Part 06

4.9K 319 9
                                    

Taehyung kini mondar mandir menunggu dokter selesai memeriksa Jungkook. Taehyung berharap Jungkook tidak apa-apa.
" Jungkook..." Suara Jimin dan eomma Seokjin terdengar. Mereka berlari begitu mengetahui, kondisi Jungkook.
" Bagaimana dengan keadaan Jungkook?" Tanya eomma Seokjin. Taehyung menggeleng pelan.
" Waeyo? Kenapa Jungkook bisa di rumah sakit?" Tanya Jimin menatap Taehyung nanar.
" Aku dan Jungkook tadi di serang oleh anak-anak nakal. Mungkin seperti preman? Aku sedang sibuk menghajar ketua preman itu, dan aku tidak sadar bahwa ada seseorang yang ingin memukul ku dengan balok dari belakang. Jungkook melihat nya, oleh karena itu, dia mendorong ku... Dan... Dia yang terkena pukul." Lirih Taehyung pelan. Eomma Seokjin menghembus kan napasnya pelan.
Sedangkan Jimin? Ia malah geram pada ketua preman itu? Jimin tidak tau kalau yang dimaksud oleh Taehyung adalah Mark.
" Arghhhh... Awas saja! Sampai aku bertemu dengan orang itu akan ku habisi dia!" Kesal Jimin.
Tak lama kemudian, dokter pun keluar.
Taehyung, Jimin dan eomma Seokjin segera bertanya dengan panik.
" Apa Jungkook baik-baik saja?" Tanya Eomma Seokjin.
" Ne, Jungkook-ssi baik-baik saja. Luka di kepalanya tidak terlalu parah. Mungkin sebentar lagi dia akan sadar. Tunggu saja." Jelas dokter ber tag Kim Ilsung itu.
" Apa kami boleh melihat Jungkook sekarang?" Tanya Jimin.
" Ne, silahkan. Asal jangan buat keributan di dalam ya. Biarkan Jungkook-ssi istirahat." Ucap dokter Ilsung itu.
" Kalau begitu saya permisi." Dokter itu berlalu.

Kriet....

Taehyung, Jimin, eomma Seokjin memasuki kamar rawat Jungkook. Terlihat wajah Jungkook yang sedikit pucat. Bibirnya yang agak putih. Dan itu membuat hati Taehyung merasa bersalah.
" Jungkook..." Panggil eomma Seokjin lembut. Eomma mengelus kepala Jungkook. Jimin menatap Jungkook nanar, sedangkan Taehyung, Ia hanya menatap Jungkook dengan tatapan yang sulit diartikan sama sekali.
" Jungkook... Sadar ne? Disini ada eomma." Ucap eomma Seokjin lembut.
Eomma Seokjin, Jimin dan Taehyung setia menunggu Jungkook sadar. Jimin menjatuhkan bokong nya ke sofa, dan Taehyung juga ikut-ikutan.
" Taehyung, kenapa Jungkook biss seperti ini?" Tanya Jimin melipat tangannya di depan dada.
" Molla. Ini seperti tiba-tiba." Jawab Taehyung.
" Aku yakin, seperti nya pelakunya anak dari sekolah kita." Ucap Jimin pas sekali dugaan nya. Taehyung menelan saliva nya susah. Taehyung hanya diam, tidak ingin mengobrol dengan Jimin. Takut Taehyung akan keceplosan ngomong.
Taehyung menatap Jungkook dengan tatapan kosong.
Eomma Seokjin melihat nya dan mengerti.
" Jimin... Temani eomma untuk mengurus administrasi." Ucap eomma Seokjin. Jimin setuju dan Ia pun keluar dari ruang rawat bersama eomma Seokjin. Kini ruang rawat itu hanya ada Taehyung dan Jungkook.
Taehyung mendekati Jungkook dan duduk di samping nya. Deru nafas Jungkook yang teratur membuat Taehyung gugup.
Pikiranku sudah mulai kotor... Batin Taehyung frustasi.
Taehyung mengelus kepala Jungkook lembut. Dan untuk pertama kali, Taehyung tersenyum kotak di hadapan Jungkook, walau Jungkook tak melihatnya.
" Eughhh... Ahhh..." Suara yang membuat Taehyung membulatkan matanya. Jungkook mendesah(?).
Perlahan mata imut itu membuka. Jungkook tersenyum tipis, ketika melihat Taehyung yang pertama kali di lihatnya. Jungkook mengira mungkin eomma nya atau Jimin yang pertama kali Ia lihat.
" Tae..." Senyum Jungkook manis.
" Ne? Aku disini." Taehyung membalas senyuman Jungkook.
" Kau tak apa?" Tanya Jungkook melihat sekujur tubuh Taehyung.
" Seharusnya aku yang bertanya seperti itu." Ucap Taehyung.
" Maaf." Suara Taehyung membuat Jungkook mengernyit kan dahinya.
" Mworago?" Tanya Jungkook.
" Maaf, seharusnya kau tak berada di kasur rumah sakit ini. Seharus nya aku yang berada disini." Lirih Taehyung.
" Andwae! Aku tidak mau kau yang berada di kasur rumah sakit ini. Biarkan aku saja yang berada di sini." Ucap Jungkook mantap. Taehyung menatap Jungkook tak percaya.
" Gomawo Kookie..." Ucap Taehyung memanggil Jungkook dengan nama Kookie. Wajah Jungkook memerah, baru pertama kalinya, seorang Kim Taehyung memanggil nya Kookie.
.
.
.

" Apa tugas mu berhasil?" Tanya Yeri.
" Kami hampir saja membuat Taehyung terluka, tapi Jungkook menolongnya." Jelas Mark.
" Yak?" Kesal Yeri.
" Hey... Jangan kesal begitu. Bukankah itu berita bagus?" Tanya namja itu yang belum author kasih tau namanya😂.
" Apa nya yang bagus?" Kesal Yeri melipat tangannya di depan dada.
" Itu akan membuat mereka berdua semakin dekat bukan? Bukankah jika mereka berdua tambah dekat maka semakin mudah tugas kita?" Ucap nya. Yeri tersenyum konyol.
" Hahaha... Kau benar juga....

Jongsuk...." Ucap Yeri.

Ya, nama namja itu adalah Jongsuk. Lebih tepatnya adalah Kim Jongsuk.
" Seperti nya aku ingin segera kembali ke sekolah." Ucap Yeri.
" Ani... Jangan dulu. Tunggu saat waktu yang tepat." Jongsuk menolak.
" Yak? Kenapa?" Kesal Yeri.
" Kau ingin balas dendam atau tidak?" Tanya Jongsuk dan membuat Yeri terdiam.
" Mark..." Panggil Jongsuk.
" Ne? Apa lagi tugasku my friend?" Tanya Mark semangat.
" Kau awasi Taehyung dan Jungkook. Jika mereka semakin dekat dan mungkin romantis (?) kau beritahu kami." Ucap Jongsuk.
" Cih, itu mudah saja. Sebenarnya aku bisa saja membuat Taehyung dan Jungkook pergi ke alam lain." Sombong Mark.
" Baiklah kalau begitu, lakukan tugasmu dengan baik dan benar. Aku dan Yeri akan sekolah 1 minggu lagi." Ucap Jongsuk.
Mark pun melesat pergi meninggalkan tempat yang terkutuk itu dan penuh dengan syaiton (?).
.
.

" Apa aku boleh pulang sekarang?" Tanya Jungkook bosan.
" Belum. Kau tidak boleh pulang sebelum kau betul-betul sembuh." Eomma Seokjin menolak.
Ah, author singkat aja deh jadi Seokjin. Gak usah pake eomma an. Capek ngetik😂😂😂...

" Aish eomma.... Kan aku hanya luka kecil. Aku juga tidak apa-apa. Jebal eomma... Biarkan anak tamvan mu ini pulang." Manja Jungkook. Jimin tertawa melihat tingkah Jungkook itu.
Sedangkan Taehyung? Dia hanya. tersenyum tipis namun hatinya sedang tertawa.
Aigoo... Kenapa Jungkook begitu imut? Batin Taehyung.
Setelah berdebat dengan Seokjin kurang lebih 5 abad, akhirnya Seokjin mengizinkan Jungkook pulang. Appa Namjoon masih sibuk bekerja, jadi belum sempat menjenguk Jungkook.
" Oiya eomma... Apa eomma sudah tidak sakit lagi?" Tanya Jungkook polos.
" Sakit apa?" Tanya Seokjin.
" Tadi pagi kata appa, eomma sakit karena kurang tidur tadi malam. Emang eomma habis apa tadi malam?" Tanya Jungkook yang begitu polos. Seketika wajah Seokjin memerah tomat.
" Eh, aniyo. Eomma anu... Menemani appamu bekerja." Jawab Seokjin gugup.
" Ohh..." Jungkook mangut-mangut paham.
Huft... Selamat saja aku dari pertanyaan Jungkook. Arghhh.. Awas kau Namjoon! Aku akan membunuh mu. Bisa-bisanya kau mengatakan itu pada Jungkook. Aku tidak akan memberikan jatah padamu selama 2 bulan! Ya, walau masih agak sakit sih anu ku. Tapi... Kalo 2 bulan Seokjin gak sentuh aku, lalu siapa yang akan menusuk lubang ku? Batin Seokjin bingung.
" Apa yang eomma pikirkan?" Tanya Jungkook berusaha berdiri dari kasurnya.
" Eh, anu... Bukan hal yang penting." Sanggah Seokjin cepat.
" Aku akan mengantar mu pulang." Ucap Taehyung. Jungkook mengernyit kan alisnya.
" Ah, tidak usah. Biar aku pulang bersama Eomma saja." Tolak Jungkook.
" Biar aku yang mengantar mu. Aku tidak ingin mendengar penolakan." Ujar Taehyung dan Jungkook hanya mengangguk setuju.

🌸🌸🌸

Taehyung menyetir mobil dengan kecepatan rata-rata. Jungkook memegang kepalanya yang masih agak pusing, ditambah lagi dengan matanya yang ngantuk sekali.
" Kook?" Panggil Taehyung dan membuat Jungkook gagal untuk memejam kan matanya.
" Ne?" Sahut Jungkook pelan.
" Gomawo dan mianhae." Ucap Taehyung tetapi fokus menyetir.
" Tae, sudahlah. Aku melakukan ini karena aku mau. Aku bisa saja mengorbankan nyawaku supaya kau selamat." Jelas Jungkook. Taehyung memberhentikan mobilnya tiba-tiba.
Taehyung menatap Jungkook tajam.
" Jungkook! Jangan pernah berucap seperti itu lagi! Aku memang membencimu, tapi bukan berarti aku berharap kau pergi ke dunia lain!" Kesal Taehyung.
" Cepat lah... Aku ingin segera pulang." Jungkook tidak menghiraukan ucapan Taehyung yang sedang kesal.
Taehyung kembali menyetir mobil dengan fokus.
Aku tidak bisa membenci mu Jeon Jungkook... Lirih Taehyung dalam hati.
Akhirnya Jungkook sampai di rumahnya.
" Gomawo." Senyum Jungkook simpul lalu keluar dari mobil Taehyung.
Taehyung mengangguk dan menyetir mobilnya kembali.
Aneh kenapa Jungkook hemat bicara? Biasanya dia akan ribut. Tapi kali ini dia diam saja. Ku harap Jungkook tidak kenapa-kenapa. Batin Taehyung.

Jungkook POV

Aku memasuki kamarku dengan lesu. Otak dan hatiku saling berlawanan. Aku memikirkan mimpi aneh ku tadi, tentang sikap Yeri yang sebenarnya.
" Haruskah aku menyelidiki Yeri?" Batin ku frustasi.
Aku memandang foto tampan Taehyung di handphone ku.
Aku tersenyum sendiri saat melihat wajahnya.
Mungkin dengan melihat wajah Taehyung, aku bisa sedikit tenang. Dan aku tidak tau kapan aku telah menuju alam mimpi ku....









______________________________________

TBC

Saranghae (Taekook) [Complete]Where stories live. Discover now