Getar

729 65 2
                                    



 ☔ ☔ ☔ 


Matahari masih mengintip malu, Reyla terlihat keluar dari gerbang rumahnya dengan jaket berwarna babyblue dan sepatu kets biru muda. Ini salah satu kebiasaan Reyla setiap minggu pagi, lari pagi untung-untung untuk sedikit membakar lemak. Seperti biasanya, Reyla akan keliling kompleks di blok rumahnya dan blok sebelah.

Dia juga melewati rumah Kevin, seketika langkahnya sedikit melamban, dia memperhatikan rumah itu. Rumah yang sudah lama tak ia kunjungi lagi, bahkan rasanya rindu untuk melihat wajah mama Kevin yang sebelumnya memang dekat dengannya. Sejenak, dia merasa rindu.

Saat Reyla masih berlari kecil pelan sambil menatap rumah itu, tiba-tiba ia merasa topi jaketnya ada yang menarik dari belakang. Reyla menoleh cepat.

"Lo ngapain di sini?" sewot Reyla yang terkejut karena cowok itu tiba-tiba muncul.

"Tuh rumah gue, lo lupa?" jawab Aldo sambil memakaikan topi jaket ke kepala Reyla.

Reyla terdiam tak menjawab, jelas saja Aldo ada di sini, ini area rumahnya dan dia kan emang tetangga Kevin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Reyla terdiam tak menjawab, jelas saja Aldo ada di sini, ini area rumahnya dan dia kan emang tetangga Kevin. Aldo tersenyum miring, dan mengacak rambut Reyla singkat sebelum akhirnya dia berlari kecil.

Sepertinya Aldo juga sedang lari pagi, terlihat dari handuk kecil putih yang melingkar di lehernya itu. Reyla menyusulnya segera. Hingga langkah merekapun sejajar, Aldo hanya menoleh Reyla sekilas.

"Lo ngapain lihatin rumah orang, kangen sama penghuninya?" celetuk Aldo, Reyla mengerucutkan bibirnya sekilas.

"Gue cuma udah lama aja gak liat Kreyvan." Jawab Reyla singkat, Aldo tak meresponnya.

Keheningan merajai diantara mereka, Aldo memang cowok irit bicara. Reyla sudah cukup kenal itu, walau sebenernya Aldo cowok yang cukup perhatian. Mengingat saat senja di café waktu itu, kenangan yang cukup menggetarkan bagi Reyla. Dia merasa, ada lembaran baru untuknya. Tapi entahlah, apa itu akan berjalan dengan lurus.

"Lo mau langsung balik?" tanya Aldo saat mereka melewati belokan perbatasan blok, Reyla hanya mengangguk singkat.

"Ikut gue bentar," pinta Aldo, Reyla menoleh heran.

"Kemana?"

"Pulang."

"Ke rumah lo?"

"Hm."

"Ngapain?"

"Hilda mau ketemu sama lo."

"Ngapain?"

"Mana gue tau, ikut aja jangan banyak tanya."

Reyla diam, seolah dia langsung menuruti perintah Aldo untuk diam. Cowok terkesan dingin ini, memang terkadang sulit di tebak. Tetapi, Reyla mulai menyadari betapa indahnya dia saat tersenyum dan tertawa. Mungkin itu adalah scene terbaik dari sosok cowok-cowok yang type cuek seperti Aldo ini, senyum dan tawa cowok yang dingin itu melelehkan.

Rainy BlueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang