Gue pun menikkan alis kanan gue dan menatapnya bingung.

"Gue? Hmm kalo gue mau nanda gimana?" tanya john kegue. Gue pun melotot mendengar permintaan john. Ternyata dia belum ada tobatnya juga. Sudah lah dia yang selingkuhin nanda, putusin nanda, bikin nanda trauma, apa lagi yang dia mau buat.

"Hah... Lo gak tobat tobatnya dari dulu ya? Kan gue dah bilang ke lo, kalau lo mau balikan sama nanda jangan harap. Nanda udah sama orang lain. Dan jika lo deketin dia lagi, gue sama april gak bakal diam aja liatin kalian berdua." ucap gue sambil beranjak pergi dari meja tersebut dan membiarkan john sendirian.

Disekolah...
Pas gue mau ngambil barang diloker gue, tiba tiba yayang datang.

"Noer, lo habis darimana?" tanya yayang ke gue. Gue baru mau bilang habis dari restauran nya nanda, tapi gue terpaksa bohong kedia sebab gue gak mau yayang ikut campur masalah ini.

"Hm? Oh, gue habis dari perpus tadi bantuin april." yayang hanya meng 'oh' kan saja. Lalu gue pun langsung pergi tiba-tiba april muncul bareng nanda.

April melihat kearah gue, dan itu hampir membuat gue salting. Kalian tau kan kalo gue tu suka sama april?? Ya pasti udah lah orang kalian aja dah dengar ceritanya, dari SMA gue tuh dah kenal banget sama april. Okelah, dia gak terlalu kenal gue dulu. Tapi asal kalian tahu, april itu anaknya gak sosial banget sekarang. Dia dulu padahal cewek populer, tapi dia sikapnya itu bisa dibilang cuek, tsundere, pendiam, tomboy, dingin, dan ya gue dah coba deketin dia malah gue kena ajar sama omongan dia. Dulu SMA dia bilang ke gue, kalo cowok tipe gue itu gak pantas berbicara sama dia. Dan juga dia pernah ditembak berkali - kali sama cowok nolak terus.

Lain si nanda, nanda tuh kayak kebalikannya si april. Dia hangat, baik hati, manis, pintar, tapi dia bukan tipe gue. Gue lebih suka april karena dia berbeda dengan yang lainnya.

Anyway saat april melihat kearah gue, gue pengen lihat kearah dia. Tapi lebih baik gue lihat kearah lain, kayak memalingkan wajah aja daripada dikira apa yakan?.

"April!" teriak seseorang yang memanggil nama april. April nyahut, gue juga nyahut takut itu orang yang wajib diawasi.

"Hah... Apalagi sih faiz?!" tanya april sambil memandang orang itu dengan raut wajah tidak suka. "Gak ada... Cuma mau kasih info nih. Nanti ada rapat osis, jadi kalo bisa lo harus datang ke rapat itu." ucap orang yang bernama faiz itu. april hanya mengangguk lalu pergi. Gue menatap faiz dengan tajam, dan berpikir kenapa dia nyengir nyengir sendiri kayak gitu?

Gue pun pergi ke kelas gue. Tadi pergi nyari yayang, tapi entah kemana tu anak gak ketemu sedikit pun. Saat gue mau masuk ternyata yayang sudah dikursinya sambil digerombolis cewek cewek. Yayang pun menyadari kalo gue dah ada dikelas.

"Bro, tumben lama masuk kekelas?" tanya dia. Gue melihat yayang dan langsung melihat kearah lain... Lagi. "Oy, minjam novel lo kemaren, gue belum siap baca" yayang pun memberi gue novel sherlock holmes dan gue pun membaca nya.

"Noer~ boleh ngobrol gak?"tanya seorang gadis didepan meja gue. Baru mau baca dah di ganggu wak. Ngeri ngeri, gue hanya bisa membuang napas dengan kasar dan memberi senyuman kearah gadis tersebut.
"Gak bisa. Sorry... Emm nama lo siapa lagi ya?" tanya gue kedia. Gadis itu meraba dadanya dan sepertinya dia lagi nahan amarahnya lalu memasang senyuman terpaksa.

"Noer, ini gue. Masa lo lupa sih. Michell, ingat? Baru juga kemaren gue kasih tau nama gue siapa masa dah langsung lupa sih~? Noer jaat deh!" ucapnya dengan pakai nada yang manja. Gue memasang muka jijik kearahnya dan memperingati 'michell'.

Bad boy vs Fake Nerd girl.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang