part 14

3.9K 88 0
                                    

"Gimana kalo kita nguntit dia kayak dulu?"

"Hah? Maksudnya... Kita ngestalk dia lagi?" tanya april menentukan. Noer mengangguk cepat dan tersenyum kearah april. April memegang dagunya dan masih memikir keras, karena dia sudah lama tidak ngestalk orang. April masih ragu apa yang ia katakan sekarang tapi usulan noer ada untung dan kabar baik. April pun menyetujui usulan noer.

"Okay! Karena dah diputuskan... ayo kita bikin harinya menjadi sebuah mimpi buruk." ucap noer sambil tersenyum evil, april selalu menyukai senyuman evil itu dan membalas seringaian khasnya.
"Emm, pesanan meja nomor 6. Yaitu black forest cake, red velvet cake dan dua americano." ucap pelayan. Saat mendengar pesanan mereka disebut noer dan april pun kembali dalam mode normal mereka.

Sementara dengan yayang dan nanda, mereka berdua berada dalam keadaan canggung. Yayang sebenarnya ingin menanyakan nanda sesuatu, tapi dia tidak ingin membuatnya merasa tidak nyaman. Yayang pun memberani kan diri untuk membuka suara.

"Kalo mau nanya sesuatu, tanya aja. Mumpung lagi rajin jawab." ucap nanda, yayang berkedip kedip lucu melihat nanda yang bersikap tidak seperti biasanya. Sikap nanda sekarang lebih ke tipe tipe cewek populer, semenjak dia gak pakai kacamata dia jadi nanda yang april dan noer kenali. Yayang sangat ragu untuk menggunakan bahasa gaul atau tidak, terkadang nanda pakai gue lo gitu kalau dia marah atau informal kadamg juga kalau nanda pakai kacamata dia pakai aku kamu.

"Kalau informal gak papa. Pakai lo gue aja." ucap nanda, yayang tersentak sebentar dan berpikir kalau si nanda ini membaca pikiran dan isi hatinya.

"Emm, lo mau ke cafeteria gak?" tanya yayang, nanda mengangguk lalu tersenyum kearah yayang. Muka yayang sudah merah merona karena muka manis nanda yang sangat ingin ia cubit pipi yang tembem itu.

Sesampainya mereka berdua di cafeteria, nanda pergi mengambil pesanan yang ia pesan. Yayang masih duduk sendiri di salah satu meja di cafeteria, karena nanda kelamaan ia pun mengutak atik hpnya.

"Yayang? Kamu sendirian disini?" tanya seseorang sambil mendudukkan dirinya dikursi yang berhadapan dengan yayang. Yayang hanya melirik sebentar lalu melanjutkan kegiatannya.

"Yayang, kok kamu-" ucapannya dipotong.
"Mau apa lo disini angel? Kan dah gue bilang, gak usah pakai aku kamu lagi didepan gue. Dan gue hanya mau pakai aku kamu jika kita berpacaran, tapi karena kita tidak lagi lebih baik gak usah." jelas yayang, angel terdiam di tempat lalu melihat kearah yayang. Angela sengaja kembali agar dapat balikan dengan yayang. Hanya karena si nanda, hubungan mereka putus. Yayang tidak sering lagi memang gil namanya, selalu menjauh darinya, mengabaikan chat dan teleponnya, itu semua karena nanda.

"Kemarin, kenapa lo tidak makan malam bersama?" tanya angela dengan nada lesu, yayang membuang nafas berat lalu menatap angela malas.

'Dasar! Dah dibilang jangan pakai aku kamu lagi. Masih juga, keras kepala.' batin yayang. Angela masih menunduk menunggu jawaban yayang.

"Gua gak lapar." jawabnya dengan singkat, angela berkedip kedip tidak percaya. Biasanya nafsu makan yayang selalu besar, dan kenapa tiba tiba dia jadi agak kurang nafsunya.

"Apa karena gue lo gak mau makan?"
"..."
"Wah, beneran karena gue lo gak mau makan bersama keluarga lo sendiri dan calon-"
"Iya karena lo gue gak mau makan. Lagian siapa yang mau makan sama cewek murahan kayak lo. Gue salah menilai, gue rugi pernah suka sama lo." ucap yayang sambil menekan kata katanya. Angela menahan tangisannya, dia merasa bersalah pernah berselingkuh dengan cowok lain dan membuat orang yang menyayaginya kecewa. Angela menggigit bibir bagian bawahnya agar yayang tidak mendengar isakannya. Yayang tidak peduli akan angela yang terduduk didepannya dan langsung beranjak pergi dari tempat duduknya. Tapi ia berhenti karena angela memeluknya dari belakang.

Grep

"Kumohon... Beri aku kesempatan kedua." ucap angela sambil mengeratkan pelukannya. Yayang hanya diam dan memasang wajah yang tidak ada ekspresi sedikitpun. Yayang pun melepaskan tangan angela yang berada di pinggangnya lalu membalikkan tubuhnya kearah angela. Wajah angela sudah basah karena air matanya yang menurun deras, yayang pun memegang dagu angela dan membuat gadis itu mendongakkan kepalanya. Yayang mendekatkan wajahnya ke arah angela. Angela dapat merasakan hembusan nafas yayang dengan jelas, jarak wajah mereka sekitar 5 cm lagi. Angela menutup kedua matanya karena ia berpikir bahwa yayang akan menciumnya.

"Gak ada yang namanya kesempatan kedua untuk lo." ucap yayang, angela membatu ditempat dan melihat kearah yayang.

"Untuk apa gue kasih lo kesempatan kalau lo sendiri punya pacar dan lo masih berhubungan dengannya." jelas yayang  dengan nada sedikit mengejek. Angela hanya bisa diam sedangkan yayang sudah pergi dari hadapan angela. Angela menatap punggung yayang yang sudah menjauh darinya.
















To be continued

Bad boy vs Fake Nerd girl.Where stories live. Discover now