SANDRA NATASYA 2 (Audisi)
"Hari kemarin seperti hari kelabu bagiku, namun kelabu yang tak pernah bisa dimengerti oleh nalarku sendiri. Sekarang Aku membayangkan seperti hidup di negeri dongeng, bukan karena kisah hidupnya. Tapi lebih terhadap pemeran utama kisahnya, dimana mereka punya mimpi tak masuk akal yang bahkan... mereka sendiripun meragukan keajaiban itu ada. Sampai pada akhirnya datang seorang pangeran yang mampu menjawab semua harapannya. Membawa sang putri pergi dan melihat mimpi itu terwujud satu persatu. Dan inilah kisah dongeng yang tuhan berikan untukku jalankan perannya"
Dua minggu setelah kejadian itu, Sandra kembali berusaha latihan menyanyi dengan gitarnya. Gitar yang dulu dia lindungi keberadaannya saat insiden dipenampilan pertamanya, kini gitar itu sudah kembali kepelukan majikannya setelah hampir satu tahun terasingkan dibalik lemari terkunci. Sandra selalu berusaha menghilangkan bayang-bayang kenangan masa lalunya, hari demi hari dia lewati dengan latihan diwaktu senggangnya. Sampai pada akhirnya, tibalah Hari-H,, Hari dimana pembuktian untuk latihannya dimulai. Ya, sekarang tepat 3 bulan setelah kejadian itu. Dia harus menunjukkan bakatnya didepan juri. Nando sudah bersiap untuk pergi, tapi sebelumnya dia menelpon seseorang "Sandra, kamu siapkan hari ini? Aku jemput sekarang ya!" terdengar suara nando dari sambungan telepon. "iya. Jemput aja". Tanpa aba-aba nando langsung menjemput Sandra untuk mengikuti audisi.
***
Setelah beberapa waktu, mereka sampai dilobi tempat diadakannya audisi, terlihat banyak orang tengah mengantri dan sebagian lagi menunggu sambil duduk dikursi yang disediakan panitia pelaksana audisi. Sandra dan nando duduk dikursi paling belakang, karena mereka begitu terlambat, mereka masing-masing mendapat nomor audisi 209 dan 210. Nomor itu cukup jauh, mengingat waktu baru menunjukkan pukul 07:30. Sandra dan nando mengambil audisi yang berbeda, nando mengambil audisi untuk band, sedangkan Sandra mengambil audisi untuk solo wanita. Dan otomatis waktu masuk mereka berbeda, nando mendapatkan jadwal lebih dulu karena audisi untuk band lebih sedikit. "kamu beneran siapkan?" Tanya nando sekali lagi sebelum akhirnya dia benar-benar masuk untuk audisi. Sandra sendiri awalnya Masih Ragu, ditambah dengan masuknya nando lebih dulu semakin membuatnya takut. Tapi beberapa saat kemudian, datang seorang gadis yang menghampirinya "Hai, Boleh aku duduk" Tanya gadis itu. Sandra hanya melirik dan menangguk tanda mengiyakan, dia langsung kembali focus ke headset yang dia pakai untuk latihan. Tapi setelah beberapa menit kemudian, gadis itu menepuk pundak Sandra pelan dan memintanya melepaskan headset yang dipakainya. "kenalin nama aku liona" ucap gadis itu spontan sambil menyodorkan tangan kanannya. "aku Sandra" Sambil membalas salamnya "aku disini mau audisi untuk girlband, kalo kamu?" "audisi untuk solo wanita" Sandra memang selalu bersikap dingin dengan orang yang baru dikenalnya bahkan kebiasaannya itu juga selalu dilakukannya terhadap orang-orang terdekatnya, karena menurutnya berbicara itu hanya membuang-buang energi.
Tak lama kemudian, nomor urut Sandra dipanggil untuk memasuki ruang audisi. Sandra sedikit linglung dan mencoba menetralkan pikirannya sebelum benar-benar masuk. Setelah berada didalam, Terlihat tiga juri untuk audisi solo wanita, mereka adalah dua orang laki-laki dan seorang perempuan. Sandra langsung menyapa mereka dan memperkenalkan diri saat seorang juri perempuan memintanya.
"Perkenalkan Nama saya Sandra Natasya, usia 18 tahun" sembari memberikan senyum termanisnya sebisa mungkin. "Kamu masih muda, kenapa kamu memilih untuk, mengikuti audisi ini?" Tanya seorang juri laki-laki yang duduk disebelah kanan. "Saya ingin membanggakan papa saya, dia kurang setuju dengan keberadaan saya sebagai penyanyi. Jadi saya ingin membuktikan itu, kepada papa saya, bahwa saya bisa" "baiklah, semoga berhasi, langsung nyanyi saja" pinta juri perempuan itu kembali. Sandra mengambil nafas dan mulai menyanyi
