memupuk kebohongan

44K 4.8K 1.3K
                                    

Haii!!! Sheryl-Gani back nih!!!

Pasti kalian kangen sama Sheryl wkwkwk

Jujur ya, dari semua tokoh aku paling suka sama dia. Ada yg sama kayak aku ga?

Pokoknya jangan lupa vote dan komen yang banyak ya biar aku bisa semangat update tiap hari heheh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pokoknya jangan lupa vote dan komen yang banyak ya biar aku bisa semangat update tiap hari heheh.

Happy reading :))

***

"Iya rumah gue yang rumah ketiga ya dari pintu masuk komplek... Iya iya... Yap itu. Yang pager item gede."

"..."

"Ih dah di depan, yaudah gue keluar. Wait!"

Sheryl lalu menutup sambungan teleponnya. Sejak tadi, Gani berdiri di sebelahnya, ikut menatap pagar yang terbuka bersamaan dengan city car hitam yang masuk ke pekarangan rumahnya.

"Mereka udah sampe ya?" tanya Gani.

Sheryl mengangguk, pandangannya lalu beralih ke Gani yang masih menatap ke luar jendela dengan wajah datar.

"Maaf ya, Gan," kata Sheryl tak enak. Sheryl benar-benar bingung kenapa semuanya menjadi semakin runyam. Kebohongan kecil, ditambah satu lagi kebohongan kecil, satu lagi kebohongan kecil, lama-lama menguburnya sendiri dalam malapetaka yang entah ujungnya akan bagaimana nanti.

Gani hanya mengangguk dan berjalan mendahului Sheryl keluar perpustakaan. Sheryl menggigit bibir bawahnya melihat kepergian Gani. Gani marah kah?

Sampai di ambang pintu, cowok itu tiba-tiba kembali menoleh ke arahnya.

"Lo mau sampai kapan berdiri di situ? Samperin gih temen lo di depan. Bilang gue ikut ke sana," kata Gani terdengar sinis. Sheryl menelan ludah, menetralkan rasa gugupnya begitu Gani melemparkan tatapan tajam ke arahnya.

"Gue bi-bilang gimana ke mereka? Mereka pasti curiga."

"Bilang apa kek. Lo kan pinter bohong tuh."

Perkataan Gani sukses membuat Sheryl yang tadi baru ingin melangkah mendadak membeku di tempat. Sheryl menatap Gani tak percaya.  Menyakitkan dibilang seperti itu. Tapi pada kenyataannya ucapan Gani memang benar. Iya, gue emang pembohong besar.

Ketika Sheryl tersadar, Gani sudah menghilang, melangkah menuju kamar untuk bertukar pakaian.

Sheryl berlari menuju pintu utama rumah ketika bel bunyi. Cewek itu membuka pintu dan langsung dihadiahi pelukan oleh dua sahabatnya.

"Gila, Ryl!!! Rumah lo gede banget!!!" pekik Maura. Bebi manggut-manggut semangat, membuat anting bulu-bulu besar yang menempel di telinganya ikut bergoyang.

"Boleh dong kita sering main ke rumah lo. Ah!! Atau kita jadiin tempat kumpul aja. Buat pamer di instagram bagus nih!" usul Bebi. "Sher, nanti gue numpang foto-foto ya di rumah lo!"

BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang